Sukses

Keluhan Jemaah Haji: Kepanasan di Muzdalifah, AC Mati, Kapasitas Tenda hingga Toilet

Anggota Komisi VIII DPR John Kenedy Aziz, yang juga sebagai Anggota Timwas Haji DPR berkesempatan mengunjungi Maktab no.54, kloter 02 Kabupaten/Kota Pariaman dan Kota Padang.

Liputan6.com, Jakarta - Anggota Komisi VIII DPR John Kenedy Aziz, yang juga sebagai Anggota Timwas Haji DPR berkesempatan mengunjungi Maktab no.54, kloter 02 Kabupaten/Kota Pariaman dan Kota Padang. Ada sejumlah keluhan yang diterimanya dari para calon jemaah haji, mulai dari kepanasan di Muzdalifah lantaran bus telat, AC yang mati, overcapacity tenda, hingga toilet kurang.

"Saya melihat secara langsung, bagaimana perkembangan Jemaah Haji setelah tragedi Muzdalifah. Mendengarkan cerita dari para Jemaah Haji, kita merasa perihatin bahwa mereka jam 2 siang panas-panasan masih berada di Musdalifah,” tutur John saat mengunjungi sejumlah Maktab di Mina, Mekkah, Arab Saudi, Kamis (29/6/2023).

“Bahkan di sana tidak ada makanan, serta minuman dan tidak ada suatu kepastian kapan jemaah haji akan sampai di Mina. Alhamdulilah sebagian besar sehat, tapi ada yang masih diinfus dan saya ikut berduka cita ada satu orang yang meninggal dari insiden tersebut," sambungnya.

Kemudian, lanjutnya, untuk urusan tenda ada keluhan AC yang mati selama dua hari mereka tinggal. Tidak ketinggalan tenda yang overcapacity, misalnya untuk 100 orang atau 200 orang, tapi diisi satu setengah kali lipatnya.

"Sehingga mengakibatkan para Jemaah Haji itu nongkrong-nongkrong dan tidur-tiduran di gang-gang kecil ini. Bahkan, ada yang kemudian kita lihat, mereka membuat tenda darurat yang diisi dengan kasur. Lalu, disetiap tenda ada yang kasurnya sudah lengkap tetapi banyak juga kasurnya yang kurang," jelas dia.

2 dari 2 halaman

Kekurangan Toilet

John mengungkapkan pula masalah kekurangan toilet, yang rata-rata para jemaah harus mengantre selama satu hingga dua jam. Bahkan, ada yang sampai hadas di pakaian lantaran sudah tidak tahan.

"Nah, ini tentu menjadi perhatian kita, tadi kami melihat bahwa banyak sekali toilet-toilet itu panjang antreannya oleh para Jemaah Haji. Yang seterusnya adalah mengenai harapan mereka dari Mina ini kembali ke hotel. Berharap, supaya busnya yang akan mengantar ke Hotel di Masjidil Haram tepat waktu dan tidak over time lagi," ujar John.

John meminta agar pemerintah mendengarkan aspirasi baik dari masyarakat atau pun anggota DPR yang menjadi corong kritik dan saran.

"Bahkan terakhir kita rapat dengan pemerintah yang dihadiri oleh menteri. Itu sudah kita sampaikan rekayasa resiko-resiko seumpanya tiba-tiba terjadi, seperti insiden di Musdalifah kemarin. Dan kita berharap supaya antara DPR dengan pemerintah dapat bersinergi bersama -sama untuk memecahkan masalah -masalah mengenai pemberangkatan atau pelaksanaan ibadah haji," John menandaskan.