Sukses

Pertama dalam Sejarah 3 Perempuan Jadi Amirul Hajj, Ada Putri Gus Dur

Putri sulung Presiden ke-4 RI KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur ini menuturkan, tahun lalu dirinya yang tergabung dalam tim Monev banyak memberikan perhatian kepada jemaah perempuan, terutama dalam aspek pelayanan.

Liputan6.com, Jakarta - Pertama dalam sejarah penyelenggaraan ibadah haji, pemerintah Indonesia melibatkan figur perempuan dalam jajaran Amirul Hajj. Tahun ini, pemerintah mengangkat tiga perempuan dari 12 anggota Amirul Hajj atau pemimpin misi haji Indonesia di Arab Saudi.

Mereka adalah Alissa Qotrunnada Munawaroh Wahid, Badriyah Fayumi dan Indah Pertiwi Nataprawira yang menjadi wakil perempuan dalam jajaran Amirul Hajj 1444 H/2023 M. Ketiganya telah mendarat di Tanah Suci bersama Wakil Menteri Agama (Wamenag) RI Zaenut Tauhid Sa’adi dan beberapa anggota Amirul Hajj lainnya pada Rabu, 22 Juni 2023 kemarin.

Alissa Wahid mengaku tak menyangka ada anggota Amirul Hajj perempuan pada tahun ini, meski jumlah jemaah haji wanita Indonesia mencapai 52 persen. Kata dia, terobosan ini tak ada campur tangan dirinya sebagai aktivis perempuan, namun kebijakan penuh Menteri Agama (Menag) RI Yaqut Cholil Qoumas.

“Itu lebih banyak Pak Menteri. Kalau tahun lalu saya ke lapangan terus sebagai tim monitoring dan evaluasi (Monev). Saya juga tak membayangkan akan ada Amirul Hajj perempuan,” ujarnya di Wisma Kantor Urusan Haji (KUH) Indonesia di Jeddah, Rabu.

Putri sulung Presiden ke-4 RI KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur ini menuturkan, tahun lalu dirinya yang tergabung dalam tim Monev banyak memberikan perhatian kepada jemaah perempuan, terutama dalam aspek pelayanan.

Menurutnya, tahun lalu pelayanan yang diterima jemaah perempuan relatif sedikit, baik dari aspek bimbingan ibadah hingga fasilitas mandi cuci kakus (MCK). Karena itu, dia merekomendasikan agar jumlah pembimbing ibadah haji perempuan ditambah. Termasuk juga jumlah toilet untuk perempuan di Arafah dan Mina yang digunakan saat puncak haji.

“Nah setelah rekomendasi itu disampaikan kepada Pak Menteri Agama, memang diperjuangkan selama setahun ini, sehingga Pemerintah Arab Saudi melalui muasasah haji itu sudah menyepakati bahwa fasilitas MCK untuk perempuan ditambah di Arafah dan Mina,” katanya.

2 dari 3 halaman

Jumlah Petugas Bimbingan Haji Perempuan

Sementara jumlah petugas bimbingan ibadah perempuan yang sebelumnya hanya 10 persen, tahun ini ditambah menjadi hampir 50 persen.

Saat ini sebagai anggota Amirul Hajj, Alissa bersama dua srikandi lainnya mendapatkan misi penting dari Menag untuk memastikan fasilitas dan pelayanan yang diterima jemaah haji perempuan berjalan dengan baik dan sesusai kebutuhan mereka.

“Tugas anggota Amirul Hajj perempuan ya memastikan ini,” katanya.

Sementara itu, Menag Yaqut Cholil Qoumas pada rapat persiapan Amirul Hajj awal Juni 2023 lalu menyampaikan bahwa tahun ini delegasi Amirul Hajj ada keterwakilan perempuan. Ini bagian dari apresiasi dan afirmasi untuk kaum perempuan, karena jumlah jemaah haji perempuan lebih banyak.

"Ini momentum menjadikan para ibu bisa menjadi Amirul Hajj," ujar Gus Yaqut.

Menag minta keterwakilan perempuan sebagai Amirul Hajj ini menjadi tradisi dalam penyelenggaraan ibadah haji di tahun-tahun berikutnya. Sebab, jemaah haji perempuan dari tahun ke tahun semakin banyak.

"Saya harap, seluruh delegasi Amirul Hajj bisa saling bekerja sama dalam bertugas untuk mengawasi pelaksanaan haji ini. Semoga semua tugas yang diamanahkan dapat dilaksanakan secara maksimal," tandas Gus Men.

3 dari 3 halaman

Daftar Amirul Hajj Tahun 2023

Berikut Daftar Amirul Hajj Tahun 2023 :

Ketua : Menteri Agama Republik Indonesia Yaqut Cholil Qoumas

Wakil Ketua : Habib Hilal Al Aidit (PBNU).

Sekretaris : Saad Ibrahim (PP Muhammadiyah).

Anggota Amirul Haj :

  1. Habib Ali Hasan Bahar (UIN Jakarta),
  2. Fadlul Imansyah (BPKH),
  3. Alissa Wahid (BKM),
  4. Noor Achmad (MUI),
  5. Badriyah Fayumi (KUPI),
  6. Indah Pertiwi Nataprawira (PP KB PII),
  7. Sundoyo (Kementerian Kesehatan),
  8. Machendra Setyo Atmaja (PMK),
  9. Juri Ardiyantoro (KSP), dan
  10. Novie Rianto Rahardjo (Kementerian Perhubungan).