Liputan6.com, Jakarta - Sebentar lagi kita akan memasuki bulan Rabiul Awal. Di Indonesia, Rabiul Awal juga populer disebut bulan Maulud merujuk bulan kelahiran Nabi Muhammad SAW.
Ada berbagai tradisi yang digelar pada Maulid Nabi. Ini adalah ungkapan kebahagiaan umat Islam terhadap kelahiran Rasulullah SAW.
Advertisement
Baca Juga
Redaksi menyajikan khutbah Jumat tentang Rabiul Awal dan Maulid Nabi Muhammad SAW.
Khutbah ini disusun oleh KH Ahmad Misbah, Ketua LDNU Tangsel, berjudul 'Khutbah Jumat: Menyambut dan Mengisi Rabiul Awal', dinukil dari laman banten.nu.or.id, Kamis (14/9/2023).
Khatib menyampaikan bagaimana umat Islam menyambut maulid Nabi dan amalan-amalan yang dianjurkan pada bulan kelahiran Nabi Muhammad SAW ini.
Semoga menjadi amal jariyah untuk penyusun dan bermanfaat untuk masyarakat.
Khutbah I
اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ حَمْدًا يُوَافِي نِعَمَهُ وَيُكَافِئُ مَزِيْدَه، يَا رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ كَمَا يَنْبَغِيْ لِجَلَالِ وَجْهِكَ الْكَرِيْمِ وَلِعَظِيْمِ سُلْطَانِكَ. سُبْحَانَكَ اللّٰهُمَّ لَا أُحْصِي ثَنَاءً عَلَيْكَ أَنْتَ كَمَا أَثْنَيْتَ عَلَى نَفْسِكَ. وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلهَ إِلَّا الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ وَصَفِيُّهُ وَخَلِيْلُه. خَيْرَ نَبِيٍّ أَرْسَلَهُ. أَرْسَلَهُ اللهُ إِلَى الْعَالَـمِ كُلِّهِ بَشِيْرًا وَنَذِيْرًا
اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَاةً وَسَلَامًا دَائِمَيْنِ مُتَلَازِمَيْنِ إِلَى يَوْمِ الدِّيْن. أَمَّا بَعْدُ فَإنِّي أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِي بِتَقْوَى اللهِ الْقَائِلِ فِي كِتَابِهِ الْقُرْآنِ: وَمَا أَرْسَلْنَاكَ إِلَّا رَحْمَةً لِلْعَالَمِينَ
Hadirin Sidang Jumat yang dimuliakan Allah
Pertama sekali marilah kita bersyukur ke hadirat Allah yang telah memberikan berjuta kenikmatan kepada kita sekalian, sehingga masih bisa melaksanakan Shalat Jumat di masjid yang mulia ini.
Shalawat serta salam, semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammad yang telah membimbing kita menuju dunia yang terang dan jelas, yaitu addinul Islam. Semoga kita selalu mencintainya dan bershalawat kepadanya sehingga kita diakui sebagai umatnya yang mendapatkan syafaatnya di hari akhir nanti, amin.
Hadirin Sidang Jumat yang dimuliakan Allah
Selaku khatib kami mengajak kepada hadirin sekalian dan diri kami pribadi, marilah kita selalu berusaha meningkatkan keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah dengan terus berusaha menjalankan seluruh perintah-Nya dan menjauhi semua larangan-Nya. Semoga Allah selalu memberikan bimbingan dan kekuatan kepada kita sehingga kita selau dalam keimanan dan ketakwaan kepada-Nya. Amin.
Hadirin Sidang Jumat yang dimuliakan Allah
Rabiul Awal atau yang lebih dikenal dengan Bulan Maulid Nabi merupakan bulan mulia di mana penutup para nabi dan rasul dilahirkan dan diwafatkan Allah ke dunia ini. Ya, beliaulah Baginda Besar Nabi Muhammad shallallahu ‘alahi wa sallam. Nabi akhir zaman, tidak ada lagi nabi-nabi setelahnya. Untuk itu sebagai umat beliau, maka sangat pantas apabila kita memuliakannya.
Selanjutnya, apa yang hendaknya dilakukan dalam rangka menyambut dan mengisi Rabiul Awal? Di antaranya adalah:
Pertama, membaca doa menyambut Robiul Awal
Doa adalah wahana hamba kita manusia untuk menyampaikan harapan dan keinginan kepada Allah agar dapat terealisir sehingga menjadi terasa aman, nyaman dan tentram serta bahagia dalam menjalani kehidupan. Allah berjanji, siapa yang berdoa kepadaNya maka akan dikabulkan doanya dan Allah pun memerintahkan kita umat manusia khusunya umat Islam untuk memperbanyak doa KepadaNya.
Di antara doanya adalah sebagai berikut:
اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِي خَاتِمَةِ شَهْرِنَا هذَا ، وَأَقْدِمْ عَلَيْنَا رَبِيع الْأَوَّلِ بِصَلَاحِ الْبِلَادِ وَالْعِبَادِ وَدَفْعِ الْبَلَاءِ وَالْفَسَادِ وَتَفْرِيجِ كَرْبِ أمَّةِ حَبِيبِك مُحَمَّدٍ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي الْخَافِي وَالْبَادِ ، يَاكَرِيمْ يَاجُوادْ
"Ya Allah berkahilah kami di pengujung bulan (Safar) ini dan datangkanlah kepada kami bulan Rabiul Awal dengan diberi kebaikan kepada negara dan orang-orang di dalamnya. Diangkatkan bala dan kerusakan dan hilangkanlah kesedihan, kesusahan umat Nabi Muhammad SAW yang tersembunyi atau yang terlihat, wahai yang Maha Mulia dan Maha Dermawan." (Doa ini terdapat dalam Kitab Bughyatu Thalib fi Safinah karya Habib Ali bin Ahmad bin Abdullah bin Thalib bin Ali bin Hasan Al Athas)
Kedua, melakukan ibadah “puasa Maulid”
Puasa Maulid adalah hanya sebuah istilah saja. Maksudnya adalah puasa sunnah yang dilakukan pada bulan Maulid (Rabiul Awal) dalam rangka menghormati kehadiran bulan Maulid (Kelahiran) dan perbaikan kualitas diri di mata Allah. Puasa merupakan ibadah yang baik dan khusus karena ibadah puasa hanya Allah dan orang yang puasa yang mengetahui perjalanan ibadah puasa. Ibadah puasa adalah satu satunya ibadah yang dapat mengontrol nafsu manusia yang liar dalam aktualisasinya dalam kehidupan. Jika manusia lepas kendali terhadap perilaku terkait nafsunya, maka puasalah kontrolnya.
Lalu puasa apa yang dilakukan pada bulan Maulid. Maksudnya adalah puasa sunnah biasa namun dilakukan pada bulan Maulid. Rasulullah SAW bersabda yang artinya kurang lebih:
"Abdullah Ibnu Mas'ud RA berkata: Rasulullah saw bersabda pada kami: Wahai generasi muda, barangsiapa di antara kamu telah mampu berkeluarga hendaknya ia kawin, karena ia dapat menundukkan pandangan dan memelihara kemaluan. Barangsiapa belum mampu hendaknya berpuasa, sebab ia dapat mengendalikanmu." (Muttafaq 'Alaih)
Ketiga, perbanyak membaca shalawat
Ada sebuah pepatah mengatakan, man ahabba syai’an katsuro dzikruhu (siapa yang mencintai sesuatu, maka dia akan banyak mengucapkan atau menceritakannya). Jika kita sebagai umat Nabi Besar Muhammad SAW, maka kita akan banyak menceritakan beliau melalui kisah-kisah kehidupan beliau atau lebih jelas lagi banyak mengucapkannya dengan bershalawat (mendoakannya). Semakin banyak dan istikamah dalam membaca shalawat, maka akan dinilai semakin besar cintanya kepada Nabi Muhamad SAW.
Semakin besar cinta kita kepada Nabi Muhammad, maka akan semakin baik dan nyaman kehidupan seseorang. Oleh karena itu perbanyak dan istikamahlah dalam bershalawat. Allah dan malaikat pun bershalawat kepada Nabi Muhammad. Sebagimana disampaikan dalam Al-Qur’an:
اِنَّ اللّٰهَ وَمَلٰۤىِٕكَتَهٗ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّۗ يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا
’’Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Wahai orang-orang yang beriman! Bersalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam dengan penuh penghormatan kepadanya. (QS Al-Ahzab: 56)
Keempat, menyantuni anak yatim
Nabi Besar Muhammad SAW menjadi seorang nabi sudah mengalami sebagai anak yatim semenjak lahir. Beliau merasakan betul bagaimana kehidupan seorang anak yatim susah. Karenanya Nabi Muhammad sangat sayang kepada anak yatim.
Maka dalam rangka mengikuti Nabi sekaligus mengingat kebaikan kebaikan nabi, maka alangkah baiknya kita sebagai umat mengikuti apa yang beliau tunjukkan sikap kepada anak-anak yatim. Sikap yang bisa kita lakukan di antaranya adalah memberikan santunan kepada anak-anak yatim yang ada di sekeliling kita sebagai bentuk kepedulian kepada mereka sekaligus mengingat perilaku nabi kepada anak-anak yatim. Nabi bersabda:
قَالَ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : وَالَّذِىْ بَعَثَنِى بِالْحَقِّ لَا يُعَذِّبُ اللهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ مَنْ رَحِمَ الْيَتِيْمَ وَاَلَانَ لَهُ فِى الْكَلَامِ وَرَحِمَ يُتْمَهُ وَضُعْفَهُ وَلَمْ يَتَطَاوَلْ عَلَى جَارِهِ بِفَضْلِ مَااَتَاهُ اللهُ.
’’Rasulullah ﷺ bersabda: Demi Allah yang telah mengutusku dengan hak. Allah tidak akan mengazab pada Hari Kiamat orang yang mengasihi anak yatim, dan lemah lembut pada anak yatim dalam bicaranya, dan mengasihi orang itu pada kemalangan dan kesusahan yatim itu, dan ia tidak sombong terhadap tetangganya karena sebab kelebihan yang diberikan Allah padanya.’’ (HR Thabrani)
Kelima: memperbanyak sedekah
Bersedekah sebenarnya bisa saja diberikan pada bulan-bulan yang lain selain Robiul Awal, namun karena kemuliaan Robiul Awal, maka sangat baik dan pas jika kita memberikan sedekah di bulan ini.
Allah akan membalas sedekah atau kebaikan yang diberikan kepada orang lain dengan pahala yang besar. Sebagaimana firmanNya:
مَثَلُ الَّذِيْنَ يُنْفِقُوْنَ اَمْوَالَهُمْ فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ كَمَثَلِ حَبَّةٍ اَنْۢبَتَتْ سَبْعَ سَنَابِلَ فِيْ كُلِّ سُنْۢبُلَةٍ مِّائَةُ حَبَّةٍ ۗ وَاللّٰهُ يُضٰعِفُ لِمَنْ يَّشَاۤءُ ۗوَاللّٰهُ وَاسِعٌ عَلِيْمٌ
’’Perumpamaan orang yang menginfakkan hartanya di jalan Allah seperti sebutir biji yang menumbuhkan tujuh tangkai, pada setiap tangkai ada seratus biji. Allah melipatgandakan bagi siapa yang Dia kehendaki, dan Allah Mahaluas, Maha Mengetahui.’’ (QS Al-Baqarah: 261)
Untuk itu marilah berlomba untuk berdedekah, jangan tertinggal jangan abaikan kesempatan yang baik ini. Sebagaimana firmanNya:
وَسَارِعُوٓا۟ إِلَىٰ مَغْفِرَةٍ مِّن رَّبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا ٱلسَّمَٰوَٰتُ وَٱلْأَرْضُ أُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِينَ
"Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa." (QS Ali Imran: 133)
Hadirin Sidang Jumat yang dimuliakan Allah
Demikian khutbah yang singkat ini, semoga Allah memudahkan dan memberi kekuatan serta semangat kepada kita untuk bisa melakukan usaha maksimal dan total, sehingga kita menjadikan kita orang-orang yang masuk ke dalam kelompok pecinta Rasulullah dan mendapatkan ampunan serta rahmat serta kasih sayang Allah di tahun ini dan tahun depan serta di akhirat nanti. Amin.
بَارَكَ الله لِي وَلَكُمْ فِي اْلقُرْآنِ اْلعَظِيْمِ وَنَفَعَنِي وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنْ آيَةِ وَذِكْرِ الْحَكِيْمِ. أَقُوْلُ قَوْلِي هَذَا فَأسْتَغْفِرُ اللهَ العَظِيْمَ إِنَّه هُوَ الغَفُوْرُ الرَّحِيْم
Advertisement
Khutbah II
الْحَمْدُ لِلّٰهِ وَ الْحَمْدُ لِلّٰهِ ثُمَّ الْحَمْدُ لِلّهِ. أَشْهَدُ أنْ لآ إلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الَّذِيْ لَا نَبِيّ بعدَهُ. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَلِه وَأَصْحَابِه وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ القِيَامَةِ أَمَّا بَعْدُ
فَيَا أَيُّهَا النَّاسُ أوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ. فَقَالَ اللهُ تَعَالَى: إِنَّ اللهَ وَمَلَائِكَتَه يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ، يٰأَ يُّها الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدَنَا مُحَمَّدٍ وَعَلى ألِ سَيِّدَنَا مُحَمَّدٍ.
اللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ، اَلْأَحْياءِ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ. اَللّٰهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ والقُرُوْنَ وَالزَّلاَزِلَ وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ اْلفِتَنِ وَاْلمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا إِنْدُونِيْسِيَّا خآصَّةً وَسَائِرِ اْلبُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عامَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ . اللّٰهُمَّ أَرِنَا الْحَقَّ حَقًّا وَارْزُقْنَا اتِّبَاعَهُ وَأَرِنَا الْبَاطِلَ بَاطِلًا وَارْزُقْنَا اجْتِنَابَهُ. رَبَّنَا آتِنَا فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. وَاَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ
عبَادَ اللهِ، إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتاءِ ذِي اْلقُرْبى وَيَنْهى عَنِ اْلفَحْشاءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ، وَاذْكُرُوا اللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ، وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِه يَزِدْكُمْ، وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرْ
Tim Rembulan
Simak Video Pilihan Ini: