Liputan6.com, Jakarta - Sejak Selasa (4/7/2023), jamaah haji mulai dipulangkan ke tanah air masing-masing, termasuk jamaah haji asal Indonesia.
Proses pemulangan jamaah haji dilakukan secara bertahap dari gelombang pertama, kemudian disusul gelombang berikutnya, begitu seterusnya. Demikian ini menyusul telah rampungnya fase pelaksanaan ibadah haji 2023.
Agar haji diterima, para jemaah diharapkan menjalankan ibadah haji sesuai dengan aturannya dan mewujudkan substansinya dalam laku keseharian. Orang yang dapat melakukan ini disebut haji mabrur.
Advertisement
Baca Juga
Sebuah hadis riwayat Ahmad menyebutkan, “Tidak ada balasan bagi haji mabrur kecuali surga.” Sebagai tambahan, Al-Bukhari meriwayatkan hadits dari Abu Hurairah RA yang pernah mendengar Nabi berkata, “Orang yang beribadah haji dan tidak melakukan perbuatan keji dan fasik, maka ia seperti seorang bayi yang baru lahir.” Itulah keistimewaan yang diberikan Allah SWT kepada orang yang beribadah haji dengan baik dan sempurna.
Bagi para jamaah haji yang sudah pulang dari Tanah Suci, hendaknya tidak melewatkan beberapa hal yang memang disunnahkan syariat
Mengutip dari berbagai sumber, setidaknya ada tiga amalan sunnah atau anjuran yang dapat dilakukan bagi jamaah yang baru pulang melaksanakan haji. Semoga dengan amalan ini dapat menjadikan diri semakin taat dan bertakwa kepada Allah SWT.
Saksikan Video Pilihan ini:
1. Membawa Oleh-Oleh untuk Keluarga di Kampung Halaman
Hal ini sebagaimana yang disebutkan dalam kitab Hasyiyatul Qalyubi wa Umairah:
يندب أن يحج الرجل بأهله وأن يحمل هدية معه وأن يأتي إذا عاد من سفر ولو قصيرة بهدية لأهله، وأن يرسل لهم من يخبرهم بقدومه إن لم يعلموا به وأن لا يطرقهم ليلا، وأن يقصد أقرب مسجد فيصلي فيه ركعتين سنة القدوم، وأن يصنع أهله له وليمة تسمى النقيعة، وأن يتلقوه كغيرهم، وأن يقال له إن كان حاجا أو معتمرا: تقبل الله حجك أو عمرتك وغفر ذنبك وأخلف عليك نفقتك.
Artinya: “Seseorang haji bersama keluarganya dianjurkan dan membawa hadiah saat pulangnya. Apabila pulang dari perjalanan, meskipun perjalanan yang tidak terlalu jauh, ia dianjurkan membawa hadiah untuk keluarganya, dan mengutus orang untuk memberi kabar kepada keluarganya bila mereka belum mengetahui kedatangannya. Sebaiknya, jangan mendatangi mereka (sampai di rumah) pada waktu tengah malam".
Bukan hanya sekedar tradisi, ternyata anjuran ini juga menjadi sunnah dan mendapat ganjaran pahala jika dilakukan dengan ikhlas atas ridha Allah SWT. Selain menjadi amalan, membawakan oleh-oleh tentunya dapat menyenangkan hati sanak saudara di tanah air dan menjadi pahala tersendiri bagi si pemberi kendati hanya satu biji kurma.
Anjuran ini tidak hanya berlaku bagi jemaah haji, tapi siapapun yang usai melakukan perjalanan disunnahkan membawa buah tangan untuk anak, istri, dan saudaranya.
Advertisement
2. Melaksanakan Sholat Sunnah Dua Rakaat
Pada saat sampai di kampung halaman, jemaah haji disunahkan melaksanakan sholat dua rakaat di masjid atau mushola terdekat. Sholat sunnah dua rakaat bisa dilakukan dengan niat sholat qudum untuk jemaah haji yang telah menjalani safar kembali di tanah air.
Sholat ini juga menjadi kebiasaan Rasulullah SAW sepulang safar di masjid terdekat di Madinah yang hadisnya tertuang sebagai berikut:
"Dulu kami bersama Nabi shallallahu'alaihi wasallam dalam suatu safar. Tatkala kami tiba di Madinah, Rasulullah berkata kepadaku, "Masuklah masjid kemudian sholatlah dua rakaat" (HR. Bukhari).
3. Mengadakan Naqi’ah
Naqi'ah yaitu perhelatan yang ditujukan untuk menyambut kedatangan orang yang baru tiba dari perjalanan jauh. Biaya pengadaan selamatan ini bisa saja dari pihak keluarga, masyarakat, atau orang yang baru pulang haji.
Setelah selamatan, orang yang menyambut kedatangan jemaah haji dianjurkan menjabat tangan dan mendoakan jamaah haji agar haji dan umrah mereka diterima oleh Allah SWT, dosanya diampuni Allah SWT, dan biaya perjalanan yang dikeluarkannya diganti oleh Allah SWT.
Advertisement