Liputan6.com, Jakarta - Perjalanan hidup manusia tak akan lepas dari cobaan. Ada cobaan berupa kenikmatan, ada pula kondisi kurang nyaman berupa musibah.
Sikap terbaik dalam menghadapi musibah adalah tawakal. Tawakal yang total merupakan sikap yang baik untuk kita tunjukkan setelah kita melakukan usaha atau ikhtiar secara maksimal. Allah berfirman yang artinya kurang lebih:
Advertisement
Baca Juga
’’Dan jika mereka condong kepada perdamaian, maka condonglah kepadaNya dan bertawakallah kepada Allah. Sesungguhnya Dialah yang Maha Mendengar lagiMaha mengetahui.’’ (QS Al-Anfal: 61).
Khutbah Jumat kali ini adalah makna tawakal dan keutamaannya.
Materi khutbah Jumat berjudul 'Khutbah Jumat: Memaknai Tawakal' ini disusun oleh KH Ahmad Misbah, Ketua LDNU Tangsel dan dinukil dari laman banten.nu.or.id.
Melalui khutbah Jumat ini, khatis mengajak agar jemaah mengenal makna tawakal. Selain itu, ada berbagai keutamaan atau kelebihan sikap tawakal.
Semoga menjadi amal jariyah untuk penyusun dan bermanfaat untuk masyarakat luas.
Khutbah I
الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ وَجَعَلَ الظُّلُمَاتِ وَالنُّورَ ثُمَّ الَّذِينَ كَفَرُوا بِرَبِّهِمْ يَعْدِلُونَ
أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَـهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ،
اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ.
أَمَّا بَعْدُ عِبَادَ اللهِ،
أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ عَزَّ وَجَلَّ حَيْثُ قَالَ: يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالْأَرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا .
يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُّسْلِمُوْنَ
Hadirin Sidang Jumat yang dimuliakan Allah
Pertama sekali marilah kita bersyukur ke hadirat Allah yang telah memberikan berjuta kenikmatan kepada kita sekalian, sehingga masih bisa melaksanakan Shalat Jumat di masjid yang mulia ini.
Shalawat serta salam, semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammad yang telah membimbing kita menuju dunia yang terang dan jelas, yaitu addinul Islam. Semoga kita selalu mencintainya dan bershalawat kepadanya sehingga kita diakui sebagai umatnya yang mendapatkan syafaatnya di hari akhir nanti, amin.
Hadirin Sidang Jumat yang dimuliakan Allah
Selaku khatib kami mengajak kepada hadirin sekalian dan diri kami pribadi, marilah kita selalu berusaha meningkatkan keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah dengan terus berusaha menjalankan seluruh perintah-Nya dan menjauhi semua larangan-Nya. Semoga Allah selalu memberikan bimbingan dan kekuatan kepada kita sehingga kita selau dalam keimanan dan ketakwaan kepada-Nya Amin.
Hadirin Sidang Jumat yang dimuliakan Allah
Alhamdulillah kita masih diberikan kehidupan yang baik sampai hari ini. Banyak hal yang sudah terjadi dalam kehidupan kita baik yang menyenangkan maupun yang membuat sedih. Ada juga harapan yang indah sudah didapatkan, adapula yang masih belum diperoleh walaupun sudah berusaha maksimal. Hadir juga dalam kehidupan kita musibah, baik yang kecil maupun yang berat. Kesemuanya itu memerlukan sikap kita yang baik agar tidak menjadikan kita terperosok maupun jatuh ke dalam jurang kenistaan maupun kekufuran.
Apa langkah yang harus kita tunjukkan dalam keadaan yang terutama jika mengalami kondisi yang kurang nyaman atau terkena musibah. Tawakal yang total merupakan sikap yang baik untuk kita tunjukkan setelah kita melakukan usaha atau ikhtiar secara maksimal. Allah berfirman yang artinya kurang lebih:
’’Dan jika mereka condong kepada perdamaian, maka condonglah kepadaNya dan bertawakallah kepada Allah. Sesungguhnya Dialah yang Maha Mendengar lagiMaha mengetahui.’’ (QS Al-Anfal: 61)
Saudara kaum muslimin yang berbahagia
Apa itu tawakal?
Tawakal berasal dari bahasa Arab yang berarti mewakilkan atau menyerahkan. Dalam agama Islam, tawakal berarti berserah diri sepenuhnya kepada Allah dalam menghadapi atau menunggu hasil suatu pekerjaan, atau menanti akibat dari suatu keadaan. Menurut Imam al-Ghazali, tawakal ialah menyandarkan kepada Allah dan teguh hati, tatkala menghadapi suatu kepentingan, kesukaran atau musibah, disertai dengan jiwa yang tenang dan hati yang tenteram.
Tawakal bukanlah pasrah. Namun sebuah proses yang didahului dengan persiapan yang matang, melakukannya dengan sepenuh hati, menghitung hal positif yang diperoleh, menghindarkan diri dari hal-hal negatif dan menyerahkan hasil terbaik kepada Allah. Tawakal merupakan sikap mental atau attitude yang sangat penting yang harus ditunjukkan manusia dalam mengarungi kehidupan di dunia ini. Mengingat begitu penting dan baiknya sikap tawakal jika ditunjukkan manusia dalam kehidupannya, Allah memberikan beberapa kelebihan kepada orang-orang yang ikhlas dalam menunjukkan sikap tawakal dalam kehidupannya dengan beberapa kelebihan:
Pertama, diberi kecukupan dalam hidupnya
Setiap manusia pasti membutuhkan sesuatu di luar dirinya, agar hidupnya bisa berlangsung bahkan boleh jadi selama mungkin. Kebutuhan tersebut harus dipenuhi untuk perjalanan hidupnya. Ada kebutuhan jasmani dan juga kebutuhan rohani, ada kebutuhan primer, sekunder maupun tertier. Jika kebutuhan tidak dapat dipenuhi, maka kehidupan seseorang menjadi tidak seimbang bahkan bisa menjadi tidak normal.
Ada banyak cara dan strategi untuk mendapatkan kebutuhan dalam hidup, ada cara yang mudah, ada cara yang sulit, adakalanya dekat dan boleh jadi juga jauh dalam mendapatkan kebutuhan yang diinginkan dalam kehidupannya. Namun semuanya akan berujung untuk bisa mendapatkan kebutuhan dalam hidupnya baik bersifat jasmani maupun rohani.
Orang orang yang bertawakal kepada Allah akan dicukupkan kebutuhan hidupnya, sehingga tiadak perlu khawatir tidak mendapatkan pemenuhan kebutuhannya. Allah berfirman:
وَمَنْ يَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ فَهُوَ حَسْبُهُ
Artinya: "Dan barangsiapa yang bertawakal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan) nya." (QS At Thalaq: 3)
Kedua, diberikan pertolongan oleh Allah
Dalam kehidupan manusia dalam berkativitas, adakalanya mengalami hambatan atau gangguan dan boleh jadi tantangan. Hambatan atau gangguan tersebut boleh jadi bersifat kecil, sehingga mudah diatasi oleh diri sendiri. Namun terkadang juga tidakbisa atau tidak mampu diatasi sendirian, sehingga memerlukan bantuan orang lain untuk mengatasi hambatan tersebut. Di sisi lain juga boleh jadi tidak sanggup juga jika diatasi bersama teman, mengingat gangguan atau hambatan merupakan hal yang tidak rasional namun faktual.
Hambatan-hambatan yang tidak rasional yang dialami oleh seseorang cenderung tidak bisa diatasi oleh seseorang secara personal, akan tetapi memerlukan bantuan orang lain dan boleh jadi juga masih belum bisa diatasi, mengingat hanya Allahlah yang mampu memberikan bantuan untuk kebaikan seseorang. Orang-orang yang bertawakal dengan baik dan benar, Allah akan memberikan pertolongan dalam mengatasi masalah dalam kehidupan. Allah berfirman:
وَمَنْ يَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ فَإِنَّ اللَّهَ عَزِيزٌ حَكِيمٌ
Artinya: "... Barangsiapa yang tawakal kepada Allah, maka sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana." (QS Al-Anfal: 49)
Ketiga, diberikan rumah mewah dan pahala yang besar
Setiap manusia memiliki kebutuhan baik primer maupun sekunder serta tertier. Rumah merupakan kebutuhan primer, kebutuhan yang penting bagi manusia dan mahluk yang lain agar selamat dari panas, hujan, angina, binatang buas, dll.
Untuk memenuhi kebutuhannya manusia harus berusaha dengan baik, serius, dan istiqamah agar mendapatkan hasil yang baik dan sesuai harapan. Hasil yang diperoleh dari usahanya yang baik dan istiqamah bisa membeli rumah untuk tempat tinggal yang layak bagi dirinya dan keluarganya. Usaha-usaha yang cerdas dan ikhlas serta kreatif sangat mungkin dapat menghasilkan uang yang cukup untuk membeli rumah. Orang yang usahanya maksimal dibarengi dengan tawakal yang penuh, Allah berjanji kepada mereka akan memberikan rumah yang mewah dan pahala akhirat yang besar Sebagaimana sabda Nabi Muhammad:
وَالَّذِينَ هَاجَرُوا فِي اللَّهِ مِنْ بَعْدِ مَا ظُلِمُوا لَنُبَوِّئَنَّهُمْ فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً ۖ وَلَأَجْرُ الْآخِرَةِ أَكْبَرُ ۚ لَوْ كَانُوا يَعْلَمُونَ الَّذِينَ صَبَرُوا وَعَلَىٰ رَبِّهِمْ يَتَوَكَّلُونَ
Artinya: "Dan orang-orang yang berhijrah karena Allah sesudah mereka dianiaya, pasti Kami akan memberikan tempat yang bagus kepada mereka di dunia. Dan sesungguhnya pahala di akhirat adalah lebih besar, kalau mereka mengetahui, (yaitu) orang-orang yang sabar dan hanya kepada Allah saja mereka bertawakal." (QS An Nahl: 41-42)
Keempat, diberikan rezeki yang cukup
Dalam menjalani kehidupannya, manusia perlu banyak kebutuhan. Baik yang mudah didapat atau sulit didapatkan, yang kecil maupun yang besar, yang sederhana maupun yang mewah. Kesemuanya itu merupakan hal yang penting untuk kelangsungan kehidupan, yang juga merupakan rezeki yang Allah berikan kepada orang yang mau berusaha mendapatkan rezeki dari Allah.
Usaha yang maksimal perlu dilakukan agar bisa mendpatkan hasil sesuai yang diharapkan, setelah usaha maksimal untuk mendapatkan kebutuhan yang merupakan rezeki dari Allah yang dilanjutkan dengan tawakal atau berserah diri menyandarkan diri dan hasil usahanya kepada Allah dengan total penyerahan, Allah berjanji akan menjamin rezeki kepadanya sebagaiman sabda Rasulullah:
لَوْ أَنَّكُمْ تَوَكَّلْتُمْ عَلَى اللَّهِ حَقَّ تَوَكُّلِهِ لَرَزَقَكُمْ كَمَا يَرْزُقُ الطَّيْرَ، تَغْدُوا خِمَاصاً وَتَرُوْحُ بِطَاناً
Artinya: "Jika kalian bertawakal kepada Allah dengan sebenar-benarnya tawakal, niscaya Dia akan menurunkan rezeki kepada kalian sebagaimana Dia memberikannya kepada burung yang pergi pagi-pagi sekali dalam keadaan lapar dan kembali dalam keadaan kenyang." (HR At Tirmidzi)
Kelima, diberikan kenikmatan tiada henti
Setiap manusia mengharap dan berusaha untuk mendapatkan kenikmatan-kenikmatan dalam hidupnya. Kenikmatan akan sangat terasa apabila hadir dan dirasakan dalam keadaan yang genting dan spontan kehadirannya. Jika mengalami musibah berasa sedih dan menderita, jika kita bekerja terus dan ada saatnya jenuh dan capai, bila kita melakukan pekerjaan maka ada saatnya capai dan ingin ganti pekerjaan dan lain sebagainya.
Jamaah sekalian, Allah akan memberikan nikmat berupa kesenangan dalam keadaan yang tidak diduga kepada semua kaum Muslim yang bertawakal hanya karena Allah. Kenikmatan akan sangat terasa apabila hadir didahului oleh kesengsaraan dan ketidaknyamanan. Allah akan berikan kenikmatan itu kepada orang yang bertawakal tecara total sebagaimana firmanNya:
فَمَآ اُوْتِيْتُمْ مِّنْ شَيْءٍ فَمَتَاعُ الْحَيٰوةِ الدُّنْيَا ۚوَمَا عِنْدَ اللّٰهِ خَيْرٌ وَّاَبْقٰى لِلَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَلٰى رَبِّهِمْ يَتَوَكَّلُوْنَۚ
“Apa pun kenikmatan yang diberikan padamu, semua itu adalah kesenangan hidup yang bersifat dunia. Sedangkan apa pun kernikmatan yang ada di sisi Allah lebih baik dan kekal hanya untuk orang orang yang beriman yaang hanya bertawakal selama hidupnya semata mata karena Allah.” (QS asy-Syura :36)
Hadirin Sidang Jumat yang dimuliakan Allah
Demikian khutbah yang singkat ini, semoga bisa bersemangat untuk melakukan usaha secara maksimal dibarengi bertawakal secara total insyaallah kita akan tersmasuk kelompok yang mendapatkan mendapatkan kebaikan-kebaikan. Juga ampunan dan rahmat serta kasih sayang Allah di tahun ini dan tahun depan serta di akhirat nanti. Amin.
بَارَكَ اللَّهُ لِىْ وَلَكُمْ فِى الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ. وَنَفَعَنِيْ وَاِيَّكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلاَيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. وَتَقَبَّلَ مِنِّى وَاِيَّاكُمْ تِلاَ وَتَهُ اِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمِ.
Advertisement
Khutbah II
اَلْحَمْدُ للهِ عَلىَ اِحْسَانِهِ وَالشُّكْرُ لَهُ عَلىَ تَوْفِيْقِهِ وَاِمْتِنَانِهِ.
وَاَشْهَدُ اَنْ لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَاللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَاَشْهَدُ اَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِى اِلىَ رِضْوَانِهِ. اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وِعَلَى اَلِهِ وَاَصْحَابِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كِثيْرًا. اَمَّا بَعْدُ.
فَياَ اَيُّهَا النَّاسُ اِتَّقُوااللهَ فِيْمَا اَمَرَ وَانْتَهُوْا عَمَّا نَهَى. وَاعْلَمُوْا اَنَّ اللهّ اَمَرَكُمْ بِاَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ وَثَـنَى بِمَلآ ئِكَتِهِ بِقُدْسِهِ.وَقَالَ تَعاَلَى اِنَّ اللهَ وَمَلآ ئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِى يآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا.اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلِّمْ وَعَلَى آلِ سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَنْبِيآئِكَ وَرُسُلِكَ وَمَلآئِكَةِ اْلمُقَرَّبِيْنَ وَارْضَ اللّهُمَّ عَنِ اْلخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ اَبِى بَكْرٍوَعُمَروَعُثْمَان وَعَلِى وَعَنْ بَقِيَّةِ الصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَتَابِعِي التَّابِعِيْنَ لَهُمْ بِاِحْسَانٍ اِلَىيَوْمِ الدِّيْنِ وَارْضَ عَنَّا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ.
اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ اَلاَحْيآءُ مِنْهُمْ وَاْلاَممْوَاتِ اللَّهُمَّ اَعِزَّ اْلاِسْلاَمَ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَاْلمُشْرِكِيْنَ وَانْصُرْ عِبَادَكَ اْلمُوَحِّدِيَّةَ وَانْصُرْ مَنْ نَصَرَ االدِّيْنَ وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ اْلمُسْلِمِيْنَ وَ دَمِّرْ اَعْدَاءَالدِّيْنِ وَاعْلِ كَلِمَاتِكَ اِلَى يَوْمَ الدِّيْنِ. اَللَّهُمَّ رَبَّنَا تَـقَـبَّلْ مِنَّا صَلاَتَنَا وَصِيَا مَنَا وَرُكُوْ عَنَا وَسُجُوْدَنَا وَقُعُوْدَنَا وَتَضَرُّ عَنَا وَتَخَشُّوْ عَنَا وَتَعَبُّدَنَا وَتَمِّمْ تَقْصِيْرَ نَا يَا اَلله يَا رَبَّ الْعَا لَمِيْنَ. رَبَّنَا ظَلَمْنَا اَنْفُسَنَاوَاِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ اْلخَاسِرِيْنَ. لَّآ إِلَٰهَ إِلَّآ أَنتَ سُبۡحَٰنَكَ إِنِّي كُنتُ مِنَ ٱلظَّٰلِمِينَ. رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّار
عِبَادَاللَّهِ:
اِنَّ اللهَ يَأْمُرُنَا بِاْلعَدْلِ وَاْلاِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِى اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشآءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْي يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ وَاذْكُرُوااللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ اَكْبَرْ.
Tim Rembulan
Simak Video Pilihan Ini: