Liputan6.com, Jakarta - Syaikhona Kholil Bangkalan adalah seorang wali Allah yang berasal dari Madura. Ia dikenal sebagai mahaguru para ulama di Tanah Air. Banyak santri yang pernah berguru kepadanya menjadi ulama yang sangat berpengaruh di daerahnya.
Salah satu santrinya, Habib Umar menceritakan bahwa Mbah Kholil hidupnya semasa dengan pengarang kitab Simthudduror, Habib Ali bin Muhammad bin Husein Al-Habsy.Â
Suatu ketika, Mbah Kholil bersilaturahmi ke Habib Ali Al-Habsyi. Mereka saling merangkul satu sama lain, meskipun tidak saling mengenal di dunia.
Advertisement
Baca Juga
Kemudian Habib Ali mengenalkan Mbah Kholil kepada santrinya. "Ini adalah seorang waliyullah dari Indonesia," ucapnya dikutip dari syaichona.net, Ahad (13/8/2023).
Keduanya sempat berbincang-bincang. Anehnya, mereka berbicara menggunakan bahasa Madura. Padahal Habib Ali yang berasal dari Hadramaut tidak mengetahui bahasa Madura.
Â
Saksikan Video Pilihan Ini:
Bertemu di Alam Malakut
Pertemuan tersebut menimbulkan satu pertanyaan dari salah satu murid Habib Ali. Setelah Mbah Kholil pulang, seorang murid Habib Ali bertanya, "Apa guru mengenal orang tadi?".
Habib Ali menjelaskan bahwa ia dengan Mbah Kholil memang tidak pernah bertemu di alam dunia sebelumnya. Keduanya dipertemukan di alam malakut.
"Saya bertemu dengan Syaikhona Kholil di tempat alam malakut. Saya di sana bertemu dengan dua orang dan yang satunya itu KH Hasan Genggong yang merupakan santrinya Syaikhona Kholil," ujarnya.
Cerita tersebut hingga saat ini masih masyhur di Kota Tarim. Masya Allah. Kewalian Mbah Kholil diakui oleh Habib Ali Al-Habsyi, pengarang Simtudhuror yang kitabnya selalu dibaca oleh masyarakat Indonesia.
Kisah ini disarikan dari situs Pesantren Syaikhona Kholil Bangkalan. Semoga bermanfaat dan dapat diambil hikmahnya. Aamiin. Wallahu'alam.
Advertisement