Sukses

Air Zamzam Tambahan untuk Jemaah dan Petugas Haji Masih Proses Pengiriman

Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Agama (Kemenag) tahun ini memberikan lima liter air zamzam tambahan kepada jemaah dan petugas haji.

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Agama (Kemenag) tahun ini memberikan lima liter air zamzam tambahan kepada jemaah dan petugas haji. Selama ini mereka hanya mendapat jatah lima liter air zamzam yang diterima setibanya di Tanah Air.

Dengan penambahan ini, maka total setiap petugas dan jemaah haji akan mendapatkan 10 liter air zamzam.

Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (Dirjen PHU) Hilman Latief mengatakan, tambahan air zamzam lima liter saat ini masih dalam proses pengiriman.

"Sekedar informasi juga, kami di Kemenag sudah memproses pembelian zam-zam secara resmi dari e-hajj, dan itu juga sudah merupakan hasil dari komunikasi kita dengan Kementerian Haji dan Umrah Kerajaan Arab Saudi," ujar Hilman saat menyambut kedatangan tim Media Center Haji (MCH) Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi di Bandara Seokarno-Hatta Cengkareng, Jumat 21 Juli 2023.

Ikut mendampingi, Kepala Biro Humas, Data, dan Informasi Setjen Kemenag Ahmad Fauzin dalam penyambutan tersebut.

Ada 56 tim MCH yang tiba di Tanah Air. Mereka terbang dari Bandara King Abdul Aziz, Jeddah menggunakan Saudia Airlines dan mendarat di Jakarta pada Jumat pukul 09.35 WIB. Selama di Saudi, MCH bertugas di Daerah Kerja (Daker) Bandara, Daker Madinah, dan Daker Makkah.

"Saat ini kita berada dalam tahapan proses pengiriman zam-zam ke Indonesia," ucap Hilman menambahkan.

Sebagaimana jemaah haji, tim MCH PPIH Arab Saudi juga mendapat air zamzam lima liter setibanya di Tanah Air. Sedangkan untuk lima liter air zamzam tambahan juga masih menunggu proses pengiriman.

 

2 dari 4 halaman

Apresiasi Kinerja Sahabat Media

Dalam kesempatan ini, Hilman juga mengapresiasi kinerja sahabat media yang tergabung dalam tim MCH. Apalagi para petugas MCH tidak hanya fokus mengabarkan informasi haji, tapi juga turut membantu para jemaah, terutama lansia selama di Tanah Suci.

"Saya memberikan apresiasi tinggi kepada teman-teman MCH yang telah bertugas dengan baik dalam memberikan informasi kepada masyarakat," kata dia.

"Berkat teman-teman media, informasi dan kebijakan haji tersosialisasikan dengan baik ke jemaah. Segala bentuk informasi yang tidak benar bisa terklarifikasi dan bisa tersampaikan dengan baik kepada keluarga jemaah sehingga membuat keluarga di Indonesia bisa tenang," sambung Hilman.

Hilman juga menjelaskan, pelibatan MCH merupakan bagian dari komitmen Kementerian Agama dalam mengawal keterbukaan informasi dalam penyelenggaraan ibadah haji 2023.

"Terima kasih kepada semua petugas atas dedikasi dan keikhlasan dalam melayani haji. Semoga mabrur dalam bertugas dan ibadah. Aamiin," katanya menandaskan.

 

3 dari 4 halaman

Jumlah Jemaah Haji Meninggal Lampaui 2015 saat Ada 2 Tragedi Mematikan, Ini Sikap Kemenag

Sebelumnya, jumlah jemaah haji Indonesia yang meninggal dunia di Tanah Suci meningkat melampaui kasus kematian yang terjadi pada penyelenggaraan haji 2015 dan 2017. Saat ini, jumlah jemaah haji Indonesia yang wafat di Arab Saudi mencapai 683 jiwa.

Angka ini berdasarkan data Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) Kementerian Agama (Kemenag) yang diperbarui per Rabu 19 Juli 2023, pukul 13.07 Waktu Arab Saudi (WAS) atau 17.07 Waktu Indonesia Barat (WIB).

Merujuk pada data ini, jumlah kematian jemaah haji 2023 melampaui dua kasus kematian tertinggi penyelenggaraan ibadah haji pada 2015 dengan total sebanyak 627 jiwa dan 2017 sebanyak 658 jiwa. Padahal pada 2015 terjadi dua tragedi mematikan yakni kecelakaan crane di Masjidil Haram dan tabrakan jemaah di terowongan Mina.

Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (Dirjen PHU) Kemenag, Hilman Latief, menuturkan tingginya kasus kematian jemaah ini akan dijadikan bahan evaluasi untuk penyelenggaraan ibadah haji tahun berikutnya.

"Ya itu jadi perhatian kami. Kita coba analisis sambil berjalan sebelum nanti kita lakukan kajian komprehensif di Indonesia dari klasifikasi usia jemaah yang wafat itu," ujar Hilman saat ditemui di Bandara Internasional King Abdul Aziz, Jeddah, Selasa malam 18 Juli 2023.

 

4 dari 4 halaman

Usia Jemaah Haji Indonesia yang Meninggal Dunia

Tahun ini, kata Hilman, jumlah jemaah haji meninggal di Tanah Suci paling banyak berusia antara 60-70 tahun, disusul jemaah dengan usia 70-80 tahun.

"Nanti kami berdiskusi dengan temen-temen kesehatan, kita analisa pemicunya apa. Kalau penyebabnya kita sudah tahu semua rata-rata yang wafat itu kena jantung, kemudian ada sesak napas dan lain sebagainya, tetapi pemantiknya itu yang sedang kita analisis lagi. Karena ini memang jumlahnya cukup tinggi dibanding tahun-tahun sebelumnya," kata Hilman.

Ke depan, pemerintah Indonesia dalam hal ini Kemenag dan Kementerian Kesehatan (Kemenkes), akan fokus terutama terkait masalah istitha'ah kesehatan. Calon jemaah nantinya harus benar-benar lolos tes kesehatan sebelum bisa melunasi biaya perjalanan ibadah haji (Bipih) untuk diberangkatkan ke Tanah Suci.

"Kami sudah pelajari dan itu juga jadi perhatian kita terutama masalah istitha'ah kesehatan. Medical record jemaah seperti apa, kita akan buat mekanisme yang berbeda. Mungkin kita desainkan dulu harus clear kesehatannya baik mental fisik dan sebagainya, baru ada pelunasan," ujar Hilman.

"Ini juga salah satu upaya lah agar nanti jemaah yang berangkat berapapun usianya tapi kondisinya lebih memungkinkan menjalani prosesi haji. Memang kebutuhan fisiknya sangat berat sekali ya, apalagi tahun ini sangat panas," Hilman Latief menandaskan.