Sukses

8 Langkah Taaruf dalam Islam, Proses Perkenalan hingga Akad Nikah

Taaruf dalam Islam tidak sama dengan pacaran atau hubungan romantis tanpa batasan yang sering ditemui di budaya pada umumnya. Tujuan taaruf adalah memperoleh pemahaman yang mendalam tentang karakter, nilai-nilai, dan kompatibilitas antara calon pasangan.

Liputan6.com, Jakarta - Taaruf merupakan istilah yang sudah familiar di kalangan umat Islam. Taaruf adalah proses perkenalan untuk mendapatkan jodoh secara syar'i menuju ikatan pernikahan.

Proses taaruf bertujuan untuk membentuk ikatan pernikahan yang didasarkan pada nilai-nilai agama, kecocokan pribadi, dan kesamaan tujuan hidup. Taaruf dalam Islam mengedepankan prinsip-prinsip kesucian, kesopanan, dan kehormatan antara pria dan wanita dalam proses saling mengenal ini.

Proses taaruf dilakukan sebelum khitbah. Khitbah yaitu meminang atau melamar seseorang untuk diajak menikah. Taaruf dilakukan agar seseorang terhindar dari perbuatan zina.

Cara taaruf menjadi sesuatu yang penting diketahui oleh umat Islam. Berikut dirangkum dari laman dream.co, delapan langkah-langkah taaruf sebagai proses syar'i menuju ikatan pernikahan.

 

Saksikan Video Pilihan ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Cara Taaruf yang Perlu Dilakukan

1. Niat yang ikhlas

Setiap langkah dalam taaruf harus dimulai dengan niat yang tulus dan ikhlas untuk mencari pasangan hidup yang baik, berdasarkan ketentuan dan tuntunan agama Islam.

2. Mendatangi kedua orangtua

Cara taaruf yang perlu dilakukan adalah dengan mendatangi kedua orangtua pihak. Biasanya dalam proses taaruf, pihak laki-laki mendatangi keluarga perempuan untuk menyampaikan maksud tertentu.

Agama Islam mengajarkan kepada pemeluknya, apabila ada seorang pria tertarik kepada seorang wanita, sangat dianjurkan untuk langsung menemui kedua orangtua si wanita kemudian mengutarakan niatnya.

Hal ini juga bisa dilakukan dengan cara keluarga pihak perempuan mendatangi keluarga pihak laki-laki. Tentu saja selain mengenal antara pihak yang bersangkutan, kedua keluarga pun juga bisa sekalian saling mengenal. Sebab pernikahan bukan sekedar menyambung dua insan yang saling mencintai, melainkan menggabungkan dua keluarga besar.

3. Menjalin komunikasi dan menggali informasi

Cara taaruf yang kedua adalah dengan menjalin komunikasi dengan maksud menggali informasi lebih banyak mengenai satu sama lain. Namun tak dianjurkan saling bertemu tanpa didampingi keluarga, saudara, atau teman dekat.

Manfaatkan waktu taaruf semaksimal mungkin agar proses mengenal ini berjalan baik. Kamu bisa mengenal dirinya dengan baik, begitupun sebaliknya. Sebaiknya saling jujur saat proses taaruf ini, agar kedua belah pihak tidak menyesal ke depannya.

4. Tidak berkhalwat

Cara taaruf yang ketiga adalah dengan tidak berkhalwat atau berduaan. Pertemuan kedua pihak harus ditemani oleh pihak ketiga demi terhindar dari zina dan godaan setan.

Tidak berkhalwat merupakan cara taaruf yang perlu diperhatikan. Sebab jika masih berkhalwat, maka proses taaruf tidak sempurna. Bahkan bisa menyebabkan masalah yang tak terduga.

3 dari 3 halaman

Cara Taaruf Selanjutnya

5. Selalu menundukkan pandangan

Menundukkan pandangan dilakukan dengan maksud menundukkan nafsu agar tidak dilepas begitu saja tanpa kendali. Hal ini penting untuk menghindari hal-hal yang tak diinginkan selama bertemu dalam proses taaruf.

Al-Quran pun menginstruksikan kepada kaum Muslim untuk menundukkan pandangannya dan menjaga kemaluannya. Sebagai dalam Surat An-Nur ayat 30.

6. Sholat istikharah

Sholat istikharah sangat penting dalam melakukan langkah-langkah taaruf. Selain usaha bertemu dengan keluarga mempelai wanita, seorang Muslim perlu memohon kepada Allah SWT demi kelancaran proses taaruf.

Selain itu, sholat istikharah dilakukan agar Allah SWT segera memberikan jawaban terbaik. Jawaban Allah ini biasanya berbentuk kemantapan hati untuk menuju jenjang pernikahan.

Namun perlu diperhatikan, kita harus meluruskan niat bahwa menikah karena ingin membentuk rumah tangga yang sakinah mawaddah dan warahmah demi menyempurnakan ibadah kepada Allah SWT.

7. Menentukan waktu khitbah

Cara taaruf yang selanjutnya dilakukan dengan menentukan waktu khitbah atau lamaran. Khitbah dilakukan apabila kedua belah pihak sudah benar-benar mantab dan siap untuk membangun bahtera rumah tangga.

Sebab taaruf yang terlalu lama bisa merugikan pihak wanita. Jarak ideal proses taaruf dan khitbah sekitar 1-3 minggu saja. Namun tentu saja semua disesuaikan dengan kondisi kedua belah pihak.

8. Melangsungkan akad

Cara taaruf yang terakhir adalah melangsungkan akad nikah. Proses ini dilakukan apabila semua sudah disiapkan sebaik mungkin.

Akad nikah tidak harus dilakukan dengan pesta yang mewah. Sebab dalam Islam sebenarnya tidak dianjurkan menggelar pesta pernikahan yang terlampau mewah. Melainkan semampunya saja dengan mengundang saudara dan fakir miskin.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.