Liputan6.com, Jakarta Pemerintah Indonesia telah memberangkatkan jemaah haji kuota tambahan ke Tanah Suci sejak Kamis, 15 Juni 2023 kemarin. Meski masuk dalam fase pemberangkatan gelombang dua, namun jemaah haji kuota tambahan ini mendarat melalui Bandara Internasional Amir Mohammed bin Abdul Aziz (AMAA), Madinah.
Kepala Daerah Kerja (Daker) Bandara Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi, Haryanto mengatakan, kloter jemaah haji kuota tambahan ini terpaksa mendarat di Madinah lantaran slot pendaratan di Bandara Internasional King Abdul Aziz, Jeddah sudah penuh.
Baca Juga
Meski begitu, pemerintah Indonesia melalui Kantor Urusan Haji (KUH) di Jeddah tengah melobi Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi agar jemaah haji kuota tambahan ini bisa mendarat di Jeddah seperti jemaah gelombang dua lainnya.
Advertisement
"Diupayakan supaya bisa melalui Jeddah," ujar Haryanto di Kantor PPIH Arab Saudi Daker Bandara, Jeddah, Sabtu malam (17/6/2023).
Setidaknya ada dua keuntungan jika jemaah kuota tambahan ini bisa mendarat di Jeddah. Selain bisa langsung didorong ke Makkah yang jaraknya lebih dekat, juga bisa meminimalisasi pengeluaran biaya tak terduga lantaran jemaah haji Indonesia harus transit dan menginap semalam terlebih dulu di Madinah.
"Betul sekali (biaya membengkak), itu yang menjadi salah satu pertimbangan kami. Karena yang tadinya (tiba) di Jeddah langsung Makkah, ini mendarat di Madinah maka kita harus sewa hotel, kemudian konsumsi, dan transportasi dari Madinah ke Makkah," ucap Haryanto.
Belum Ada Titik Terang
Namun, hingga saat ini belum ada titik terang terkait upaya jemaah haji kuota tambahan bisa mendarat di Jeddah. Sebab saat ini lalu lintas kedatangan jemaah haji di Bandara Jeddah sangat padat, bukan hanya dari Indonesia, tapi juga negara-negara lain di seluruh dunia.
"Sampai saat ini slot mendarat di Jeddah memang sudah full. Ketika nanti dari negara lain sudah longgar mungkin bisa. Mudah-mudahan bisa disetujui untuk mendarat di Jeddah," kata Haryanto.
Advertisement
1.089 Jemaah Kuota Tambahan Sudah Mendarat
Hingga Sabtu (17/6/2023) malam, tercatat sebanyak 1.089 jemaah haji kuota tambahan yang sudah mendarat di Bandara AMAA, Madinah. Adapun rinciannya adalah Kloter 21 Balikpapan (BPN-21) sebanyak 277 jemaah, Kloter 65 Jakarta Pondok Gede (JKG-65) 186 jemaah, Kloter 18 Banjarmasin (BDJ-18) 242 jemaah, dan kloter 34 Makassar (UPG-34) 388 jemaah.
Sekretaris Daerah Kerja Ad Hoc Bandara, Suparno memastikan, hingga hari ketiga kedatangan jemaah haji kuota tambahan tidak ditemui kendala yang signifikan.
"Alhamdulillah tidak ada hambatan berarti. Kita bersyukur juga, ada penambahan kursi roda hibah sebanyak 100 unit untuk duyufurrahman yang membutuhkan di Makkah maupun Madinah," kata Suparno di Bandara AMMA Madinah, Sabtu.
Proses pemeriksaan dokumen keimigrasian juga berjalan mulus. "Sejauh ini tidak ada hal-hal menonjol seperti paspor ketinggalan atau tertukar," lanjut Suparno.
2 Jemaah Haji Dirujuk ke RS karena Kelelahan
Sementara itu, hari ini ada dua jemaah dirujuk ke Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) di Madinah karena sakit. Pada kedatangan hari pertama, Kamis (15/6/2023), tuga jemaah juga dibawa ke KKHI karena kelelahan selama penerbangan.
Untuk itu, Suparno kembali mengingatkan agar jemaah bisa lebih bijak mengatur waktu istirahat untuk memastikan diri tetap prima saat puncak haji wukuf di Arafah nanti.
"Tetap jaga kesehatan karena cuaca sangat panas. Banyak minum air putih dan perbanyak istirahat karena pelaksanaan haji beberapa hari ke depan akan sangat menguras tenaga," ucapnya menandaskan.
Advertisement