Sukses

Kisah Warga Sekampung Kompak Pergi Haji, Ramai-Ramai Daftar Usai Musim Panen

Tahun ini ada 118 warga Dusun Landah, Lombok Tengah, NTB yang berangkat haji. Sementara tahun depan akan ada 120 calon jemaah haji asal dusun ini yang dijadwalkan akan berangkat ke tanah suci.

Liputan6.com, Jakarta - Jika biasanya sering terjadi jemaah haji diantar atau dijemput orang sekampung, maka kondisi sebaliknya justru dialami Ahmad. Warga Dusun Landah, Kecamatan Praya Timur, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB) ini datang ke Asrama Haji Lombok untuk menjemput 20 orang anggota keluarganya yang baru saja tiba di Tanah Air usai menunaikan ibadah haji, Senin 31 Juli 2023 lalu.

Seluruh keluarga Ahmad yang baru datang usai berhaji ini tinggal di kampung yang sama, yaitu Dusun Landah, Desa Landah, Lombok Tengah, NTB. Mereka adalah sebagian dari 55 jemaah haji asal Dusun Landah yang tergabung dalam kelompok terbang (kloter) 10 Embarkasi Lombok (LOP 10).

“Alhamdulillah, saya hari ini menjemput 20 keluarga saya yang pulang menunaikan ibadah haji. Ada anak saya, kakak, adik, ada ipar juga, misan dan paling banyak ada ponakan saya dan kesemuanya ada 20 orang," katanya, seperti dikutip dari situs kemenag.go.id, Jumat (3/8/2023).

Menariknya, berdasarkan data Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu (SISKOHAT) Kemenag, tahun ini total ada 118 penduduk Dusun Landah yang menjadi jemaah haji. Selain tergabung di kloter LOP 10, warga Dusun Landah yang berangkat haji tahun ini juga tergabung dalam kloter LOP 2 dan LOP 9.

Kepala Seksi Penyelenggaraan Haji dan Umrah (Kasi PHU) Kantor Kemenag Lombok Tengah, Lalu Samsul Haji mengungkapkan, fenomena warga sekompung naik haji ini baru pertama kali terjadi di NTB.

“Ini baru pertama kali sekampung berangkat haji di Lombok Tengah. Tahun ini ada 118 warga Dusun Landah yang berangkat haji. Tahun depan ada 120 warga yang berangkat dari dusun ini,” ungkap Samsul.

 

2 dari 2 halaman

Kompak Daftar Haji Usai Panen Tembakau

Salah satu jemaah haji asal Dusun Landah, Nusaid mengisahkan bahwa masyarakat di dusunnya yang mayoritas berprofesi sebagai petani tembakau, kompak mendaftar haji saat mendapatkan keuntungan pada masa panen.

“Ketika musim panen tembakau kami kompak untuk sama sama mendaftar haji, termasuk mendaftarkan seluruh anggota keluarga,” kisah Nursaid.

Video Terkini