Sukses

Makna dan 3 Ciri Haji Mabrur Menurut Rasulullah SAW

Menjadi haji mabrur adalah dambaan setiap jemaah haji. Apalagi ada iming-iming balasan surga, sebagaimana sabda Rasulullah SAW. Berikut adalah 3 ciri haji mabrur

Liputan6.com, Jakarta - 200 lebih jemaah haji asal Indonesia kini berada tanah suci untuk menunaikan ibadah haji. Beribadah haji, maka yag yang paling didambakan adalah meraih predikat haji mabrur.

Secara sederhana, makna haji mabrur adalah haji yang baik atau yang diterima Allah SWT. Mendapat status haji mabrur adalah hak prerogatif Allah SWT kepada yang dikehendaki-Nya.

Namun, sebagai hamba-Nya, kita berkewajiban untuk melaksanakan apa yang menjadi syarat, rukun, wajib, dan menjauhi hal-hal yang dilarang dalam ibadah haji.

Menjadi haji mabrur adalah dambaan setiap jemaah haji. Apalagi ada iming-iming balasan surga, sebagaimana sabda Rasulullah SAW: 

الْحَجُّ الْمَبْرُورُ لَيْسَ لَهُ جَزَاءٌ إِلَّا الْجَنَّةُ 

Artinya: “Tidak ada balasan (yang pantas diberikan) bagi haji mabrur kecuali surga.” (HR Bukhari).

Keutamaan haji mabrur mendapat balasan surga. Hanya Allah SWT yang tahu haji seseorang diterima atau tidak, meraih predikat mabrur atau tidak.

Hanya saja, Rasulullah SAW telah memberikan tanda atau ciri-ciri haji mabrur.

Simak Video Pilihan Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

3 Ciri Haji Mabrur Menurut Rasulullah SAW

Mengutip NU Online via kanal Islami Liputan6.com, Rasulullah SAW pernah memberikan ciri-ciri orang yang hajinya mabrur. 

قالوا: يَا رَسُولَ اللهِ، مَا الْحَجُّ الْمَبْرُوْرُ؟ قال: "إِطْعَامُ الطَّعَامِ، وَإِفْشَاءُ السَّلَامِ 

Artinya: “Para sahabat berkata, ‘Wahai Rasulullah, apa itu haji mabrur?’ Rasulullah menjawab, ‘Memberikan makanan dan menebarkan kedamaian.’” (Hadis ini diriwayatkan Imam Ahmad dalam Musnad-nya)

Meskipun hadis tersebut divonis munkar syibhul maudhu’ oleh Abu Hatim dalam kitab Ilal ibn Hatim, tetapi ada riwayat lain yang marfu’ dan memiliki banyak syawahid. Bahkan divonis Shahihul Isnad oleh Al-Hakim dalam kitab Mustadrak-nya, walaupun Bukhari dan Muslim tidak meriwayatkannya. Sebagaimana dikutip Imam Badrudin Al-Aini dalam Umdatul Qari-nya via situs NU.

 سئل النبي ما بر الحج قال إطعام الطعام وطيب الكلام وقال صحيح الإسناد ولم يخرجاه 

Artinya: “Rasulullah SAW ditanya tentang haji mabrur. Rasulullah kemudian berkata, ‘Memberikan makanan dan santun dalam berkata.’ Al-Hakim berkata bahwa hadits ini sahih sanadnya tetapi tidak diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim.” 

Berdasarkan dua hadis di atas, dapat disimpulkan bahwa ada tiga ciri haji mabrur menurut Rasulullah SAW. Yakni santun dalam bertutur kata (thayyibul kalam), menebarkan kedamaian (ifsya’us salam) dan memiliki kepedulian sosial yaitu mengenyangkan orang lapar (ith‘amut tha‘am). 

Dari ciri-ciri itu dapat dimaknai bahwa haji mabrur bukan hanya manfaatnya untuk orang tersebut, tapi juga dapat dirasakan lingkungan sekitarnya. Semoga Anda atau keluarga Anda yang tahun menunaikan ibadah haji mendapat predikat haji mabrur/hajjah mabruroh. Aamiin. Wallahu’alam.

Tim Rembulan

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.