Sukses

Top 3 Islami: Saat Syaikhona Kholil Bangkalan Ubah Batu Jadi Emas, Karomah Waliyullah

Karena kealimannya, Mbah Kholil Bangkalan juga dipanggil dengan nama Syaikhona Kholil Bangkalan. Syekh kita atau orang alim kita, yang merujuk bahwa beliau adalah guru dari orang-orang alim

Liputan6.com, Jakarta - Al-'Aalim Al-'Allaamah Asy-Syekh Al-Haajji Muhammad Kholil bin Abdul Lathif al-Bangkalani al-Maduri al-Jawi asy-Syafi'i atau yang dikenal dengan Mbah Kholil Bangkalan adalah ulama terkemuka asal Bangkalan, Madura, Jawa Timur.

Beliau adalah guru dari santri-santri yang kelak sangat berpengaruh di Indonesia dan dunia. Dari deretan santrinya, ada KH Hasyim Asy'ari dan KH Wahab Chasbullah yang mendirikan NU.

Karena kealimannya, Mbah Kholil Bangkalan juga dipanggil dengan nama Syaikhona Kholil Bangkalan. Syekh kita atau orang alim kita, yang merujuk bahwa beliau adalah guru dari orang-orang alim.

Mbah Kholil diyakini adalah seorang waliyullah. Salah satu karomah-nya adalah mengubah batu jadi emas, ketika beliau dituduh memalsukan uang.

Artikel ini menjadi salah satu dari tiga artikel yang paling menyita perhatian pembaca kanal Islami Liputan6.com, Senin (21/8/2023).

Dua artikel lainnya yakni mengenai karomah wali, Mbah Abdullah Mudzakir yang makamnya terapung di laut Utara Jawa, Demak, Jawa Tengah dan Buya Yahya menjawab pertanyaan soal khodam di tiap ayat Al-Qur'an. 

 

Simak Video Pilihan Ini:

2 dari 4 halaman

1. Mbah Kholil Bangkalan Bikin Polisi Melongo saat Tunjuk Batu Jadi Emas, Kisah Karomah Wali

Syaikhona Kholil Bangkalan dikenal sebagai guru para ulama di Nusantara. Di kemudian hari, santri-santrinya beranjak menjadi ulama yang berpengaruh dan mendalam ilmunya.

Mbah Kholil juga dikenal dengan berbagai karomahnya. Karomah adalah keistimewaan yang dianugerahkan Allah SWT kepada wali atau hambanya yang saleh.

Alkisah, tiap musim haji Mbah Kholil memberangkatkan orang naik haji. Ada orang miskin, ada pula yang kaya.

Jumlahnya tak kurang dari 10 orang per musim. Bahkan, ada pula riwayat yang menyatakan jumlahnya mencapai 20-an orang per tahun.

Tentu saja banyak yang heran dengan apa yang dilakukan Mbah Kholil. Pertanyaan yang muncul adalah, dari mana Syaikhona Kholil memperoleh dana untuk membiayai orang-orang naik haji.

Sementara, waktu itu Indonesia masih berada dalam masa penjajahan Belanda. Alhasil, kabar tak sedap pun meruar. Mbah Kholil Bangkalan dituduh memalsukan uang.

Selengkapnya baca di sini

3 dari 4 halaman

2. Kisah Karomah Wali yang Makamnya Terapung di Laut Utara Jawa

Pada masa lalu, Kabupaten Demak dikenal dengan Demak Bintoro, sebuah kerajaan Islam di tanah Jawa.

Kerajaan Islam ini menjadi barometer makin menguatnya pengaruh Islam di Nusantara. Kala itu, Demak menjadi pusat politik sekaligus dakwah Islam. Tak aneh jika di Demak para wali kerap berkumpul.

Bahkan, Masjid Agung Demak dibangun bersama-sama oleh para wali. Pada masa selanjutnya, Demak juga dikenal sebagai kota wali.

Ada pula wali yang dimakamkan di Demak. Paling terkenal adalah Sunan Kalijaga. Lokasinya berada di Kadilangu. Ada pula makam Syekh Jumadil Kubro dan Raden Patah.

Di luar itu, masih ada makam sejumlah wali. Salah satunya adalah makam Mbah Abdullah Mudzakir, atau Syekh Abdullah Mudzakir.

Barangkali, nama wali ini kalah popuer dengan Sunan Kalijaga atau sunan lainnya. Namun, makam Mbah Mudzakkir unik karena berada di tengah laut.

Anehnya lagi, meski pesisir utara Jawa berhadapan dengan bahaya 'tenggelam' karena penurunan muka tanah dan naiknya permukaan laut, makam wali ini aman-aman saja.

Selengkapnya baca di sini

4 dari 4 halaman

3. Benarkah Setiap Ayat Al-Qur’an Ada Khodamnya? Ini Kata Buya Yahya

Seorang hamba Allah yang mengikuti kajian Al Bahjah bertanya kepada KH Yahya Zainul Ma’arif atau Buya Yahya soal khodam di setiap ayat Al-Qur’an. Penanya tersebut mendapat informasi bahwa di setiap ayat Al-Qur’an terdapat penjaganya dari kalangan malaikat atau jin.

“Dengan hamba Allah di Semarang. Buya izin bertanya, saya punya teman yang berkata di Al-Qur’an itu tiap ayatnya ada khodamnya. Khodam itu artinya penjaga. Dia juga berkata, penjaga itu tidak hanya dari kalangan malaikat tapi juga dari kalangan jin. Apakah di Islam ini memang ada Buya? Mohon maaf saya masih awam Buya,” tanyanya dikutip dari YouTube Al Bahjah TV, Ahad (20/8/2023).

“Dia juga berkata begini, saya ada guru yang memberikan ijazah bacaan (ayat Al-Qur’an) yang ada khodamnya. Ada yang berupa khodam malaikat, ada yang berupa jin Islam. Pertanyaan saya, apa memang ada di Islam hal demikian? Mohon penjelasannya,” sambung pertanyaan jemaah itu.

Menanggapi pertanyaan tersebut, Buya Yahya menjelaskan bahwa membahas soal malaikat dan jin masuk ke ranah ilmu keimanan dan hal yang gaib. Ketika bicara hal yang gaib, maka tidak boleh asal bicara, harus ada dasarnya apakah terdapat dalam Al-Qur’an atau hadis nabi.

“Nah, maka (kepada) malaikat kita wajib percaya karena Al-Qur’an menceritakannya. Jin wajib kita percaya karena Al-Qur’an (dan) hadis nabi menyebutkannya,” kata Buya Yahya.

Selengkapnya baca di sini