Liputan6.com, Jakarta Operasional puncak ibadah haji sudah semakin dekat. Inti ibadah haji ini akan dimulai dengan ritual wukuf di Arafah. Sementara jemaah yang sakit dan tidak memungkinkan menjalankan wukuf secara mandiri akan disafariwukufkan.
Layanan safari wukuf akan dilaksanakan oleh Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Makkah. Jemaah haji yang sakit tersebut nantinya akan diantar menggunakan bus khusus ke area Arafah untuk melaksanakan wukuf dari dalam kendaraan.
Baca Juga
Namun tidak seluruh jemaah haji sakit dapat menjalankan safari wukuf. Setidaknya jemaah haji sakit perlu memenuhi enam kriteria sebagai berikut:
Advertisement
1. Jemaah haji sakit dengan kesadaran yang baik dengan Hemodinamik (sirkulasi) stabil dan Mean Arterial Pressure (MAP) paling rendah 65 mmHg;
2. Saturasi oksigen > 89 dengan nasal kanula 2-3 ltr/mnt;
3. Transportable yang berarti pada saat pemindahan tidak memperberat kondisi fisik, tidak berpotensi menimbulkan kecacatan, atau mengancam keselamatan jemaah haji sakit;
4. Tidak mengidap penyakit menular atau tidak infeksius;
5. Penyakit tidak dalam periode akut; dan
6. Tidak dalam krisis hipertensi.
Penanggung Jawab Safari Wukuf, Budiana Rismawan, mengatakan bahwa sejak awal operasional KKHI Makkah sudah mulai mempersiapkan layanan safari wukuf.
"Persiapan safari wukuf sebenernya sudah kita mulai sejak awal operasional KKHI Makkah, yaitu melalui MCU (medical check up) yang sekaligus merupakan proses identifikasi nominasi jemaah haji sakit yang sesuai kriteria safari wukuf," ujar Budiana.
Identifikasi melalui MCU itu dilakukan untuk jemaah haji risiko tinggi (risti). Selain dari MCU, KKHI Makkah juga membuka usulan nominasi dari kloter. Nominasi ini dilakukan lewat pemeriksaan di poli safari wukuf yang berlangsung pada 22 hingga 24 Juni 2023 di pos kesehatan sektor Daker Makkah.
Meski begitu, Budianya menyatakan bahwa layanan safari wukuf diutamakan untuk jemaah haji sakit yang dirawat di KKHI Makkah dan memenuhi kriteria. Karenanya, dokter penanggung jawab pelayanan (DPJP) pasien rawat inap di KKHI Makkah akan mengidentifikasi jemaah mana yang masuk kriteria safari wukuf dan mana yang akan dibadalhajikan.
Pada kesempatan yang berbeda, Kepala KKHI Makkah, Edi Supriyatna menuturkan bahwa pihaknya masih dalam proses mengidentifikasi jemaah haji sakit yang memenuhi kriteria. Jemaah haji sakit dengan penyakit jantung dan penyakit paru terlebih dulu perlu menjalani beberapa pemeriksaan khusus.
Jemaah haji sakit yang mendapatkan perawatan psikiatri juga bisa mengikuti safari wukuf dengan ketentuan berupa gangguan mental organik yang tidak gaduh gelisah.
"Ada beberapa penyakit yang dipertimbangkan seperti penyakit jantung, penyakit paru, mendapatkan safari wukuf melalui beberapa pemeriksaan tertentu. Untuk penyakit psikriatri dengan ketentuan gangguan mental organik yang tidak gaduh gelisah," katanya.
15 Bus Disiagakan untuk Angkut Jemaah Indonesia Ikut Safari Wukuf
Â
Kepala KKHI Makkah, Edi Supriyatna menerangkan bahwa untuk safari wukuf tahun ini disiapkan 15 unit bus yang terdiri dari 6 unit bus untuk pasien baring dan 9 unit bus untuk pasien duduk.
Setiap bus akan ditugaskan 1 orang dokter dengan 2 orang perawat, 1 tenaga pendukung kesehatan bidang pelayanan orang sakit, dan 2 orang tim bimbingan ibadah.
Layanan safari wukuf ini diharapkan dapat membantu jemaah haji sakit tetap bisa menjalankan rukun haji.
Kepala Seksi Kesehatan PPIH Arab Saudi Daerah Kerja (Daker) Makkah Andi Ardjuna Sakti mengatakan, belasan bus yang telah dimodifikasi tersebut diperkirakan dapat menampung lebih dari 200 jemaah haji Indonesia.
"Sekitar enam bus untuk jemaah yang hanya bisa berbaring. Satu bus bisa untuk sekitar 8 bed (tempat tidur). Jadi total kurang lebih untuk 48 jemaah," ujar Ardjuna di Makkah, Selasa 20 Juni 2023.
Kemudian, lanjut dia, kurang lebih 9 bus disiapkan untuk jemaah sakit yang bisa duduk. Setiap bus akan digunakan untuk sekitar 25 jemaah atau 50 persen dari kapasitas tempat duduk. Hal itu karena selain jemaah haji, bus juga akan memuat perlengkapan medis penunjang.
Bus-bus jemaah safari wukuf ini rencananya akan masuk Arafah pada waktu wukuf, 9 Zulhijah 1444 H atau 27 Juni 2023 siang, selepas zuhur.
"Harus bareng disafariwukufkan, berjejer 15-16 bus bersamaan masuknya ke sana," ungkap Ardjuna.
Jemaah yang dirawat di Rumah Sakit Arab Saudi, menurut Ardjuna, akan disafariwukufkan oleh pihak rumah sakit. Sementara jemaah yang tidak memungkinkan mengikuti safari wukuf, maka akan dibadalhajikan oleh petugas.
Paling lambat hari terakhir sebelum wukuf atau 8 Zulhijah, sudah ada keputusan tentang jemaah haji yang ikut safari wukuf atas fasilitas petugas maupun jemaah yang dibadajlhajikan.
"H-1 kita coba sepakat, tanggal 8 Dzulhijjah sore atau malam. Umpamanya besok kita akan berangkat, Insyaallah malam kita sudah pegang (datanya)," ujar Ardjuna.
Advertisement