Bukti-Bukti Kewalian Gus Dur yang Diungkap KH Said Aqil Siradj

Liputan6.com, Jakarta - KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur bukan hanya dikenal sebagai Presiden ke-4 Republik Indonesia. Bagi kalangan Nahdliyin, ia adalah sosok ulama Nahdlatul Ulama (NU) yang kharismatik. 

Sebagaimana ulama lainnya, Gus Dur juga memiliki kelebihan yang tak bisa dimiliki oleh manusia biasa. Kelebihan-kelebihan Gus Dur yang menjadi bukti kewaliannya ini diakui oleh Mustasyar (Penasihat) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) periode 2022-2026, KH Said Aqil Siradj.

“Kewalian Gus Dur sangat banyak. Seorang ulama yang betul-betul menguasai ilmu agama ya Gus Dur, terutama sejarah peradaban, filsafat. Bukan hanya sejarah Islam, (tapi) sejarah dunia, sejarah China, nama-nama orang terkenal, filsuf, raja, penguasa, orang kaya, artis,” kata Kiai Said Aqil saat Haul Gus Dur 2019 yang diunggah di YouTube PP Dzikrul Ghofilin Al-Hasyimiyyah.

Salah satu bukti kewalian Gus Dur yang diungkap Kiai Said Aqil adalah ketika ia hendak menemui cucu Hadratus Syekh KH Hasyim Asy'ari itu. Kala itu, Kiai Said bertujuan untuk mengundang Gus Dur ke suatu acara.

Ia mengisahkan, suatu ketika setelah selesai mengimami sholat di masjid dekat rumah Gus Dur, Kiai Said langsung ke rumah Gus Dur. Di depan rumah sudah ada Munzier Suparta yang menunggu pulangnya Gus Dur.

“Gus Dur wonten (ada)?” tanya Kiai Said. 

“Saya lagi nunggu nih belum pulang dari luar kota, mau pulang,” jawab Munzier.

Jawaban tersebut seketika membuat Kiai Said terheran-heran. Sebab, ia sebelumnya berkomunikasi ke Gus Dur lewat telepon rumah. Orang yang mengangkat telepon tersebut diyakini adalah Gus Dur.

“Gus dur jawab kok saya telepon. Gus saya mau sowan. Apa? Ngundang acara tanggal sekian. Itu haulnya Kiai Ali Ma'sum. Yakin Gus Dur suara itu, bukan pembantu bukan siapa-siapa,” cerita Kiai Said.

Munizer tetap menegaskan bahwa Gus Dur tidak ada di rumah. Ia sedang menunggu putra Abdul Wahid Hasyim itu pulang dari luar kota.

Tidak lama kemudian Gus Dur datang. Kiai Said menyambut dan salaman kepada Gus Dur. Lalu mantan Ketum PBNU 2015-2020 ini menyampaikan lagi maksudnya seperti yang diutarakan lewat telepon. Namun, jawaban Gus Dur persis seperti di telepon, tidak bisa menghadiri haul tersebut.

“Tapi waktu ditelepon itu siapa? Itu luar biasa. Kejadian betul,” ungkap Kiai Said yang terheran-heran.

Saksikan Video Pilihan Ini: