Sukses

Gus Iqdam Kaget Ada Wanita Nonmuslim Hadir ke Pengajiannya Pakai Hijab

Wanda asal Pare, Kediri menjadi salah satu wanita Kristen Protestan yang mengikuti kajian Gus Iqdam. Kedatangannya sempat memunculkan banyak pertanyaan dari benak Gus Iqdam. Ini lantaran wanita nonmuslim itu tampil mengenakan hijab bagaikan seorang muslimah.

Liputan6.com, Jakarta - Pendakwah Muhammad Iqdam Kholil atau Gus Iqdam menjadi daya tarik kaum muda. Ceramah-ceramahnya yang tersebar di media sosial membuat muda-mudi tertarik mengikuti pengajiannya secara langsung di Majelis Ta’lim Sabilu Taubah.

Menariknya, yang datang ke pengajian Gus Iqdam bukan hanya kalangan umat Islam. Ada beberapa nonmuslim yang justru bersemangat untuk menyimak ceramah-ceramah pendakwah muda Nahdlatul Ulama itu.

Wanda asal Pare, Kediri menjadi salah satu wanita Kristen Protestan yang mengikuti kajian Gus Iqdam. Kedatangannya sempat memunculkan banyak pertanyaan dari benak Gus Iqdam. Ini lantaran wanita nonmuslim itu tampil mengenakan hijab bagaikan seorang muslimah.

Gus Iqdam sempat melontarkan beberapa pertanyaan, seperti latar belakangnya apa, asal dari mana, kerjanya apa, hingga alasan menggunakan hijab. Namun, wanita itu terlihat malu-malu sambil senyum-senyum ketika ditanya Gus Iqdam.

Sampean kok kudungan? Ceritane pie? (Kamu kok berkerudung? Ceritanya bagaimana?)” tanya Gus Idam, dikutip dari akun Facebook Oesmar Charles, Rabu (6/9/2023).

Isin (malu),” jawab Wanda singkat.

 

Saksikan Video Pilihan Ini:

2 dari 3 halaman

Alasan Ikut Pengajian Gus Iqdam

Meski terlihat malu-malu, Gus Iqdam terus mencoba agar wanita nonmuslim itu mau menjawab. Kali ini pertanyaan yang ia lontarkan perihal alasan mengikuti pengajiannya.

“Ceritanya gimana kok bisa datang ke pengajian Gus Iqdam ini? Kejujuranmu ini untuk motivasi orang-orang. Wong yang Kristen aja ngaji, yang Islam wah gimana itu,” kata Gus Iqdam.

Wanita tersebut akhirnya bercerita. Ia ikut pengajian Gus Iqdam karena diajak masuk Islam oleh temannya. Namun, ketika ditawarkan mualaf oleh Gus Iqdam wanita itu mengisyaratkan belum siap.

“Nggak masalah,” timpal Gus Iqdam yang tak memaksakan nonmuslim login.

Gus Iqdam lantas bertanya lagi ke wanita itu, “Komentar kamu untuk pengajian kita ini gimana sebagai orang yang agamanya gak sama dengan kita?”

“Ya seru,” jawab Wanda singkat.

3 dari 3 halaman

Soal Wanita Nonmuslim Kenakan Hijab

Salah satu poin menarik dari kehadiran wanita nonmuslim di pengajian Gus Iqdam adalah mengenakan hijab. Apakah nonmuslim akan mendapat pahala ketika menggunakan hijab? 

Untuk menjawab pertanyaan tersebut, mari simak sabda Rasulullah SAW kepada Ummu Ma’bah yang diriwayatkan dari sahabat Jabir Ra.

جَابِرَ بْنَ عَبْدِ اللَّهِ يَقُولُ دَخَلَ النَّبِىُّ -صلى الله عليه وسلم- عَلَى أُمِّ مَعْبَدٍ حَائِطًا فَقَالَ يَا أُمَّ مَعْبَدٍ مَنْ غَرَسَ هَذَا النَّخْلَ أَمُسْلِمٌ أَمْ كَافِرٌ فَقَالَتْ بَلْ مُسْلِمٌ. قَالَ فَلاَ يَغْرِسُ الْمُسْلِمُ غَرْسًا فَيَأْكُلَ مِنْهُ إِنْسَانٌ وَلاَ دَابَّةٌ وَلاَ طَيْرٌ إِلاَّ كَانَ لَهُ صَدَقَةً إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ

Sahabat Jabir bin Abdullah berkata, Nabi Saw. pernah memasuki kebun milik Ummu Ma’bad, kemudian Beliau bersabda ‘ Wahai Ummu Ma’bad, siapa yang telah menanam kurma ini, seorang muslim atau kafir?’ Ummu Ma’bad menjawab, ‘seorang muslim’. Nabi Saw. bersabda ‘Tidaklah seorang muslim menanam sebuah tanaman lalu dimakan oleh manusia, binatang atau burung melainkan hal itu merupakan sedekah untuknya sampai kelak hari kiamat.” (Muslim bin al-Hajjaj an-Naisaburi, Sahih Muslim, jus 5 hal 28)

Mengutip Bincangsyariah.com, hadis di atas menceritakan bahwa tanaman yang ditanam oleh orang muslim dan bermanfaat bagi makhluk hidup yang lain akan menjadi sedekah jariyah baginya. 

Sementara, jika nonmuslim yang menanam, hal itu tidak akan berpengaruh kepada pahala kemudian di akhirat. Begitu juga dengan hijab atau jilbab, non muslim yang memakainya tidak akan mendapat pahala karena tidak didasarkan beribadah kepada Allah.

Perlu diketahui sebenarnya terdapat dua dimensi dalam penggunaan hijab. Dimensi ibadah dan juga muamalah (interaksi kepada sesama). 

Jika yang menggunakan hijab atau jilbab adalah nonmuslim, maka hijab hanya memiliki dimensi muamalah saja. Hal ini dikarenakan nonmuslim tidak memenuhi syarat dalam beribadah kepada Allah yaitu beragama Islam. Wallahu’alam.