Liputan6.com, Jakarta - Hari Raya Idul Adha dirayakan tiap tanggal 10 Dzulhijah. Agar makin berkah, umat Islam dianjurkan untuk melakukan berbagai amalan untuk menyambut Idul Adha.
Baca Juga
Advertisement
Di antaranya yakni puasa Dzulhijah antara 1-9 Dzulhijah, termasuk di dalamnya, puasa Tarwiyah 8 Dzulhijah dan Arafah 9 Dzulhijah. Pada 10 Dzuhijah, umat Islam menunaikan sholat Idul Adha atau Sholat Id.
Pemerintah menetapkan hari raya Idul Adha pada Kamis (29/6/2023).
Agar makin berkah, maka umat Islam dianjurkan melakukan berbagai amalan menyambut Idul Adha, sebelum sholat Idul adha maupun setelah sholat Idul Adha.
Berikut ini adalah amalan sebelum sholat Idul Adha dan amalan setelah sholat Idul Adha, mengutip laman library.umy.ac.id.
Simak Video Pilihan Ini:
Amalan Sebelum dan Setelah Sholat Idul Adha
1. Puasa Arafah
Puasa Arafah adalah puasa yang dilakukan pada tanggal 9 Zulhijjah (8 Juli 2022). Pada saat itu kaum muslimin yang sedang menunaikan ibadah haji tengah wukuf di Padang Arafah. Sedangkan bagi kaum muslimin yang sedang wukuf di Arafah dilarang berpuasa.
Adapun keutamaan puasa ‘Arafah adalah sebagaimana sabda Rasulullah saw:“Dari Abi Qatadah al-Anshari, bahwasanya Rasulullah saw ditanya tentang puasa Arafah, lalu ia berrsabda: “Puasa Arafah itu dapat menghapuskan dosa (selama dua tahun), yakni satu tahun yang lalu dan satu tahun yang akan datang. Adapun puasa ‘Asyura (10 Muharram) dapat menghapuskan dosa selama setahun yang telah lalu.” (HR Muslim).
2. Mandi Sebelum Sholat Idul Adha
Mandi sebelum melaksanakan sholat Idul Adha juga disunahkan. Waktu sunah untuk mandi yakni pada dini hari sebelum subuh, atau setelah salat subuh pada tanggal 10 Zulhijah
Namun, yang lebih utama adalah mandi sesudah subuh di hari Idul Adha agar badan dalam kondisi bersih dan segar sebelum berangkat menunaikan shalat Ied.
Sayyidina ‘Ali bin Abu Thalib serta Abdullah bin Umar diceritakan sudah membiasakan diri untuk mandi sebelum melakukan Shalat Id. Bahkan, kesunahan mandinya sama dengan ketika mandi sebelum shalat Jumat
3. Memperbanyak Takbir
Umat Islam disunahkan untuk membaca takbir, tahmid, dan tahlil yang dimulai setelah selesai salat shubuh pada pagi hari Arafah (9 Dzulhijjah) sampai dengan akhir hari Tasyrik (11, 12, dan 13 Zulhijah).
Advertisement
4. Memperindah Diri dengan Pakaian Terbaik dan Wangi-wangian
Sebagaimana pada salat Idul Fitri, orang menghadiri salat Idul Adha juga dituntunkan agar berpenampilan rapi dengan mengenakan pakaian terbaik, bersih sekaligus suci. Selain itu disunahkan juga untuk menggunakan wangi-wangian, memotong rambut, memotong kuku, serta menghilangkan bau tidak sedap.
“Dari Ja‘far Ibnu Muhammad, dari ayahnya, dari kakeknya (dilaporkan) bahwa Nabi saw selalu memakai wool (burdah) bercorak [buatan Yaman] pada setiap Id.” [HR. asy-Syafi‘i dalam kitabnya al-Musnad, I:152, hadis nomor 441].
5. Makan Setelah selesai Salat Idul Adha
Terdapat perbedaan antara Idul Fitri dan Idul Adha tentang aturan sunah makan. Pada hari raya Idul Fitri disunahkan untuk makan sebelum melaksanakan salat Ied. Sementara ketika hari raya Idul Adha, disunahkan untuk makan setelah selesai melaksanakan salat Ied.
Hal ini sesuai dengan sunnah yang dilakukan Nabi saw.“Diriwayatkan dari ‘Adullah Ibnu Buraidah dari ayahnya [yaitu Buraidah Ibnu al-Husaib] ia berkata: Rasulullah saw pada hari Idul Fitri tidak keluar sebelum makan, dan pada hari Idul Adha tidak makan sampai salat lebih dahulu.” [HR. at-Tirmidzi].
6. Ibadah Kurban
Kurban dilaksanakan pada hari tasyrik bulan Dzulhijah yaitu tepatnya di Hari Raya Iduladha.
Sunnah Idul Adha untuk berkurban ada dalam hadis Imam Bukhori dan Imam Muslim:“Rasulullah beribadah kurban 2 ekor domba warna putih bersih dan bertanduk bagus. Aku melihat Rasul meletakkan kakinya ke atas sisi tanduk (kanan) hewan kurban itu sambil menyebut nama Allah dan bertakbir. Rasulullah menyembelih kedua hewan kurban itu dengan tangannya sendiri”.
Tim Rembulan