Sukses

Kisah Karomah Mbah Kholil Bangkalan Ketika Dituduh Memalsukan Uang untuk Haji

Syekh Kholil Bangkalan adalah sosok ulama panutan yang sangat dihormati. mahaguru ulama Nusantara memang cocok disematkan ke Mbah Kholil lantaran ia telah mencetak banyak ulama yang tersebar di seluruh penjuru Tanah Air.

Liputan6.com, Jakarta - Syekh Kholil Bangkalan adalah sosok ulama panutan yang sangat dihormati. Sebutan mahaguru ulama Nusantara memang cocok disematkan ke Mbah Kholil lantaran ia telah mencetak banyak ulama yang tersebar di seluruh penjuru Tanah Air.

Salah satu murid Mbah Kholil adalah Hadratus Syekh KH Hasyim Asy’ari. Mbah Hasyim merupakan seorang pendiri organisasi Islam terbesar di Indonesia yakni Nahdlatul Ulama (NU) dan ulama yang sangat dihormati oleh kalangan Nahdliyin.

Mbah Kholil berasal dari keluarga ulama. Ia adalah putra KH Abdul Lathif bin Kiai Abdul Karim. Abdul Karim adalah keturunan dari Kiai Muharram bin Kyai Asror Karomah bin Kyai Abdullah bin Sayyid Sulaiman. Sayyid Sulaiman adalah cucu Sunan Gunung Jati. 

Mbah Kholil wafat pada Kamis, 29 Ramadhan 1343 H (1929 M) di Martajasah Bangkalan, Jawa Timur. Ia dimakamkan di Desa Martajasah, Kecamatan/Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur.

Meski sudah tiada, kita masih bisa mengambil hikmah dan pelajaran inspiratif dari sosok Mbah Kholil. Salah satunya adalah dengan karomah-karomah yang Allah SWT berikan saat ia masih hidup.

Berikut ini salah satu kisah karomah Mbah Kholil yang sering memberangkatkan haji ke Tanah Suci. Semoga bermanfaat.

 

Saksikan Video Pilihan Ini:

2 dari 2 halaman

Mbah Kholil Dituduh Memalsukan Uang untuk Haji

Setiap bulan haji Mbah Kholil selalu memberangkatkan orang haji ke Tanah Suci. Orang tidak mampu maupun kaya ia berangkatkan untuk menunaikan Rukun Islam kelima. Setiap tahun ada 10-20 orang yang ia berangkatkan haji.

Orang-orang heran dengan Mbah Kholil. Banyak yang mempertanyakan dari mana Mbah Kholil mendapatkan uang untuk bayar ongkos orang haji. Sebab, saat itu untuk mencari uang sangat sulit, apalagi kondisinya Indonesia sedang dijajah oleh Belanda.

Karena sering memberangkatkan orang haji, Mbah Kholil dilaporkan ke polisi dengan tuduhan memalsukan uang. Mbah Kholil kemudian ditangkap, dipenjara, dan diinterogasi oleh polisi.

"Kiai saya memanggil Anda karena ada yang melaporkan kalau Anda telah memalsukan uang,” kata polisi seperti dikutip dari Laduni.id.

“Saya tidak memalsukan uang, itu tidak benar," bantah Mbah Kholil.

Polisi tersebut kemudian bertanya soal sumber uang yang didapatkan Mbah Kholil untuk memberangkatkan orang haji. 

"Yang memberangkatkan mereka naik haji bukan saya tapi Allah SWT,” jawab Mbah Kholil.

Sambil menjawab demikian, Mbah Kholil menunjuk sebuah batu dengan tangannya. Atas izin Allah SWT, batu itu seketika berubah menjadi emas murni 24 karat. Polisi tersebut pun terbelalak matanya melihat kejadian aneh itu.

Mbah Kholil juga menunjuk batu yang lain. Seketika batu itu pun juga berubah menjadi emas.

Melihat emas berserakan, polisi saling berebut mengambil batu yang tadi berubah menjadi emas. Akhirnya polisi sadar bahwa Mbah Kholil difitnah. Hari itu juga mahaguru ulama Nusantara asal Madura itu dibebaskan dengan hormat.

Masya Allah, itulah salah satu karomah Mbah Kholil. Dari kisah karomah ini dapat dipetik hikmah bahwa seorang wali tidak butuh harta, justru mereka menjauhkan diri dari kesenangan dunia. Semoga kita selalu selalu mendapatkan berkah dari para wali Allah hingga tersambung ke Nabi Muhammad SAW. Wallahu’alam.