Sukses

Top 3 Islami: Tongkat Nabi Musa Membelah Laut Tenggelamkan Firaun hingga Dalil Ucapan Selamat Tahun Baru Islam

Top 3 Islami: Tongkat Nabi Musa Membelah Laut Tenggelamkan Firaun hingga Dalil Ucapan Selamat Tahun Baru Islam

Liputan6.com, Jakarta - Momen tahun baru Islam banyak disorot oleh pembaca kanal Islami Liputan6.com. Misalnya soal ibadah dan amalan di bulan Muharram.

Selain itu, peristiwa-peristiwa besar pada bulan Muharram atau Suro juga mendapatkan porsi perhatian lebih besar. Salah satunya yang terabadikan dalam Al-Qur'an, terbelahnya Laut Merah dan tenggelamnya Fir'aun.

Alkisah, Nabi Musa dan pengikutnya dikejar oleh Firaun dengan ribuan balatentaranya. Lantas, Nabi Musa memukulkan tongkat ke Laut Merah, dan terbelahlah lautan nan luas.

Kemudian, Nabi Musa berjalan membelah laut yang tersingkap. Setelah sampai ke sisi lain, Nabi Musa Kembali memukulkan tongkat sehingga Firaun dan balatentaranya tenggelam.

Artikel mengenai kisah Nabi Musa membelah Laut Merah dan menenggelamkan Firaun ini menjadi menjadi salah satu artikel yang paling diminati, di samping renungan awal tahun dan dalil mengenai ucapan selamat tahun baru Islam.

Selengkapnya, mari simak Top 3 Islami.

 

Simak Video Pilihan Ini:

2 dari 4 halaman

1. Kisah Terbelahnya Laut Merah dan Tenggelamnya Firaun di Bulan Suro

Umat Islam di berbagai belahan dunia merayakan tahun baru Islam 1 Muharram 1445 Hijriah. Begitu pula di Indonesia, masyarakat menggelar berbagai acara untuk memeriahkan malam 1 Muharram.

Di lain sisi, ada sebagian masyarakat yang juga memiliki tradisi di waktu yang sama, yakni ritual malam 1 Suro. Perlu diketahui, Muharram dalam kalender Jawa disebut sebagai Suro atau Sura.

Penyebutan Muharram sebagai Sura itu tak lepas dari peristiwa Asyura, 10 Muharram. Pertama adalah terbelahnya Laut Merah oleh tongkat Nabi Musa AS dan kedua, syahidnya cucu Nabi Muhammad SAW dan kerabatnya, Husein bin Ali bin Abi Thalib.

Dalam pandangan sebagian cendekia muslim, kekeramatan bulan Suro boleh jadi terhubung dengan peristiwa memilukan terbunuhnya Husein bin Ali RA, yang disebut dengan tragedi Karbala.

Dalam sejarah Islam, kisah terbelahnya Laut Merah juga menjadi salah satu peristiwa dahsyat yang dikisahkan dalam Al-Qur'an. Dalam peristiiwa itu, Firaun dan balatentaranya tenggelam ditelan Laut Merah.

Selengkapnya baca di sini:

3 dari 4 halaman

2. Teks Khutbah Jumat Muharram: 3 Renungan Awal Tahun Baru Islam 1445 Hijriyah

Saat ini sudah masuk tahun baru Islam 1445 Hijriyah. Umat Islam menyambut tahun baru ini dengan penuh suka cita. Berbagai kegiatan untuk memeriahkan pergantian tahun Hijriyah telah dilakukan sebagai syiar Islam.

Tahun baru Islam adalah momentum untuk melihat kembali ke apa saja yang telah dilakukan. Hal-hal yang kurang dapat diperbaiki dan yang baiknya terus dilanjutkan.

Merenung di awal tahun baru Islam merupakan salah satu cara agar menjadi muslim yang lebih baik dari sebelumnya. Dengan cara seperti itu bisa mengetahui hal-hal apa saja yang dibuang dan ditingkatkan.

Sebagai bahan renungan, berikut ini disajikan teks khutbah Jumat yang dapat disampaikan khatib pada pekan pertama Muharram ini. Naskah khutbah Jumat ini akan mengajak umat Islam untuk merenungi tiga hal, yakni soal syukur, muhasabah, dan hijrah Nabi Muhammad SAW.

Mengutip situs Ponpes Langitan, berikut redaksi bagikan materi khutbah Jumat berjudul “Renungan Awal Tahun Baru Hijriyah”. Semoga bermanfaat.

Selengkapnya baca di sini

4 dari 4 halaman

3. Dalil Al-Qur'an dan Hukum Ucapan Selamat Tahun Baru Hijriyah

Momentum tahun baru Islam menjadi hal penting bagi umat muslim. Hal ini sebagai awalan bagi seorang muslim untuk menjadi lebih baik di tahun berikutnya. 

Tahun baru hijriyah adalah tahun baru Islam yang sistem penanggalannya didasarkan pada hijrahnya Nabi Muhammad SAW dari Makkah ke Madinah.

Biasanya pada momentum ini akan berseliweran ucapan selamat tahun baru Hijriah baik dari lembaga atau perseorangan, misalnya dengan kalimat "Selamat Tahun Baru Hijriah 1 Muharram 1445 H. Semoga keberkahan selalu melimpahi diri kita." dan sejenisnya. Pertanyaannya kemudian adalah sebenarnya bagaimana hukumnya dan apa dalilnya? 

Mengutip dari laman NU Online, ucapan selamat tahun baru Hijriah tidak ada dalil sharih (jelas) baik dari al-Qur'an ataupun hadis Nabi yang melarang atau dalil yang menetapkannya. Namun, ada nash yang memungkinkan untuk digunakan sebagai penjelasan hukum ucapan selamat tahun baru Hijriah, diantaranya adalah al-Qur'an Surat Ibrahim ayat 5, Allah SWT berfirman:

 وَذَكِّرْهُمْ بِاَيّٰىمِ اللّٰهِ ۗاِنَّ فِيْ ذٰلِكَ لَاٰيٰتٍ لِّكُلِّ صَبَّارٍ شَكُوْرٍ

Artinya: "Dan ingatkanlah mereka tentang hari-hari Allah.” Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi setiap orang yang sangat penyabar lagi banyak bersyukur."

Selengkapnya baca di sini