Liputan6.com, Jakarta - Belakangan, nama pendakwah muda Muhammad Iqdam Kholid atau Gus Iqdam makin populer. Bahkan, beberapa santrinya juga turut terkenal lantaran menjadi bintang dalam pengajian rutin di Sabilu Taubah, Blitar.
Salah satunya adalah Meydawati alias Mey, pengamen perempuan yang bisa beraksi di perempatan. Mey seorang pengamen nyentrik. Dia juga pemabuk berat.
Advertisement
Baca Juga
Tapi, rupanya Mey yang belakangan jadi santri Gus Iqdam rupanya pernah membuat Gus Iqdam Menangis. Artikel mengenai kisah Mey si pengamen pemabuk ini menjadi salah satu artikel yang paling menyita perhatian pembaca kanal Islami Liputan6.com, Selasa (8/8/2023).
Dua artikel lain yang tak kalah menarik adalah mengenai kisah ketika Syaikhona Kholil Bangkalan diragukan kewaliannya serta tanda-tanda datangnya ajal sejak 100 hari pertama menurut Imam Al-Ghazali.
Selengkapnya mari simak Top 3 Islami.
Â
Simak Video Pilihan Ini:
1. Kisah Haru Mey, Pengamen Pemabuk yang Bikin Gus Iqdam Mewek karena Lantunkan Syi'ir Doa untuk Kedua Orangtua
Pertaubatan seseorang tak bisa ditebak, karena membutuhkan kesadaran penuh. Ada pula yang membutuhkan sosok pembimbing yang tepat menuju pintu tobat.
Bahkan taubat semacam ini pun pernah dilalui wali Allah, Sunan Kalijaga. Sekelas Sunan Kalijaga butuh pembimbing, atau guru yang mengarahkan.
Bagi awam, pembimbing menempati posisi yang penting. Ini seperti yang terjadi dalam kisah pertaubatan Meydawati atau akrab dipanggil Mey, seorang pengamen jalanan di Kediri.
Mey hidup di jalanan dan hobi mabuk. Kisahnya cukup menyita perhatian dan viral di dunia maya.
Kebiasaan pengamen berambut pirang ini cukup memprihatinkan, konon setiap hari tak luput dari minuman beralkohol dan obat-obatan yang tak semestinya dikonsumsi, baik penggunaan maupun jumlahnya.
Adalah ulama muda NU, Muhammad Iqdam Kholid atau Gus Iqdam yang mendampingi Mey.
Advertisement
2. Ketika Syaikhona Kholil Bangkalan Dituduh Mencuri dan Diragukan Kewaliannya
Kewalian Syaikhona Kholil Bangkalan sudah tidak diragukan lagi. Ia adalah ulama kharismatik asal Madura yang sangat dihormati oleh para santrinya. Mbah Kholil menjadi salah satu waliyullah yang sukses mencetak santrinya menjadi ulama-ulama besar di Tanah Air.
Sebagai seorang wali, Mbah Kholil dianugerahi banyak karomah oleh Allah SWT. Tentu saja karomah ini didapatkan berkat kedekatannya dengan Allah SWT dan istiqomahnya dalam menyiarkan Islam.
Salah satu kisah karomah yang diceritakan oleh KH Abdul Adzim Cholili saat haul ke-45 Nyai Hj Imron adalah ketika Mbah Kholil dituduh mencuri. Cerita karomah ini didapat dari Habib Abdullah Surabaya.
Melansir situs Ponpes Syaichona Moh. Cholil, suatu ketika Mbah Kholil kedatangan salah satu teman pondoknya dan menginap di rumahnya. Temannya tersebut berkunjung karena mendengar kekeramatan dan kewalian Mbah Kholil.
Setelah sholat Isya berjemaah, Mbah Kholil mengajak temannya ke salah satu rumah orang kaya di sebelah utara dari Desa Tonjung, tepatnya di Desa Ghubeng.Â
Teman Mbah Kholil enggan masuk ke rumah orang kaya itu. Ia malah mengira Mbah Kholil memiliki niatan mencuri harta-harta rumah itu. Ia juga heran mengapa seseorang yang tingkatannya wali tapi memiliki niatan yang tidak patut ditiru.
3. 6 Tanda Datangnya Kematian Sejak 100 Hari Pertama Menurut Imam Al-Ghazali
Setiap manusia akan meninggal. Kapan, di mana, dan kondisi seperti apa seseorang akan berpulang hanya Allah SWT yang mengetahui.Â
Ajal kita mungkin saja sudah dekat. Bisa hari ini, esok, lusa, atau mungkin juga masih lama. Semua itu adalah rahasia Allah SWT yang sudah tercatat di Lauhul Mahfudz.
Kematian tidak mengenal usia. Ada yang meninggal saat masih dalam kandungan, usia balita, menginjak dewasa, bahkan ada pula yang meninggal di usia tua.
Penyebab kematian juga bisa beragam. Ada yang karena sakit, kecelakaan, atau terkadang ada pula yang tiba-tiba.
Memang kematian seseorang tidak ada yang tahu selain Allah SWT. Meski demikian, ada hamba-hamba Allah SWT yang dengan keimanan dan ketakwaan kepada-Nya bisa peka terhadap tanda-tanda kematian yang akan mendatanginya.Â
Imam Al-Ghazali merupakan salah satu hamba Allah yang mengetahui tanda-tanda kematiannya, sehingga ia bisa mempersiapkan diri dalam menghadapi sakaratul maut. Adapun tanda-tanda datangnya kematian menurut Imam Al-Ghazali yang dilansir dari Islampos.com adalah sebagai berikut.
Advertisement