Liputan6.com, Makkah - Jumlah jemaah haji Indonesia yang dirawat di Tanah Suci masih cukup tinggi. Hingga Sabtu (15/7/2023) pukul 10.50 Waktu Arab Saudi (WAS) atau 14.50 Waktu Indonesia Barat (WIB), jumlah jemaah yang masih dirawat mencapai 356 orang.
Mereka dirawat di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) sebanyak 145 jemaah haji Indonesia dan Rumah Sakit Arab Saudi (RSAS) sebanyak 211 orang.
Baca Juga
Kepala Bidang Kesehatan Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi M Imran menuturkan, keluarga di Indonesia bisa memantau perkembangan atau update kondisi jemaah haji yang dirawat di Tanah Suci, baik di KKHI maupun RSAS melalui aplikasi TeleJemaah.
Advertisement
Hasil visitasi yang dilakukan setiap hari oleh tim kesehatan PPIH Arab Saudi akan diinput ke Sistem Komputerisasi Haji Terpadu Bidang Kesehatan (Siskohatkes) yang terkoneksi datanya dengan aplikasi TeleJemaah.
"Tim visitasi dari KKHI setiap hari melihat langsung kondisi jemaah haji yang dirawat di RSAS dan melakukan update data harian melalui aplikasi Siskohatkes dan terkoneksi langsung ke aplikasi telejemaah," ujar Imran.
Aplikasi telejemaah merupakan inovasi yang telah digunakan di dua tahun terakhir penyelenggaraan haji. Aplikasi telejemaah memuat informasi kesehatan dari seluruh jemaah haji sesuai nomor porsi.
Imran mengakui, pihaknya banyak menerima pertanyaan baik dari keluarga di Tanah Air maupun tenaga kesehatan haji kloter (TKHK) mengenai kondisi jemaah sakit yang dirawat di KKHI maupun RSAS.
Karenanya, aplikasi telejemaah dilengkapi dengan menu riwayat pemeriksaan yang di dalamnya akan memuat kondisi terkini yang diperoleh melalui kegiatan visitasi setiap harinya.
"Kami menerima banyak pertanyaan dari keluarga yang khawatir dengan kondisi jemaah haji terutama yang sakit dan dirawat di RSAS. Untuk itu kami sarankan keluarga jemaah haji untuk pantau melalui aplikasi telejemaah," ucapnya.
Â
Lantas bagaimana cara mengoperasikan aplikasi TeleJemaah?
Aplikasi telejemaah yang dibuat Pusat Kesehatan Haji (Puskes Haji) Kementerian Kesehatan ini tersedia di playstore sehingga memudahkan bagi jemaah maupun keluarganya meng-instal di telepon seluler (ponsel) berbasis android.
Setelah instalasi, keluarga dapat memasukkan nomor porsi jemaah terkait dan melakukan pemantauan melalui menu riwayat pemeriksaan.
Menu riwayat pemeriksaan ini mencakup seluruh histori jemaah haji sakit yang mendapatkan perawatan di KKHI, Poskes, hingga RSAS selama penyelenggaraan ibadah haji.
Melalui menu ini juga, keluarga dapat mengetahui update harian jemaah haji dirawat di RSAS maupun KKHI yang meliputi kondisi terkini jemaah, status perawatan, hingga diagnosis dari dokter penanggung jawab.
"Keluarga bisa melihat apakah jemaah haji masih dirawat di RS atau sudah keluar melalui informasi alas an keluar," kata Imran.
Jika dalam informasi alasan keluar menunjukkan 'SEHAT', artinya jemaah haji tersebut sudah keluar dari perawatan fasilitas kesehatan. Namun jika informasi alasan keluar menunjukan 'NONE' artinya jemaah haji sakit masih dirawat inap.
Selain itu juga, menu riwayat pemeriksaan juga memuat informasi jika jemaah haji meninggal dunia. Dalam hal ini, menu ini akan memberikan informasi mengenai penyebab kematian hingga lokasi pemakaman.
"Bila jemaah haji dinyatakan wafat, update kondisinya juga akan terlapor juga di dalam aplikasi telejemaah melalui menu riwayat perawatan," tutur Imran.
Melalui aplikasi ini, diharapkan tidak hanya petugas kesehatan yang dimudahkan memantau kondisi jemaah, namun juga keluarga yang berada di Tanah Air.
Â
Advertisement
90 Ribu Galon Air Zamzam Tambahan untuk Jemaah Haji Sudah Dikirim ke Indonesia
Sebelumnya, Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Agama (Kemenag) memutuskan menambah 5 liter air zamzam kepada seluruh jemaah haji yang diberangkatkan tahun ini. Dengan begitu, maka setiap jemaah akan mendapatkan jatah 10 liter air zamzam.
Namun jumlah tersebut tidak bisa diambil sekaligus, karena berkaitan dengan pengiriman dari Arab Saudi. Jemaah akan lebih dulu menerima satu galon air zamzam ukuran 5 liter begitu tiba di asrama haji debarkasi di Tanah Air. Sementara 5 liter air zamzam tambahan akan didistribusikan menyusul.
Kepala Daerah Kerja (Kadaker) Bandara Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi, Haryanto, mengatakan hingga saat ini sudah ada 90 ribu galon air zamzam tambahan yang dikirimkan ke Indonesia. Pengiriman dilakukan melalui Bandara Internasional King Abdul Aziz, Jeddah.
"Sampai hari ini baru kurang lebih 90 ribu galon yang sudah dikirim, jadi masih cukup banyak kekurangan yang harus dikirim," ujar Haryanto saat ditemui di Terminal Haji Bandara Jeddah, Kamis malam 13 Juli 2023.
Haryanto memastikan, air zamzam tersebut masih akan terus dikirim secara bertahap bersama pesawat yang telah dicarter untuk mengangkut jemaah haji Indonesia. Nantinya, air zamzam tambahan tersebut bisa diambil di asrama haji embarkasi masing-masing.
"Nanti secara teknis bisa diambil jemaahnya melalui keluarganya masing-masing dengan membawa paspor ke embarkasi asrama haji untuk diambil air zamzam yang sudah disiapkan," kata Haryanto.
Namun Haryanto belum bisa memastikan kapan air zamzam tambahan tersebut bisa diambil, karena berkaitan dengan ketersediaan yang masih dikirim secara bertahap. "Nanti akan ada info lebih lanjut dari Kanwil (Kemenag setempat) bahwa air zamzam sudah bisa diambil," ucap Haryanto.
Dia meminta para jemaah haji, utamanya yang sudah tiba di Tanah Air, untuk bersabar. Haryanto memastikan setiap jemaah haji tahun ini akan menerima total dua galon atau 10 liter air zamzam yang diberikan secara bertahap.
"Jadi yang pertama 5 liter setibanya di Indonesia, kemudian akan dibagikan lagi 5 liter (air zamzam tambahan)," kata Haryanto.
Â
Jangan Lagi Menyelundupkan Air Zamzam ke Koper
Sebelumnya, Menteri Agama (Menag) RI Yaqut Cholil Qoumas menyampaikan kabar gembira untuk seluruh jemaah haji Indonesia 1444 H/2023 M. Tahun ini, jemaah haji akan mendapatkan air zamzam sebanyak 10 liter.
"Kalau sebelumnya jatah zamzam hanya 5 liter, tahun ini kita putuskan menambahkan 5 liter zamzam untuk jemaah haji dan petugas," ujar Yaqut Cholil Qoumas diikuti ucapan allhamdulillah dari para jemaah Kloter BTH 01 di Syisyah, Makkah.
Menteri yang akrab disapa Gus Men ini menyatakan, 10 liter air zamzam tersebut nantinya akan dibagikan di Tanah Air.
"Mudah-mudahan air zamzam yang diberikan membawa berkah buat bapak ibu semuanya," tuturnya.
Kebijakan menambah 5 liter air zamzam ini sebagai bentuk kecintaan atau tali asih pemerintah kepada jemaah. Sebab, menurutnya, bisa membawa air zamzam yang lebih banyak menjadi harapan seluruh jemaah haji Indonesia.
Karena itu Gus Men meminta tidak ada lagi jemaah yang mencoba-coba memasukkan air zamzam ke dalam koper. Sebab hal itu dilarang dalam dunia penerbangan. Lagipula otoritas bandara juga akan membongkar paksa koper yang berisi air zamzam dan mengeluarkannya.
"Jemaah sudah ditambah air zamzamnya menjadi 10 liter, saya minta jemaah tidak memasukkan air zamzam ke dalam koper karena itu dilarang dalam aturan penerbangan. Koper jemaah yang membawa air zamzam akan dibongkar," ucap Gus Men.
Advertisement