Sukses

Kesehatan Jemaah Haji yang Tiba di Tanah Air Akan Dipantau Selama 21 Hari

Jemaah haji yang tiba di Bandara Internasional Soekarno Hatta pada kloter awal-awal, mengeluhkan batuk pilek dan sakit mata.

Liputan6.com, Jakarta - Kesehatan jemaah haji yang tiba di Indonesia masih tetap dipantau sampai 21 hari ke depan. Hal tersebut akan dikoordinasikan dengan dinas kesehatan daerah asal jemaah haji.

"Jadi misalnya pada kloter pertama yang tiba, itu kan tanggal 4 Juli, maka akan dipantau sampai 21 hari ke depan, jadi dipantau sampai tanggal 25 Juli," ungkap Kepala KKP Kelas I Bandara Soekarno Hatta, Naning Nugrahini, Rabu (5/7/2023).

Terlebih, bagi jemaah haji saat meninggalkan asrama haji karena sudah dijemput sanak keluarga, tapi masih mengeluhkan kondisi tubuhnya, misalnya, batuk pilek disertai demam.

Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) yang menangani jemaah, akan berkoordinasi dan memberikan notifikasi kepada dinas kesehatan daerah asal jemaah haji tersebut.

"Kesehatannya akan dipantau, ketika tidak membaik disarankan langsung mendatangi faskes terdekat untuk pengobatan lebih lanjut," ujar dia.

Sebelumnya, jemaah haji yang tiba di Bandara Internasional Soekarno Hatta pada kloter awal-awal, mengeluhkan batuk pilek dan sakit mata. Pengawasan kesehatan jemaah haji yang tiba di Indonesia pun dilakukan juga di Asrama Haji Pondok Gede.

"Saat tiba para jemaah keluhkan capek, itu wajar. Selebihnya yang dikeluhkan itu tenggorokan sakit, batuk, pilek. Lalu mata sakit, pedih, hanya itu saja," tutur Kepala KKP Kelas I Bandara Soekarno Hatta, Naning Nugrahini, Rabu (5/7/2023).

Bila mendapat keluhan tersebut, tim medis dari KKP akan melakukan penanganan keluhan, setibanya jemaah haji tiba di Bandara Soekarno Hatta. Lalu, akan terus dipantau ketika rombongan jemaah tiba di Asrama Haji Pondok Gede

2 dari 2 halaman

1 Jemaah Haji Meninggal Saat Tiba di Tanah Air

Tiba di Bandara Soekarno Hatta, satu jemaah haji dikabarkan meninggal dunia, Selasa (4/7/2023). Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas I Bandara Soekarno Hatta, Naning Nugrahini menjelaskan kronologi meninggalnya jemaah haji tersebut.

"Kami sebelumnya sudah diberitahu ada berapa yang dalam kedaruratan, lalu diberitahu pada saat transit di Medan itu dikatakan ada perlu satu ambulans, tapi ternyata setelah kita naik, itu kondisinya sudah di CPR dan sudah tidak ada," tutur Naning, kepada sejumlah awak media.

Menurut dia, di dalam pesawat pun ada dokter yang siaga. Lalu saat transit di Medan, jemaah tersebut sudah dalam penanganan lanjutan.

Sesampainya di Soekarno Hatta, jemaah haji Indonesia itu langsung dibawa ke kantor induk, untuk dilakukan pemeriksaan penunjang dan dipastikan sudah meninggal dunia. Barulah prosedur lain dilaksanakan.