Sukses

Kisah Karomah Gus Dur, Bikin Banser Bingung karena Berada di 2 Tempat Sekaligus

Kisah mantan Presiden Republik Indonesia Abdurrahman Wahid atau Gus Dur menarik untuk disimak, termasuk dengan karomahnya semasa hidupnya. Kisah karomahnya sering membuat orang berdecak kagum.

Liputan6.com, Jakarta - Kisah mantan Presiden Republik Indonesia Abdurrahman Wahid atau Gus Dur menarik untuk disimak, termasuk dengan karomah yang dimiliki semasa hidupnya.

Kisah karomahnya sering membuat orang berdecak kagum. Berkali-kali orang di sekitar Gus Dur terheran-heran dengan caranya.

Salah satunya adalah peristiwa langka, di mana Gus Dur berada di dua tempat berbeda sekaligus. 

Karomah Gus Dur yang satu ini telah dirasakan langsung oleh anggota Barisan Ansor Serbaguna (Banser) yang menjaga Gus Dur ketika terbaring sakit di RSUD Koja, Jakarta Utara.

 

SImak Video Pilihan Ini:

2 dari 3 halaman

Komandan Banser Keluar Ruangan Gus Dur

Mengutip laduni.id, pada saat itu, Gus Dur sedang dirawat di rumah sakit tersebut yang saat itu dipimpin oleh adik kandungnya Umar Wahid. Gus Dur sedang terbaring di kamar dengan dijaga dua orang Banser, komandan dan satu anak buahnya.

Bila malam hari kedua Banser ini berjaga bergiliran, salah satu tidur dan seorang lainnya berjaga. Hingga pada suatu malam komandan tersebut hendak keluar ruangan.

“Saya keluar sebentar, tolong jaga Pak Kiai dengan baik. Saya segera kembali,” kata komandan Banser saat itu.

Dia pun segera berlalu. “Siap!” jawab anggotanya dengan semangat.

 

3 dari 3 halaman

Berziarah ke Makam Mbah Priok, Saat yang Sama Gus Dur Masih Terbaring

Setelah itu ia pun segera masuk ke kamar perawatan dan duduk di sebelah Gus Dur yang sedang terbaring di atas tempat tidur. Tidak lama kemudian, Gus Dur terbangun dari tidur dan mengajaknya keluar mencari udara segar.

Dengan tertatih Gus Dur mengajaknya berziarah ke Makam Habib Husein al-Haddad (Mbah Priok) di dekat pintu Pelabuhan Indonesia (Pelindo).

Letak makam tersebut hanya berjarak sekitar 400 meter di seberang Jalan Raya Pelabuhan di depan RSUD Koja. Sang Banser pun dengan setia mengikuti Gus Dur yang berjalan dengan pelan-pelan.

Seusai berziarah dan memanjatkan doa, si Banser pun mengiringi Gus Dur kembali kamarnya. Setelahnya Gus Dur kembali beristirahat dan tidur.

Namun alangkah kagetnya ketika ia keluar ruangan. Komandannya yang tadi keluar menegurnya dengan muka kesal sambil berkata “Dari mana saja kamu ?! Disuruh jaga kok malah keluyuran seenaknya.”

Dengan gelagapan ia menjawab “Siap Ndan, dari mengantar Pak Kiai berziarah”

Namun komandanya heran dengan jawaban anggotanya tersebut “Jangan buat alasan yang aneh-aneh. Saya hanya pergi sebentar lalu kembali. Dari tadi saya lihat Pak Kiai tidur di dalam sementara kamu tidak ada.”

Mereka pun kemudian saling berdebat dan bersitegang tentang penglihatan dan pengalamannya masing – masing. “Ini kisah nyata yang dialami oleh teman-teman Banser di Jakarta Utara.” tutur KH. Miftakhul Falah, salah seorang tokoh NU Jakarta Utara. Wallahu A'lam.

Penulius: Nugroho Purbo