Sukses

Kasus Kematian Tinggi, Menag Minta Jemaah Lansia Jaga Stamina Jelang Puncak Haji

Selama menunggu pelaksanaan masyair atau rangkaian puncak haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina, seluruh jemaah haji diimbau menghemat energi dengan melaksanakan ibadah di hotel tempat tinggal mereka masing-masing.

Liputan6.com, Jeddah - Kasus kematian jemaah haji Indonesia hingga saat ini, Senin (19/6/2023) pukul 24.00 WAS telah mencapai 93 orang. Angka ini cukup tinggi dibanding pelaksanaan haji tiga musim sebelumnya.

Tingginya kasus kematian jemaah haji Indonesia ini mendapat perhatian serius dari Menteri Agama (Menag) RI, Yaqut Cholil Qoumas. Terlebih saat ini banyak sekali jemaah lanjut usia (Lansia) dan risiko tinggi (Risti) yang diberangkatkan ke Tanah Suci.

Yaqut berpesan kepada seluruh jemaah Indonesia, utamanya lansia untuk selalu menjaga stamina dan kesehatan jelang menghadapi puncak ibadah haji yang tinggal sepekan lagi.

"Saya berharap untuk jemaah lansia supaya menjaga stamina fisik, asupan vitamin, dan jangan forsir, jangan memaksakan diri melaksanakan ibadah sunah," ujar Yaqut saat tiba di Bandara King Abdul Aziz, Jeddah, Senin (19/6/2023) petang Waktu Arab Saudi (WAS).

Selama menunggu pelaksanaan masyair atau rangkaian puncak haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna), seluruh jemaah haji diimbau menghemat energi dengan melaksanakan ibadah di hotel tempat tinggal mereka masing-masing.

"Jadi yang sunah itu sudah cukup, sekarang mempersiapkan diri jemaah, utamanya jemaah haji lansia untuk persiapan puncak haji nanti. Dengan begitu, semua akan bisa berjalan baik dan lancar, dan tidak akan banyak peristiwa yang tidak kita inginkan," ucap Menag.

 

2 dari 3 halaman

Arab Saudi Penuhi Permohonan Indonesia

Lebih lanjut, Menteri yang akrab disapa Gus Men ini mengungkapkan, kedatangannya ke Arab Saudi kali ini selain untuk menghadiri Muktamar Fiqih Attaisir di Jeddah, juga untuk mengecek langsung kesiapan masyair. Dia ingin memastikan pelayanan terhadap jemaah Indonesia pada puncak haji nanti berjalan maksimal.

"Saya mau cek Armuzna, apa yang sudah dilakukan penyelenggara, kita cek satu-satu kesiapannya seperti apa, kekurangannya di mana supaya bisa dikonsolidasikan dan kita tutupi kelemahan-kelemahan sebisa mungkin," katanya.

Dalam kunjungan singkatnya ini, Menag juga akan bertemu dengan Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi. Dia akan menyampaikan sejumlah catatan terkait pelaksanaan ibadah haji tahun ini.

"Kita akan menyampaikan beberapa catatan, catatan positif sih yang banyak, tak ada persoalan yang serius. Kayak pelayanan bagus, penyambutan baik, apa yang kita minta tahun lalu misalnya penambahan toilet di Arafah juga diadakan. Apa yang kita minta hampir semua dipenuhi," ucap Yaqut.

 

3 dari 3 halaman

15 Mobil Golf di Mina

Termasuk juga permintaan mobil golf untuk evakuasi jemaah di Mina. "Tahun lalu kita minta ke Kementerian Haji disiapkan mobil golf di Mina untuk melakukan evakuasi jika terjadi sesuatu terhadap jemaah haji kita, infonya hari ini dipenuhi 15 mobil golf disiapkan untuk kita," ujarnya menambahkan.

Sebagai informasi, kunjungan Menag Yaqut ke Arab Saudi ini sangat singkat. Dia dan rombongan rencananya akan kembali ke Tanah Air pada 21 Juni 2023 mendatang karena masih banyak urusan di Indonesia yang perlu segera diselesaikan.

Kemudian pada 24 Juni 2023, Menag Yaqut bersama rombongan amirul hajj akan kembali ke Tanah Suci hingga penyelenggaraan puncak haji selesai. Penyelenggaraan masyair sendiri akan dimulai dengan ibadah wukuf di Arafah pada 9 Zulhijah 1444 H atau 27 Juni 2023 mendatang.

Â