Sukses

Bubur Cinta untuk Jemaah Haji Lansia

Inisiatif memasak bubur ini merupakan salah satu upaya menyukseskan program 'Haji Ramah Lansia' yang menjadi tema besar penyelenggaraan haji tahun ini.

Liputan6.com, Jakarta - Sejumlah petugas sektor di Daerah Kerja (Daker) Makkah berinisiatif memasak bubur sebagai makanan alternatif untuk jemaah haji lanjut usia (Lansia). Inisiatif petugas haji membuat 'bubur cinta' ini mendapat respons positif dari para jemaah lansia.

Seorang jemaah lansia asal Cibinong, Bigor, Abdul Latif mengaku sangat menikmati bubur cinta yang dibuat petugas tersebut. Kakek berusia 98 tahun itu selalu menyantap lahap bubur yang dikirim petugas.

"Enak," kata Abdul Latif saat menyuap bubur yang baru dibagikan petugas, Minggu (25/6/2023).

Saomah, istri Abdul Latif juga mengamini rasa bubur untuk jemaah lansia ini enak. Nenek berusia 89 tahun ini mengaku sudah tiga kali mendapatkan bubur dari petugas, begitu juga suaminya. Makanan alternatif untuk jemaah haji lansia ini selalu habis dimakan.

Inisiatif memasak bubur tersebut dilakukan para petugas yang ada di sektor satu dan sektor tujuh Daker Makkah.

Koordinator Layanan Lansia Sektor 1 Daker Makkah, Fajri Al Farobi mengatakan, inisiatif memasak bubur ini merupakan salah satu upaya menyukseskan program 'Haji Ramah Lansia' yang menjadi tema besar penyelenggaraan haji tahun ini.

"Di sektor satu ada 22.841 jemaah lansia dan sekitar 6.300-an lansianya. Ada lansia yang memang masih bisa makan katering dan ada yang membutuhkan bubur," jelas Fajri.

 

2 dari 3 halaman

Bubur untuk Jemaah Lansia Dimasak Satu Hari Sekali

Dalam sehari, petugas sektor memasak bubur satu kali pada waktu sore hari. Begitu sudah siap, bubur langsung dikemas dalam mangkok plastik untuk didistribusikan ke kamar jemaah lansia.

"Kami memperkirakan jumlah bubur yang kami siapkan akan bertambah sesuai permintaan. Tidak hanya bubur, kami juga memberikan lauk telur rebus," kata Fajri. 

Fajri mengaku pihaknya telah berkoordinasi dengan tim kesehatan, sehingga bubur tidak hanya didistribusikan secara door to door ke hotel, tetapi juga diantar ke jemaah yang sakit dan masih dirawat.

"Karena kami membuatnya dengan penuh cinta, bubur ini pun kami beri nama Bubur Cinta," kata Fajri.

 

3 dari 3 halaman

Menag Yaqut Minta Lansia Disiapkan Makanan Alternatif

Sebelumnya, Menteri Agama (Menag) RI, Yaqut Cholil Qoumas memberikan perhatian serius kepada jemaah lanjut usia (Lansia) jelang penyelenggaraan puncak ibadah haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna). Sebab pelaksanaan puncak haji nanti membutuhkan kesehatan dan stamina yang prima.

Selain menjaga kesehatan dan beristirahat yang cukup, jemaah juga harus makan secara teratur. Karena itu, Menag meminta agar ada menu khusus yang mudah dikonsumsi oleh jemaah lansia.

"Makanan khusus untuk jemaah lansia agar stamina terjaga. Karena saya dengar lansia ini tidak cocok, dengan kondisi fisik sudah tidak bisa tergigit karena jemaah lansia sebagian sudah enggak ada giginya," ujar Yaqut saat meninjau kesiapan penyelenggaraan puncak haji di Kantor Daker Makkah PPIH Arab Saudi, Senin malam, 19 Juni 2023. 

Menteri yang akrab disapa Gus Men ini meminta Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi membuat menu alternatif untuk jemaah lansia, seperti bubur atau makanan lain yang lebih lunak.

"Kita mau untuk jemaah haji lansia lebih lunak dan bisa pakai bubur. Saya sudah minta Pak Dirjen PHU (Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag, Hilman Latief) carikan di mana itu bubur kacang hijau untuk sarapan," ucapnya.

Menurut laporan PPIH Arab Saudi yang dia terima, sudah ada beberapa perusahaan katering yang siap memproduksi bubur kacang hijau sebagai menu alternatif untuk jemaah lansia.

"Start-nya secepatnya, kalau bisa besok saya minta besok," kata Gus Men.

Â