Sukses

Suara Dentuman Misterius di Sumenep, Benarkah Tanda Kiamat?

Banyak spekulasi yang beredar usai fenomena suara dentuman di Sumenep ini. Salah satunya adalah bahwa getaran dan suara dentuman tersebut merupakan tanda kiamat

Liputan6.com, Sumenep - Beberapa waktu terakhir, warga dibikin heboh oleh suara dentuman di Sumenep. Fenomena aneh ini dirasakan oleh beberapa warga, terutama di lima rumah di sekitar lokasi dan sekitarnya.

Durasi getaran dan suara dentuman itupun cukup panjang, yakni sekitar 45 menit antara pukul 09.45 WIB hingga 10.30 WIB.

Banyak spekulasi yang beredar usai fenomena aneh ini. Salah satunya adalah bahwa getaran dan suara dentuman tersebut merupakan tanda kiamat.

Tanda-tanda kiamat banyak disebutkan dalam hadis Nabi. Namun, sejauh penelusuran literatur, tak ada yang menyebut suara dentuman sebagai tanda kiamat.

Namun, jika getaran tersebut adalah gempa, maka salah satu tanda kiamat adalah banyaknya gempa bumi. 

Gempa sebagai tanda akhir zaman diriwayatkan dalam berbagai hadis. Rasulullah SAW bersabda,

لاَ تَقُومُ السَّاعَةُ حَتَّى تَكْثُرَ الزَّلاَزِلُ

Tidak akan tiba hari Kiamat hingga banyak terjadi gempa bumi.” (HR. Bukhari).

Meski begitu, Rasulullah SAW juga menegaskan kiamat tak akan terjadi hingga terjadi 10 tanda, seperti yang tercantum dalam salah satu hadis sahih yang berkaitan dengan kiamat. Hadis tersebut diriwayatkan oleh Imam Muslim dalam sahihnya dan juga diriwayatkan oleh beberapa perawi hadis lain serta diakui oleh para ulama:

Dari Hudzaifah bin Asid Al-Ghifari berkata, Rasulullah SAW menghampiri kami saat kami tengah membicarakan sesuatu. Ia bertanya, ‘Apa yang kalian bicarakan?’ Kami menjawab, ‘Kami membicarakan kiamat.’ Ia bersabda, ‘Kiamat tidaklah terjadi sehingga kalian melihat sepuluh tanda-tanda sebelumnya.’ Rasulullah menyebut kabut, Dajjal, binatang (ad-dabbah), terbitnya matahari dari barat, turunnya Isa bin Maryam AS, Ya'juj dan Ma'juj, tiga gerhana; gerhana di timur, gerhana di barat dan gerhana di jazirah Arab dan yang terakhir adalah api muncul dari Yaman menggiring manusia menuju tempat perkumpulan mereka,” (Lihat Abul Husain Muslim bin Hajjaj bin Muslim An-Naisaburi, Al-Jamius Sahih [Beirut, Darul Afaq Al-Jadidah: tanpa tahun], juz VIII, halaman 178).

Selain dalam perspektif agama, tentu saja kita perlu melihatnya dengan perspektif sains. Berikut adalah penjelasan BMKG mengenai dentuman di Sumenep.

 

Simak Video Pilihan Ini:

2 dari 3 halaman

Penelusuran BMKG

Terkait soal suara dentuman yang muncul dari dalam rumah warga di Desa Moncek Tengah, Sumenep, Jawa Timur, tim dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) pasuruan menyebutkan, pihaknya telah mengantongi data hasil seismograf (time digital seismograph) di lokasi tersebut.

"Kami sudah dapatkan data dari seismograf dan masih diunduh. Ini tentu butuh analisa dan waktu untuk dikaji lebih komprehensif," kata Koordinator Bidang Observasi dan Informasi BMKG Pasuruan, Suwarto di Sumenep, dikutip dari kanal Regional Liputan6.com, Senin (14/8/2023).

Sebelumnya, pada Sabtu (12/8) pagi, fenomena alam berupa suara dan getaran dari dalam tanah di Dusun Tengah RT 07/RW 02 Desa Moncek Tengah, Kecamatan Lenteng.

Fenomena dentuman di Sumenep tersebut, sebagaimana rilis dari Polres Sumenep, terdengar dan terasa di lima rumah warga setempat dengan durasi waktu selama 45 menit sejak pukul 09.45 WIB hingga 10.30 WIB.

BMKG Sumenep langsung berkoordinasi dengan tim geofisika BMKG dan selanjutnya personel dari BMKG Pasuruan turun ke lokasi guna observasi pada Minggu (13/8).

Mereka lalu memasang seismograf di lokasi fenomena alam berupa suara dan getaran dari dalam tanah itu untuk pengambilan data.

"Kami mohon waktu untuk menganalisa dan mengolah data dari seismograf. Mohon waktu agar hasilnya komprehensif. Kami juga berharap warga tetap tenang. Masih aman," kata Suwarto, menerangkan.

Ia menjelaskan, sejak seismograf dipasang pada Minggu (13/8) sore hingga Senin siang, di lokasi tidak terdengar lagi suara dan getaran dari dalam tanah sebagaimana yang terjadi pada Sabtu (12/8) pagi.

Hingga Senin siang, di lokasi munculnya suara dan getaran dari dalam tanah di Desa Moncek Tengah itu masih dipenuhi warga yang ingin melihat fenomena alam tersebut.

Selain anggota Polsek dan Koramil Lenteng, sejumlah personel Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sumenep juga terlihat siaga di lokasi.

3 dari 3 halaman

Respons Bupati Sumenep

Sementara itu, Bupati Sumenep Madura Achmad Fauzi Wongsojudo meminta seluruh pihak untuk tidak cepat berspekulasi mengenai penyebab bunyi misterius yang ada di Desa Moncek Tengah, Kecamatan Lenteng.

Menurut Cak Fauzi, begitu Achmad Fauzi karib disapa, para ahli telah dikerahkan untuk memastikan penyebab dan asal dentuman.

“Jangan dulu berspekulasi. Tahan diri. Apalagi sampai menyebarkan berita-berita hoaks. Biarkan para ahli bekerja. Kita tunggu saja hasilnya,” kata Cak Fauzi, Senin (14/8/2023).

Cak Fauzi mengatakan, tim dari BPBD Kabupaten Sumenep telah disiagakan untuk mengantisipasi potensi yang tidak diinginkan. Selain BPBD Kabupaten Sumenep, BMKG Jawa Timur dan peneliti dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) juga dikerahkan untuk memastikan penyebab bunyi.

“Insya Allah tidak ada apa-apa. Jadi lebih baik kita berdoa dan menunggu para ahli bekerja. Jangan mudah terpancing berita-berita menyesatkan,” imbau Cak Fauzi.

BPBD Sumenep memastikan tidak ada gua di radius tertentu dari sumber bunyi misterius di Desa Moncek Tengah. BPBD masih menunggu tim ahli menyelidiki bunyi tersebut.

Plt Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Sumenep Andy Ricky Kurniawan menyampaikan, pihaknya menerima laporan bunyi mestireius pada Sabtu (12/8). Saat itu, dirinya bersama 4 orang personel langsung menuju lokasi untuk melakukan asesmen awal.

“Tadinya kami asumsikan, khawatirnya ada gua di radius 2 kilo atau 4 kilo itu kemudian ada orang yang masuk dari situ tanpa sepengetahuan warga, lalu ada yang menggali," kata Andy.

Hasil penelusuran yang dilakukan timnya, juga disinkronkan dengan keterangan dari warga setempat, pada radius tersebut tidak ditemukan keberadaan gua yang memungkinkan menjadi sumber suara misterius.

Tim Rembulan