Sukses

Kisah Nastura, Pendeta yang Melihat Tanda Kenabian Muhammad Melalui Bayangan Pohon

Nastura, Pendeta Nasrani yang Mengetahui Tanda Kenabian Muhammad SAW Melalui Bayangan Pohon

Liputan6.com, Jakarta - Dalam sejarah Islam, ada pendeta yang begitu populer. Namanya adalah Buhaira.

Pendeta Buhaira diriwayatkan mengetahui tanda kenabian Muhammad SAW ketika Nabi masih belia. Buhaira bahkan memperingatkan agar pamannya tidak membawa serta Muhammad dalam ekspedisi dagang, karena khawatir dengan keselamatannya.

Namun, ternyata ada pendeta Nasrani lainnya yang juga mengetahui tanda kenabian Muhammad SAW. Nama pendeta tersebut adalah Nastura.  

Buhaira adalah nama pendeta Nasrani yang mengetahui tanda-tanda kenabian Muhammad SAW ketika beliau baru berumur 12 tahun.

Ketika itu beliau ikut berdagang ke Syam mengikuti pamannya, Abu Thalib. Sementara pendeta Nastura mengetahui tanda-tanda kenabian Muhammad SAW ketika waktu Nabi berusia 25 tahun.

Dikisahkan ketika Nabi Muhammad SAW berusia 25 tahun, beliau melakukan perjalanan ke Bushra (Syam) untuk berdagang menjual barang dagangan milik Khadijah.

Ketika itu, beliau ditemani salah seorang pembantu laki-laki Khadijah, Maesarah untuk membantu Nabi berdagang. Melalui Maesarah pula, kelak Khadijah mengetahui terpujinya Muhammad SAW sehingga dia jatuh hati.

 

Simak Video Pilihan Ini:

2 dari 3 halaman

Muhammad SAW Singgah di Bawah Pohon Rindang

Sewaktu di perjalanan, Nabi SAW singgah di bawah pohon rindang dekat gereja seorang rahib Nasrani yang bernama Nastura.

Pendeta Nastura mengetahui tanda-tanda kenabiah orang yang singgah di bawah pohon rindang dekat gerejanya.

Hal tersebut diketahuinya dari keanehan yang terjadi yakni bayang-bayang pohon rindang tersebut condong ke arah Nabi untuk melindunginya dari panasnya terik matahari.

Atas kejadian tersebut, Rahib Nastura meyakini bahwa orang tersebut nantinya akan menjadi seorang Nabi. Hal ini sebagaimana diterangkan dalam kitab Al Barzanji:

فَنَزَلَ تَحْتَ شَجَرَةٍ لَّذَى صَوْمَعَةِ نَسْطُوْرَا رَاهِبِ النَّصْرَانِيَّةِ فَعَرَفَهُ الرَّهِبُ اِذْ مَالَ اِلَيْهِ ظِلُّهَا الْوَارِفُ وَاَوَاهُ

“Maka kemudian Nabi turun/singgah di bawah pohon di gerejanya Nastura, yaitu seorang rahib atau pendeta Nasrani, Maka Rahib Nastura mengetahui ketika bayang-bayang pohon itu condong kepada Nabi dan melindunginya,"

Kemudian Pendeta Nastura berkata, “Tidaklah singgah di bawah pohon ini kecuali seorang Nabi yang memiliki sifat bersih. Nastura bertanya kepada Maesaroh untuk mencari kejelasan tanda-tanda kenabian, “apakah pada kedua mata Muhammad ada semacam warna merah yang khas?” Maesaroh menjawab, “Ya.”

3 dari 3 halaman

Mengakui Muhammad Sebagai Nabi Akhir Zaman

Ketika mendengar jawaban Maesaroh, maka Nastura semakin yakin kalau orang tersebut adalah Nabi akhir zaman, sebab semua kriterianya ada pada fisik Muhammad.

Maka pendeta Nasturo berpesan kepada Maesaroh, “Jangan sampai kamu berpisah dengannya (Muhammad) dan bersamailah dia dengan azam yang jujur dan niat yang baik,”

Demikian sekelumit kisah Nastura, pendeta Nasrani yang juga mengakui Nabi Muhammad sebagai Nabi akhir zaman melalui tanda-tanda yang ia lihat sendiri.

Hal ini sebagaimana keterangan dalam kitab Al-Barzanji yang disampaikan oleh K.H. Ahmad Bahauddin Nursalim atau Gus Baha yang dikutip dari kanal YouTube Santri Gayeng via kanal Jateng Liputan6.com, Senin (4/9/2023) bertajuk.

Tim Rembulan