Sukses

Rentetan Gempa Dahsyat Mengguncang Maroko dan Donggala, Pertanda Kiamat Makin Dekat?

Gempa bumi termasuk fenomena alam yang terjadi. Bencana ini kerap disangkutpautkan dengan tanda kiamat. Apakah gempa termasuk tanda kiamat? Mari simak penjelasan berikut.

Liputan6.com, Jakarta - Gempa dahsyat mengguncang Maroko pada Jumat (8/9/2023) pukul 23.14 pukul setempat. Wilayah terdampak gempa yang berkekuatan magnitudo 6,9 ini antara lain Provinsi Al-Houz, Marrakech, Ouarzazate, Azilal, Chichaoua, dan Taroudant.

Gempa Maroko ini menjadi yang terkuat di negara Afrika Utara sejak satu abad terakhir. Akibatnya, banyak bangunan yang runtuh, penduduk terjebak di bawah puing-puing, dan lebih dari 2.000 orang meninggal dunia.

Selain Maroko, gempa dengan kekuatan yang cukup besar juga terjadi di wilayah Donggala, Sulawesi Tengah selang sehari setelah gempa Maroko. Gempa berkekuatan magnitudo 6,3 ini terjadi pada Sabtu (9/9/2023) pukul 21.43 WIB.

Kanal Regional Lipuitan6.com melaporkan, akibat gempa ribuan warga di Kecamatan Balaesang dan Balaesang Tanjung mengungsi. Warga Balaesang mengungsi di Desa Labean, sedangkan warga Balaesang Tanjung titik pengungsiannya di Desa Palau. Sebagiannya mengungsi di depan rumah masing-masing.

Gempa bumi termasuk fenomena alam yang terjadi. Bencana ini kerap dikaitkan dengan tanda kiamat. Apakah gempa termasuk tanda kiamat? Mari simak penjelasan berikut.

 

Saksikan Video Pilihan Ini:

2 dari 3 halaman

Gempa Termasuk Tanda Kiamat

Seringnya terjadi gempa bumi di Indonesia belakangan ini mungkin mengingatkan muslim akan hari akhir. Kemudian muncul pertanyaan, apakah banyaknya terjadi gempa bumi pertanda kiamat?

Mengutip Muslim.or.id, banyaknya terjadi gempa bumi termasuk salah satu tanda kiamat. Dalam sebuah hadis, Rasulullah SAW bersabda,

لاَ تَقُومُ السَّاعَةُ حَتَّى تَكْثُرَ الزَّلاَزِلُ

Artinya: “Tidak akan tiba hari Kiamat hingga banyak terjadi gempa bumi.” (HR. Bukhari)

Dalam riwayat lain disebutkan bahwa sebelum kiamat akan terjadi gempa bumi dalam waktu yang cukup lama selama beberapa tahun. Dari sahabat Salamah bin Nufail as-Sakuni radhiallahu ‘anhu, beliau berkata,

كُنَّا جُلُوسًا عِنْدَ رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ. (وَذَكَرَ الْحَدِيْثَ وَفِيْهِ) وَبَيْنَ يَدَيِ السَّاعَةِ مُوتَانٌ شَدِيدٌ وَبَعْدَهُ سَنَوَاتُ الزَّلاَزِلِ

Artinya: “Kami pernah duduk-duduk bersama Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam… (lalu beliau menuturkan haditsnya) dan sebelum Kiamat ada dua kematian yang sangat dahsyat, dan setelahnya terjadi tahun-tahun yang dipenuhi dengan gempa bumi.” (HR. Ibnu Majah, shahih)

3 dari 3 halaman

Peringatan kepada Umat Manusia

Ibnu Hajar Al-Asqalani menjelaskan gempa bumi terjadi hampir di seluruh penjuru bumi. Beliau berkata,

قد وقع في كثير من البلاد الشمالية والشرقية والغربية كثير من الزلازل، ولكن الذي يظهر أن المراد بكثرتها: شمولها، ودوامها

Artinya: “Sungguh gempa banyak terjadi pada negara-negara di utara, timur dan barat, namun yang nampak dari maksudnya lafadz ‘banyak’ adalah mencakup keseluruhan dan terjadi terus-menerus.” (Fathul Bari 31/93-94)

Secara umum tanda kiamat adalah terjadinya gempa bersama bencana dan masalah-masalah yang besar. Abdullah bin Hawalah radhiallahu ‘anhu berkata,

وَضَعَ رَسُـوْلُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَدَيْ عَلَى رَأْسِي -أَوْ عَلىَ هَامَتِي- فَقَالَ: يَا ابْـنَ حَوَالَةَ! إِذَا رَأَيْتَ الْخِلاَفَةَ قَدْ نَزَلَتِ الأَرْضَ الْمُقَدَّسَةَ، فَقَدْ دَنَتِ الزَّلاَزِلُ وَالْبَلاَيَـا وَاْلأُمُورُ الْعِظَامُ، وَالسَّاعَةُ يَوْمَئِذٍ أَقْرَبُ إِلَى النَّاسِ مِنْ يَدَيَّ هَذِهِ مِنْ رَأْسِكَ

Artinya: “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam meletakkan kedua tangannya di atas kepalaku, lalu beliau berkata, ‘Wahai Ibnu Hawalah! Jika engkau melihat kekhilafahan telah turun di atas bumi-bumi yang disucikan, maka telah dekatlah gempa, bencana dan masalah-masalah besar, dan hari Kiamat saat itu lebih dekat kepada manusia daripada dekatnya kedua tanganku ini dari kepalamu.’” (HR. Ahmad, shahih)

Dari penjelasan di atas, sebagai seorang muslim hendaknya intropeksi diri ketika banyak terjadi gempa. Bisa jadi ini merupakan tanda dan peringatan kepada umat manusia agar kembali kepada Allah dan bertaubat. Wallahu’alam.