Sukses

Cerita Rahmat Nur Beni, Jemaah Haji Termuda Tiba di Tanah Suci

Orangtua Rahmat menceritakan bagaimana anaknya bisa berangkat ke Tanah Suci, Makkah untuk menunaikan ibadah haji di usianya yang masih sangat muda, 17 tahun.

Liputan6.com, Jakarta - Dengan mengenakan pakaian ihram, Rahmat Nur Beni berjalan mengekor di belakang ayahnya, Sadi begitu tiba di Tanah Suci melalui Bandara Internasional King Abdul Aziz, Jeddah. Dia langsung melangkah menuju bus yang akan mengantarkannya ke Kota Makkah Al-Mukarramah untuk melaksanakan umrah dan haji.

Tiba bersama 275 jemaah lainnya yang berasal dari Kelompok Terbang (Kloter) 57 Embarkasi Jakarta-Pondok Gede (JKG-57) pada Kamis 15 Juni lalu, keberadaan Rahmat begitu menarik perhatian karena terlihat paling muda di antara jemaah haji yang lain.

Kain ihram putih yang membalut tubuh Rahmat tak dapat menyembunyikan statusnya sebagai seorang remaja. Badannya masih terlihat lebih mungil dibanding jemaah laki-laki lain di kloternya.

"Baru 17 tahun," kata ayah Rahmat, Sadi (51) saat ditanya tim Media Center Haji (MCH) terkait usia anaknya.

Sambil terus berjalan di jalur fast track, Sadi menceritakan bagaimana anaknya bisa berangkat ke Tanah Suci, Makkah di usianya yang masih sangat belia. Rahmat menggantikan posisi sang ibu yang meninggal dunia pada 2020 lalu di usianya ke 45 tahun.

"Dia berangkat sebagai waris dari ibunya. Kami mendaftar sejak 2012, dan bisa berangkat sekarang," tutur warga Kampung Sidodadi, Kecamatan Bangun Rejo, Lampung tersebut.

 

2 dari 3 halaman

Rahmat: Tak Menyangka Bisa Melaksanakan Rukum Islam Kelima di Usia Muda

Di lokasi yang sama, Rahmat mengaku bahagia bisa berangkat ke Tanah Suci menjalankan ibadah haji bersama ayahnya. Siswa kelas 2 SMK itu tak menyangka bisa berangkat melaksanakan rukun Islam kelima di usia muda.

"Senang bisa berangkat," katanya.

Sebelum pergi ke Tanah Suci untuk berhaji, siswa SMK Al Hikmah ini mengaku sudah belajar dan mengikuti manasik di daerahnya. "Sedikit sedikit sudah bisa," kata Rahmat.

Saat ditanya tentang reaksi teman-temannya mengetahui dirinya berangkat haji, Rahmat menyebut tidak ada yang spesial. "Mereka biasa saja, tidak ada yang gimana gimana," ujarnya.

Selama di Tanah Suci, dia mengaku akan banyak memanjakan doa untuk ibunya yang lebih dulu menghadap ke haribaan-Nya. Rahmat berdoa agar sang jbu mendapat tempat terbaik dari Allah SWT.

Dengan usia 17 tahun sesuai dengan apa yang disampaikan ayahnya, Rahmat bisa jadi adalah haji termuda yang berangkat tahun ini. Bukan saja untuk Lampung tapi juga Indonesia.

 

3 dari 3 halaman

Sania Wahyu Ningsi, Jemaah Haji Termuda Asal Batang Hari, Provinsi Jambi

Sebelumnya, predikat jemaah termuda pada penyelenggaraan ibadah haji 2023 adalah Sania Wahyu Ningsi. Jemaah berusia 18 tahun ini berasal dari Kabupaten Batang Hari, Provinsi Jambi.

Sania tercatat sebagai jemaah haji termuda di Indonesia tahun 2023 yang berada dalam Kloter 23 Embarkasi Batam (BTH-23).

Dalam wawancara yang diunggah di akun media sosial Youtube Kemenag Jambi, siswi SMA Presiden Cikarang Bekasi ini didaftarkan orang tuanya untuk berhaji sejak umur 6 tahun.

Sedianya Sania berangkat bersama kedua orang tuanya pada penyelenggaraan haji 2022. Tapi karena pandemi Covid-19 yang membuat pemerintah Arab Saudi membatasi usia jamaah, maka baru tahun ini Sania akhirnya bisa bertolak ke Tanah Suci.

Dia berangkat berasama kakak dan kakeknya. Sedangkan nenek dan kedua orang tuanya sudah berangkat tahun lalu.

Pecinta kuliner dan memiliki cita cita membuka restoran ini mengaku senang bisa ibadah haji di usia muda. Melihat banyakya jamaah lansia yang berangkat tahun ini, dia pun memiliki motivasi tersendiri.

"Karena tema lansia, ingin dapat membantu kelancaran ibadah tidak hanya untuk saya tetapi juga jemaah lainnya," katanya.