Sukses

Bulan Suro, Ini Bacaan Sholawat Munjiyat yang Disebut Sholawat Penyelamat

Sholwat munjiyat disebut pula sebagai sholawat penyelamat. Alangkah tepat jika diamalkan pada Muharram atau bulan Suro ini dan dilanjutkan pada bulan-bulan selanjutnya

Liputan6.com, Jakarta - Saat ini kita telah memasuki tahun baru 1445 Hijriyah. Tahun baru Islam terjadi pada 1 Muharram, bulan pertama dari 12 bulan kalender Hijriyah.

Dalam penanggalan Jawa, bulan Muharram disebut dengan bulan Suro. Keduanya sama karena kelander Jawa merupakan adopsi kalender Hijriyah pada masa pemerintahan Sultan Agung.

Seyogianya, awal tahun menjadi momentum untuk segala hal yang lebih baik. Urusan pendidikan, pekerjaan maupun ibadah.

Awal tahun juga menjadi saat untuk berdoa agar Allah SWT senantiasa mencurahkan rahmat, hidayah, perlindungan, serta memberikan keselamatan untuk kita.

Allah SWT memerintahkan orang beriman untuk ber-sholawat kepada nabi. Dalam Al-Qur’an surah al-Ahzab ayat 56:

"Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bersalawat untuk Nabi. Wahai orang-orang yang beriman! Bersalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam dengan penuh penghormatan kepadanya. (QS. Al-Ahzab: 56).

Dalam khazanah Islam ada sejumlah versi sholawat nabi yang dapat diamalkan, mulai dari yang pendek hingga panjang. Salah satu sholawat nabi yang dapat diamalkan dalam kehidupan sehari-hari adalah sholawat Munjiyat.

Dari sejarahnya, sholwat munjiyat disebut pula sebagai sholawat penyelamat. Alangkah tepat jika diamalkan pada Muharram atau bulan Suro ini dan dilanjutkan pada bulan-bulan selanjutnya.

Berikut ini adalah lafal sholawat Munjiyat, arab, latin beserta arti dan fadhilah atau keutamaan sholawat munjiyat.

 

Simak Video Pilihan Ini:

2 dari 3 halaman

Bacaan Sholawat Munjiyat Arab, Latin, dan Artinya

Adapun bacaan sholawat Munjiyat arab, latin, dan artinya adalah sebagai berikut.

اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلاَةً تُنْجِيْنَا بِهَا مِنْ جَمِيْعِ الْأَهْوَالِ وَالْاٰفَاتِ وَتَقْضِيْ لَنَا بِهَا جَمِيعَ الْحَاجَاتِ وَتُطَهِّرُنَا بِهَا مِنْ جَمِيْعِ السَيِّئَاتِ وَتَرْفَعُنَا بِهَا عِنْدَكَ أَعْلَى الدَّرَجَاتِ وَتُبَلِّغُنَا بِهَـــا أَقْصَى الْغَايَاتِ مِنْ جَمِيْعِ الْخَيْرَاتِ فِى الْحَيَاةِ وَبَعْدَ الْمَمَـــاتِ

Arab-latin: Allâhumma shalli ‘alâ Sayyidinâ Muhammadin wa ‘alâ âli Sayyidinâ Muhammadin shalâtan tunjînâ bihâ min jamî’il ahwâli wal âfât wa taqdhî lanâ bihâ jamî’al hâjat wa tuthahhirunâ bihâ min jamî’is sayyiât wa tarfa’unâ bihâ ‘indaka a’lad darajât wa tuballighunâ bihâ aqshal ghâyat min jamî’il khairâti fil hayâti wa ba’dal mamât.

Artinya: “Ya Allah limpahkanlah rahmat kepada junjungan kami Nabi Muhammad, yang dengan sholawat itu, Engkau akan menyelamatkan kami dari semua keadaan yang menakutkan dan dari semua cobaan; dengan sholawat itu, Engkau akan mengabulkan hajat kami; dengan sholawat itu, Engkau akan menyucikan kami dari segala keburukan; dengan sholawat itu, Engkau akan mengangkat kami ke derajat paling tinggi; dengan sholawat itu pula, Engkau akan menyampaikan kami kepada tujuan yang paling sempurna dalam semua kebaikan, ketika hidup dan setelah mati.”

3 dari 3 halaman

Keutamaan Sholawat Munjiyat

Sholawat Munjiyat memiliki arti “Sholawat Penyelamat”. Di balik sholawat ini terdapat kisah yang mesti diketahui.

Melansir laman Tebuireng Online, diriwayatkan dari Ibn al-Fakhihani dari Syaikh al-Shalih Musa al-Darir berkata bahwa suatu saat beliau pernah berlayar di sebuah laut. Tiba-tiba angin taufan telah melanda kapal yang beliau tumpangi.

Dalam peristiwa itu sedikit manusia yang dapat selamat dari amukan angin tersebut. Banyak orang menjerit-jerit di dalam ketakutan. Tiba-tiba beliau merasa mengantuk dan kemudian tertidur.

Dalam tidur, beliau bermimpi bertemu Rasulullah SAW yang mengatakan pada Syaikh al-Shalih untuk membaca sholawat Munjiyat. Kemudian beliau dan para penumpang kapal bersama-sama mengucapkannya kira-kira sebanyak 300 kali. Mereka pun selamat dari musibah itu.

Masih mengutip laman yang sama, Hasan bin ‘Ali al-Aswânî berkata bahwasanya barangsiapa yang membaca sholawat Munjiyat dalam setiap perkara penting atau bencana sebanyak seribu kali, niscaya Allah akan melepaskan bencana itu darinya, dan menyampaikan apa yang diinginkannya, terkabul hajatnya. Wallahu’alam.

Tim Rembulan