Sukses

Jangan Galau Memasuki Purnatugas, Ini Doa Lengkap Jelang Pensiun

Sebagian orang saat memasuki masa pensiun biasanya dilanda galau yang luar biasa. Terkadang pensiun bukanlah hal yang mudah bagi sebagian besar orang yang sudah lanjut usia.

Liputan6.com, Jakarta - Sebagian orang saat memasuki masa pensiun biasanya dilanda galau yang luar biasa. Terkadang pensiun bukanlah hal yang mudah bagi sebagian besar orang yang sudah lanjut usia.

Persoalannya biasanya pada hal harga diri, keuangan, yang seolah-olah tidak berharga di mata keluarga atau masyarakat. Seolah-olah masa pensiun adalah masa yang sangat membosankan.

Jika ada diantara Anda atau keluarga Anda ada yang memasuki masa pensiun semoga tidak sampai mengalami depresi dan mengalami masalah dalam kesehatannya. Sebaiknya aktivitas fisik dan aktivitas otak harus terjaga yang disesuaikan dengan kondisi fisiknya.

Persoalan kesehatan dan fisik terjaga, soal spiritualpun harus terjaga pula. Karena hal ini memiliki pengaruh yang cukup penting dalam sisi kehidupan para pensiunan.

Doa adalah salah satu cara mendekatkan diri kepada Allah SWT, tuntunan ini bisa digunakan untuk mencegah efek negatif pada fase kehidupan para lanjut usia tersebut.

Sebagai keluarga bisa membantu mengingatkan, agar lansia ini memahami dan menerapkan beberapa doa di bawah ini untuk mereka agar rezeki tetap lancar di usia senja.

 

Simak Video Pilihan Ini:

2 dari 2 halaman

Doa Jelang Pensiun dan Terjemahannya

Mengutip Nuonline.or.id doa rezeki jelang pensiun diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW kepada Sayyidah Aisyah RA, istri tercintanya. Doa ini diriwayatkan oleh Imam Al-Hakim dalam Kitab Al-Mustadrak 'alas Shahihain dan Imam At-Thabarani dalam Kitab Al-Mu'jam Al-Ausath.

عن عائشة رضي الله عنها، أن رسول الله صلى الله عليه وسلم كان يدعو: اللَّهُمَّ اجْعَلْ أَوْسَعَ رِزْقِكَ عَلَيَّ عِنْدَ كِبَرِ سِنِّي وَانْقِطَاعِ عُمُرِي

Artinya, "Diriwayatkan dari Sayyidah Aisyah RA: "Sungguh Rasulullah SAW biasa berdoa: "Ya Allah, jadikan rezeki-Mu yang paling luas bagiku saat menuanya usiaku dan hampir habisnya umurku." (HR Al-Hakim dan At-Thabarani)

Doa Rezeki Jelang Pensiun Pakar hadits kenamaan, Nuruddin Al-Haitsami, menyatakan sanad hadits riwayat Imam At-Thabarani berstatus hasan. (Ali bin Abi Bakar Al-Haitsami, Majma'uz Zawaid, [Beirut, Darul Fikr: 1412 H], juz X, halaman 219). Menjelaskan maksud hadits doa rezeki jelang pensiun, Al-Hafizh Al-Munawi menjelaskan, rezeki jelang pensiun yang dimaksud mencakup dua macam rezeki.

Rezeki lahiriah seperti makanan untuk kekuatan badan dan rezeki batiniah seperti ilmu pengetahuan. Sebab pada usia senja biasanya orang lemah kekuatannya dan berkurang ketekunannya dalam bekerja. Bila Allah melapangkan rezekinya pada usia senja maka hal itu akan menolongnya dalam beribadah kepada-Nya. (Abdurrauf Al-Munawi, Faidhul Qadir, [Beirut, Darul Kutub Al-'Ilmiyah: 1994 M], juz II, halaman 158).

Doa Lengkap dengan Terjemah dan Transliterasinya Bila doa jelang pensiun dibaca untuk diri sendiri, maka cukup membacanya sesuai redaksi hadis, yaitu:

اللَّهُمَّ اجْعَلْ أَوْسَعَ رِزْقِكَ عَلَيَّ عِنْدَ كِبَرِ سِنِّي وَانْقِطَاعِ عُمُرِي

Allahummaj‘al ausa'a rizqika 'alayya 'inda kibari sinnī wanqithā'i 'umurī.

Artinya, "Ya Allah, jadikan rezeki-Mu yang paling luas bagiku saat menuanya usiaku dan hampir habisnya umurku." Namun bila dibaca untuk diri sendiri dan orang lain, maka sebaiknya redaksi disesuaikan sebagaimana berikut:

اللَّهُمَّ اجْعَلْ أَوْسَعَ رِزْقِكَ عَلَيْنَا عِنْدَ كِبَرِ سِنِّنَا وَانْقِطَاعِ عُمُرِنَا

Allahummaj‘al ausa‘a rizqika ‘alainā ‘inda kibari sinninā wanqithā‘i ‘umurinā.

Artinya, "Ya Allah, jadikan rezeki-Mu yang paling luas bagi kami saat menuanya usia kami dan hampir habisnya umur kami." Demikian doa rezeki jelang pensiun atau doa rezeki usia senja. Sangat baik bila kita biasakan mulai sejak usia muda, terlebih bagi yang sudah menjelang berusia senja. Harapannya, rezeki kita semakin banyak dan semakin berkah seiring bertambahnya usia kita. Baik rezeki yang bersifat lahir seperti kesehatan, keuangan; maupun rezeki yang bersifat batin, seperti ilmu pengetahuan dan keyakinan terhadap Allah swt. Semoga bermanfaat. Amin.

Penulis: Nugroho Purbo