Sukses

Doa Buka Puasa Dzulhijah Sesuai Sunnah Arab, Latin dan Artinya

Puasa Dzulhijah dilaksanakan pada tanggal 1 sampai 9 Dzulhijah. Khusus tanggal 8 dan 9 Dzulhijah dinamakan puasa Tarwiyah dan Arafah.

Liputan6.com, Jakarta - Puasa Dzulhijah dilaksanakan pada tanggal 1 sampai 9 Dzulhijah. Khusus tanggal 8 dan 9 Dzulhijah dinamakan puasa Tarwiyah dan Arafah.

Melaksanakan puasa Dzulhijah adalah sunnah. Meski sunnah, namun keutamaannya luar biasa. Disebutkan dalam hadis nabi bahwa sehari puasa di antara 10 hari pertama Dzulhijahpahalanya setara dengan satu tahun berpuasa.

مَا مِنْ أَيَّامٍ أَحَبَّ إِلَى اللّٰهِ أَنْ يُتَعَبَّدَ لَهُ فِيْهَا مِنْ عَشْرِ ذِي الْحِجَّةِ يَعْدِلُ صِيَامُ كُلِّ يَوْمٍ مِنْهَا بِصِيَامِ سَنَةٍ وَقِيَامُ كُلِّ لَيْلَةٍ مِنْهَا بِقِيَامِ لَيْلَةِ الْقَدْرِ   

Artinya: “Tidak ada hari-hari yang lebih Allah sukai untuk beribadah selain sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah, satu hari berpuasa di dalamnya setara dengan satu tahun berpuasa, satu malam mendirikan shalat malam setara dengan shalat pada malam Lailatul Qadar.” (HR At-Tirmidzi).   

Sebagaimana puasa pada umumnya, puasa Dzulhijah diawali dengan niat terlebih dahulu sejak malam hari hingga menjelang terbit. Namun karena ini adalah puasa sunnah maka diperbolehkan niat hingga sebelum dzuhur sepanjang belum melakukan hal-hal yang membatalkan puasa.

Waktu puasa Dzulhijah dimulai sejak terbitnya fajar sampai terbenam matahari. Selama berpuasa, tidak boleh makan atau minum karena itu termasuk hal-hal yang membatalkan puasa. 

Umat Islam diperbolehkan membatalkan piuasa Dzulhijah setelah adzan maghrib berkumandang atau tepatnya pada waktu maghrib. Saat berbuka puasa ada doa yang dapat dipanjatkan sebagaimana yang dilakukan Rasulullah SAW. Doa ini kemudian disebut doa buka puasa.

 

Saksikan Video Pilihan Ini:

2 dari 3 halaman

Doa Buka Puasa Dzulhijah

Berikut ini doa buka puasa yang dilakukan Rasulullah SAW. Doa ini terdapat dalam hadis yang diriwayatkan sahabat Mu’adz bin Zuhrah.

كَانَ إِذَا أَفْطَرَ قَالَ : اللَّهُمَّ لَكَ صُمْتُ، وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ 

Artinya: “Rasulullah ketika Berbuka, beliau berdoa: ‘Ya Allah hanya untuk-Mu kami berpuasa dan atas rezeki yang Engkau berikan kami berbuka.” (HR. Abu Daud).

Dalam hadis lain yang diriwayatkan oleh sahabat Abdullah bin ‘Umar, Rasulullah SAW membaca doa berikut ini.

ذَهَبَ الظَّمَأُ وَابْتَلَّتِ الْعُرُوقُ، وَثَبَتَ الأَجْرُ إِنْ شَاءَ اللهُ

Artinya: “Telah hilang rasa haus dan urat-urat telah basah serta pahala tetap, insyaallah.” (HR. Abu Daud).

3 dari 3 halaman

Dibaca Setelah Berbuka Lebih Utama

Dalam praktiknya, doa berbuka puasa dibaca sebelum atau setelah berbuka puasa? Pertanyaan ini telah dijelaskan oleh Syekh Abu Bakar Muhammad Syatha dalam kitab Hasyiyah I’anah at-Thalibin seperti dikutip dari NU Online.

ـ (وقوله: عقب الفطر) أي عقب ما يحصل به الفطر، لا قبله، ولا عنده 

Artinya: “Maksud dari (membaca doa buka puasa) ‘setelah berbuka’ adalah selesainya berbuka puasa, bukan (dibaca) sebelumnya dan bukan saat berbuka.

Menurut Syekh Said bin Muhammad Ba’ali dalam kitab Busyra Al-Karim, memang disunahkan berbuka puasa dengan membaca doa. Doa berbuka puasa lebih utama dilafalkan setelah berbuka.

ويسنّ أن يقول عنده أي عند إرادته والأولى بعده: اللهم لك صمت وعلى رزقك أفطرت 

Artinya: “Disunnahkan bagi orang ketika hendak berbuka -tapi yang lebih utama setelah berbuka- membaca doa  ‘Allâhumma laka shumtu wa ‘alâ rizqika aftharthu.”

Wallahu’alam