Liputan6.com, Jakarta - Keberadaan tiga orang jemaah haji Indonesia yang hilang di Arafah dan Mina hingga saat ini masih misteri. Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi masih terus melakukan pencarian dengan menggandeng kepolisian setempat.
Kepala Bidang Perlindungan Jamaah (Kabid Linjam) PPIH Arab Saudi, Harun Al Rasyid menyatakan, jenazah jemaah haji yang wafat di Tanah Suci tidak akan dimakamkan sebelum teridentifikasi. Hal ini merespons spekulasi soal kemungkinan jemaah yang hilang sudah meninggal dan dimakamkan, sehingga sulit ditemukan.
Baca Juga
"Barusan kita menanyakan kepada pihak kepolisian di pos ini, semua jenazah yang meninggal dunia tanpa terkonfirmasi tidak akan mudah untuk dimakamkan," ujarnya usai mengunjungi kantor polisi di Mina untuk menindaklanjuti pencarian tiga jemaah yang hilang, Makkah, Selasa (11/7/2023).
Advertisement
Kepolisian setempat menyebut, seluruh jemaah haji meninggal dunia akan diidentifikasi terlebih dulu sebelum dimakamkan. Otoritas setempat juga akan mencari siapa penanggung jawab jenazah tersebut.
"Akan diupayakan dicari dulu siapa penanggungjawabnya, dan akan didata melalui sidik jari. Setelah jelas siapa mas'ulnya siapa penanggung jawab, baru jemaah itu dikebumikan," kata Harun menjelaskan.
"Oleh karena itu, kami berasumsi dan berhusnudzon mudah-mudahan jemaah kita ini masih bisa kita ketemukan," sambungnya.
Aturan Ketat Pemakaman Jenazah
Dia kembali menegaskan bahwa otoritas Arab Saudi membuat aturan yang ketat terkait pemakaman jenazah di wilayahnya. "Mereka meminta data yang sejelas-jelasnya, dan ketika proses pemakaman pun ada sesuatu yang dilakukan termasuk disidik dulu jarinya, sehingga identitas aslinya atau juga riwayat keberadaannya di mana, dia tinggal di mana, itu akan ketahuan," kata Harun menandaskan.
Sebelumnya diberitakan, tiga jemaah Indonesia hilang saat prosesi puncak haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna) beberapa waktu lalu. Proses pencarian pun masih berlangsung mulai dari menyisir wilayah Armuzna, rumah sakit, hingga kamar jenazah yang ada di Kota Makkah dan sekitarnya.
Ketiga jemaah yang hilang adalah Idun Rohim Zen (87) dari Kloter 20 Embarkasi Palembang (PLM 20), Suharja Wardi Ardi (69) dari Kloter 10 Kertajati (KJT 10), dan Niron Sunar Suna (77) dari Kloter 65 Surabaya (SUB 65). Seluruh jemaah yang hilang adalah lansia.
Advertisement