Sukses

Top 3 Islami: Wanita Nasrani Ketagihan Pengajian Gus Iqdam, Sumur Bikinan Mbah Kholil Bangkalan Tak Pernah Kering

Top 3 Islami: Wanita Nasrani Ketagihan Pengajian Gus Iqdam, Kisah Sumur Mbah Kholil Bangkalan yang Tak Pernah Kering

Liputan6.com, Jakarta - Belakangan, nama Gus Iqdam makin berkibar. Jemaah pengajiannya membeludak, baik laki-laki maupun perempuan.

Di antara mereka bahkan ada jemaah nonmuslim yang mengikuti pengajian kiai muda bernama lengkap Muhammad Iqdam Kholid ini. Salah satunya adalah Martha, wanita Nasrani.

Martha tak hanya sekali dua kali mengikuti pengajian Gus Iqdam. Dia mengaku ketagihan.

Kisah Martha yang mengikuti pengajian Gus Iqdam ini menjadi salah satu di antara tiga artikel yang paling diminati pembaca kanal Islami Liputan6.com, Selasa (29/8/2023).

Dua artikel lain juga tak kalah menarik perhatian pembaca. Yakni kisah Mbah Kholil Bangkalan yang membuat sumur tak pernah kering di musim kemarau dan kisah Saridin yang kewaliannya dibongkar Syaikhona Kholil Bangkalan.

Selengkapnya, mari simak Top 3 Islami.

 

Simak Video Pilihan Ini:

2 dari 4 halaman

1. Kisah Mbah Kholil Bangkalan Buat Sumur yang Tak Pernah Kering Meski Musim Kemarau

Allah SWT menganugerahkan karomah kepada siapa saja yang ia kehendaki-Nya, terutama para wali yang derajat ketakwaannya tinggi dan dekat dengan-Nya. Tak sedikit para wali Allah yang memiliki karomah di luar akal manusia biasa.

Salah satu wali Allah yang diyakini memiliki karomah adalah Syaikhona Muhammad Kholil atau lebih dikenal dengan Mbah Kholil Bangkalan. Tanda-tanda kewalian Mbah Kholil sudah terlihat sejak muda, pun dengan karomahnya.

Salah satu karomah yang mulai tampak Mbah Kholil muda adalah sumur yang tak pernah kering meski musim kemarau. Sumur itu memberikan manfaat kepada masyarakat terutama ketika sedang kekeringan.

Menurut situs resmi Pesantren Syaichona Moh. Cholil, sumur tersebut hingga sekarang masih ada. Masyarakat menjaga sumur tersebut dengan baik. Banyak masyarakat yang memanfaatkan sumber mata air tersebut.

Sumur yang hingga sekarang masih ada dan terus memberikan manfaat diyakini sebagai salah satu karomah Mbah Kholil Bangkalan. Kini sumber mata air tersebut dikenal dengan sumur KH Cholil.

Bagaimana sejarah awal sumur itu dibuat? Simak selengkapnya di sini.

3 dari 4 halaman

2. Cerita Wanita Nasrani Ketagihan Ikut Pengajian Gus Iqdam, Ternyata Ini Alasannya

Muhammad Iqdam Kholil atau lebih dikenal Gus Iqdam merupakan salah satu penceramah yang sedang naik daun. Namanya semakin populer setelah potongan-potongan ceramahnya banyak ditemukan di media sosial.

Gaya penyampaiannya yang sederhana dan mudah dipahami membuat ia banyak disenangi di berbagai kelompok umur, terutama kawula muda.

Gus Iqdam juga sukses membuat penganut agama lain takjub dengan isi ceramah-ceramahnya yang menenangkan hati. Bahkan, ada beberapa nonmuslim yang pernah mengikuti kajiannya.

Salah satu wanita nonmuslim yang pernah mengikuti pengajian Majelis Ta'lim Sabilu Taubah adalah Marta Agustina. Wanita Nasrani itu telah beberapa kali menyimak kajian Gus Iqdam secara langsung.

“Saya kan mendampingi kakak saya juga, menemani kakak saya ngaji. Kakak saya muslim,” ungkapnya saat ditanya Gus Iqdam dikutip dari YouTube Kevin ST Pusat, Senin (28/8/2023).

Ketika ditanya soal komentar pengajian Majelis Ta'lim Sabilu Taubah, wanita Nasrani itu tak banyak kata-kata yang diucapkan. Merasa ceramahnya sangat berkesan dan jemaahnya banyak, wanita itu mengaku takjub dengan pengajian Gus Iqdam. 

“Satu kata aja, takjub banget,” ucapnya yang kemudian disambut tepuk tangan oleh seluruh jemaah.

Selengkapnya baca di sini

4 dari 4 halaman

3. Kisah Saridin, Seorang Pembantu yang Kewaliannya Dibongkar Syaikhona Kholil Bangkalan

Ini kisah tentang Saridin, seorang waliyullah yang dalam kesehariannya menyamar sebagai pembantu pada seorang juragan kaya di Kabupaten Sumenep, Jawa Timur.

Syaikhona Kholil seorang ulama kharismatik di Kabupaten Bangkalan, membongkar kewalian Saridin kepada majikannya. Sejak itu Saridin pergi dan tak pernah kembali lagi.

Kisah Saridin dan mbah Kholil ini dimuat dalam buku tentang biografi dan karomah Kiai Kholil Bangkalan berjudul: Surat Kepada Anjing Hitam terbit 1998.

Suatu kali, Saridin diminta majikannya menyiapkan kuda dan dokarnya, karena akan melakukan perjalanan jauh ke Kabupaten Bangkalan.

Di masa itu, perjalan Sumenep-Bangkalan, dari ujung timur ke ujung barat pulau di Pulau Madura, membutuhkan waktu selama satu pekan pulang pergi.

Seperti pembantu pada umumnya, Saridin menyiapkan dokarnya dengan baik di hari yang telah dijadwalkan. Sang majikan hendak sowan Syaikhona Kholil Bangkalan.

"Saya mau ke Bangkalan, mau sowan ke Kiai Kholil, jaga rumah baik-baik," kata majikannya kepada Saridin.

Selengkapnya baca di sini