Liputan6.com, Jakarta - Baginda Rasulullah SAW adalah orang paling mulia dan istimewa yang pernah ada di muka bumi. Ia juga merupakan nabi dan rasul Allah yang terakhir. Ajaran agama Islam yang dibawanya menjadi penyempurna atas ajaran tauhid yang dibawa para nabi dan rasul sebelumnya.
Oleh sebab itu, Allah SWT memberikan kekhususan atau keistimewaan kepada Rasulullah SAW. Sesuatu yang hanya ada dan berlaku pada dirinya, tidak pada nabi, rasul atau pun manusia lainnya.
Advertisement
Baca Juga
Keistimewaan Rasulullah SAW tidak hanya ketika beliau berada di dunia sebagaimana menjadi rahmat bagi semesta alam, dihalalkan harta rampasan perang baginya dan pengikutnya, menjadi penutup para nabi, dan lainnya, namun juga saat di akhirat kelak.
Dikutip dari laman NU Online, merujuk pada kitab Syakhshiyatul Rasul, setidaknya ada delapan kekhususan atau keistimewaan yang diberikan Allah kepada Rasulullah SAW di akhirat kelak.
Saksikan Video Pilihan ini:
Keistimewaan Rasulullah di Akhirat
Pertama, orang yang pertama dibangkitkan. Di dalam Islam, dunia adalah ladang amal. Sementara akhirat adalah ladang panen. Jadi, umat manusia yang meninggal pasti akan dibangkitkan kembali di akhirat kelak untuk mempertanggungjawabkan segala amal perbuatannya. Siapa yang dibangkitkan paling awal ternyata tidak tergantung siapa yang dulu meninggal. Berdasarkan hadits riwayat Muslim dari Abu Hurairah, Rasulullah adalah orang yang pertama dibangkitkan di akhirat nanti.
“Aku adalah penghulu dari seluruh anak adam di hari kiamat. Aku orang pertama yang dibelah kuburnya,” kata Rasulullah.
Kedua, pemberi syafaat. Di hari kiamat nanti, manusia berbondong-bondong mendatangi para nabi dan rasul untuk meminta syafaatnya. Namun, nabi dan rasul yang didatangi tidak bisa memberikan syafaat. Kemudian mereka mendatangi Rasulullah untuk meminta syafaatnya. Karena Rasulullah adalah satu-satunya orang diberi hak untuk memberikan syafaat, maka beliau memintakan ampun agar mereka terbebas dari siksa api neraka.
Ketiga, pembawa bendera Al-Hamdu. Dikisahkan bahwa pada saat hari kiamat nanti manusia ditempatkan di padang mahsyar. Mereka berkumpul di bawah bendera orang yang diikutinya dan dicintainya. Pada saat itu, Rasulullah membawa bendera Al-Hamdu (pujian). Sebuah bendera yang paling tinggi dan paling mulia. Pada nabi dan rasul pun berkumpul di bawah bendera Al-Hamdu ini.
Keempat, delegasi yang berbicara atas nama makhluk seluruhnya. Di akhirat, Rasulullah adalah pemimpin seluruh makhluk. Ia menjadi juru bicara seluruh makhluk di hadapan Allah SWT.
“Pada hari kiamat aku menjadi imam para nabi, khatib mereka dan pemilik syafaat mereka tanpa kesombongan,” ucap Rasulullah.
Advertisement
Keistimewaan Rasulullah Saat di Akhirat
Kelima, orang pertama yang melewati jembatan neraka. Disebutkan bahwa nanti di akhirat ada jembatan (sirath) yang dibentangkan antara tepi neraka jahanam, Rasulullah adalah orang pertama yang berhasil melewati jembatan tersebut. Umatnya mengikutinya di belakangnya.
Keenam, orang yang pertama memasuki surga. Rasulullah adalah orang yang pertama kali mengetuk pintu surga dan yang pertama kali memasukinya. Bahkan, di dalam hadits riwayat Muslim disebutkan bahwa malaikat tidak akan membukakan pintu surga kecuali Rasulullah yang mengetuk dan memasukinya untuk pertama kali.
Ketujuh, orang yang memiliki derajat paling tinggi di surga. Allah SWT memberikan Rasulullah derajat yang paling tinggi di surga kelak. Apapun yang diminta Rasulullah, pasti akan dikabulkan Allah.
“Barang siapa yang memohon kepadaku ‘Al-Wasilah’ maka pasti mendapatkan syafaat dariku,” kata Rasulullah dalam hadits riwayat Muslim.
Terakhir, pemilik telaga al-Kautsar. Rasulullah adalah satu-satunya orang yang diberikan telaga al-Kautsar oleh Allah. Bahkan nabi dan rasul lainnya pun tidak mendapatkannya.
“Ketika aku berjalan di surga, tiba-tiba aku melihat sungai yang kedua sisinya bangunan dan permata lu’lu’ yang memiliki lubang. Aku (Rasulullah) bertanya: Wahai Jibril apa ini? Dia menjawab: Ini ada al-Kautsar yang dianugerahkan Tuhanmu kepadamu. Tanahnya atau wewangiannya dari minyak misk yang sangat wangi,” kata Rasulullah hadis riwayat Bukhari.