Liputan6.com, Jakarta - Jemaah haji yang tiba di Bandara Internasional Soekarno Hatta pada kloter awal-awal, keluhkan batuk pilek dan sakit mata. Pengawasan kesehatan jemaah haji yang tiba di Indonesia pun dilakukan juga di Asrama Haji Pondok Gede.
"Saat tiba para jemaah keluhkan capek, itu wajar. Selebihnya yang dikeluhkan itu tenggorokan sakit, batuk, pilek. Lalu mata sakit, pedih, hanya itu saja,” tutur Kepala KKP Kelas I Bandara Soekarno Hatta, Naning Nugrahini, Rabu (5/7/2023).
Baca Juga
Bila mendapat keluhan tersebut, tim medis dari KKP akan melakukan penanganan keluhan, setibanya jemaah haji tiba di Bandara Soekarno Hatta. Lalu, akan terus dipantau ketika rombongan jemaah tiba di Asrama Haji Pondok Gede.
Advertisement
Ketika ada jemaah haji yang membutuhkan penanganan lanjutan, untuk di Bandara Soetta disediakan ruangan berfasilitas tempat tidur. Kemudian, di Asrama Haji Pondok Gede juga disediakan satu Gedung Arofah dengan kapasitas 10 kamar yang disediakan untuk jemaah haji yang membutuhkan observasi keadaan medis tertentu.
“Jadi di Gedung Arofah itu disediakan untuk observasi atau karantina jemaah haji, bila ditemukan keadaan medis tertentu. Tapi sampai saat ini, gedung tersebut belum ada pasiennya, semoga semua jemaah tetap sehat ya,” kata Naning.
Untuk tetap memantau kesehatan jemaah haji yang pulang ke Indonesia, Naning mengaku, tim medis KKP disebar di Bandara Soekarno Hatta dan juga Asrama Haji Pondok Gede. Yakni, sebanyak tiga tim di Bandara Soekarno Hatta dan dua tim di asrama haji.
“Masing-masing tim terdiri dari seorang dokter dan dua perawat. Juga ada tim pengendalian, dimana ditugaskan juga di kabin pesawat. Bertugas untuk mengecek asupan makan, dan penunjang lainnya,” kata Naning.
Lalu, ketika ada keadaan darurat seperti hari pertama kedatangan jemaah haji di Bandara Soekarno Hatta kemarin, maka tim dokter yang ikut dalam rombongan haji di pesawat, akan tetap berkordinasi dengan petugas KKP. Misalnya saja, dibutuhkan ambulans, oksigen atau alat medis penunjang.
Jadi, ketika mendarat, saat masih di apron, maka tim medis KKP yang sudah bersiaga, akan langsung naik ke kabin untuk mengecek kedaruratan yang dimaksud. Sementara di dekat pesawat pun, sudah ada ambulans yang siaga untuk mengevakuasi jemaah haji bila mana diperlukan.
“Jadi semua siaga, kami juga kerjasama dengan beberapa rumah sakit terdekat dari bandara, sehingga bisa langsung penanganan medis lanjutan bila dibutuhkan.” Katanya.
Tambahan Air Zamzam jadi 10 Liter
Menteri Agama (Menag) RI Yaqut Cholil Qoumas telah mengambil kebijakan menambah 5 liter air zamzam untuk setiap jemaah haji Indonesia. Dengan begitu, tahun ini jemaah haji akan mendapatkan total 10 liter air zamzam setibanya di Tanah Air.
Kebijakan menggembirakan ini disampaikan langsung Menag Yaqut saat melepas kepulangan jemaah haji kloter pertama Embarakasi Batam (BTH 01) di Syisyah, Makkah menuju Bandara Internasional King Abdul Aziz, Jeddah pada Senin, 3 Juli 2023 kemarin.
Dalam kurun lebih dari 10 tahun terakhir, jemaah haji Indonesia memang hanya mendapat air zamzam sebanyak 5 liter. Air zamzam itu sudah dikemas dalam galon yang dimasukkan kardus dan dibagikan ke jemaah setibanya di asrama haji debarkasi.
Air zamzam tersebut diangkut oleh maskapai penerbangan haji baik Garuda Indonesia maupun Saudia Airlines.
Advertisement