Liputan6.com, Jakarta Puncak ibadah haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna) semakin dekat. Seluruh jemaah haji Indonesia akan mulai diberangkatkan ke padang Arafah mulai tanggal 8 Dzulhijjah 1444 H atau diperkirakan pada 26 Juni 2023.
Hingga hari ini, Kamis (15/6/2023) pukul 10.00 Waktu Arab Saudi (WAS) tercatat sudah sebanyak 400 kloter dengan jumlah 152.134 jemaah haji yang tiba di Tanah Suci. Dari angka tersebut, 353 kloter dengan 134.389 jemaah di antaranya sudah berada di Makkah untuk melaksanakan ibadah umrah dan haji.
Baca Juga
Angka ini masih akan terus bertambah mengingat pemberangkatan jemaah haji dari Indonesia ke Arab Saudi masih terus berlangsung hingga 23 Juni 2023 mendatang.
Advertisement
Mendekati puncak haji yang jatuh pada 9 Dzulhijjah 1444 H atau diprediksi tanggal 27 Juni 2023, seluruh jemaah diimbau tidak melakukan aktivitas fisik yang berat. Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi terus gencar menyampaikan imbauan agar para jemaah menjaga kondisi kesehatannya menjelang wukuf di Arafah.
"Kita sedang gencar sampaikan ke khalayak jamaah untuk tidak melakukan aktivitas berat. Kalau kondisi kesehatan tak memadai, atau kurang fit, jauh lebih bagus aktivitas ibadah di hotel saja atau di masjid yang dekat dengan hotel," ujar Direktur Bina Haji Kementerian Agama (Kemenag) RI, Arsad Hidayat saat menyambut kedatangan jemaah di Bandara International King Abdul Aziz, Jeddah.
Seiring semakin dekatnya waktu puncak haji, kata Arsad, akan lebih baik para jemaah haji menyimpan tenaganya.
"Kita saving tenaga supaya punya tenaga cukup untuk niat ibadah Wukuf Arafah. Jangan sampai pada saat Wukuf Arafah kita drop karena salah langkah," ujarnya soal puncak haji 2023.
Â
Tim Kesehatan Bakal Lebih Sigap
Jelang puncak haji, para petugas kesehatan pun lebih sigap melakukan pemeriksaan terhadap jemaah. PPIH Arab Saudi bahkan menyiapkan layanan pos kesehatan satelit di hampir seluruh hotel yang ditempati jemaah haji Indonesia di Mekkah.
Hal ini dilakukan untuk mendukung pemerintah dalam mewujudkan layanan haji ramah lansia. Semua jemaah haji yang ingin mengakses layanan kesehatan menjadi lebih dekat dan mudah lewat pos satelit ini.
"Di beberapa sektor, bahkan saya meninjau sudah ada layanan satelit yang ada di hotel-hotel. Jemaah turun dari kamar, di lantai paling bawah ada layanan satelit bisa periksa tensi dan cek gula darah," ucap Arsad.
"Mereka jadi sadar betul akan kesehatannya untuk menekan angka kematian. Tenaga kesehatan juga mdlakukan antisipasi supaya tidak terjadi kegawatdaruratan," ujarnya lagi.
Advertisement