Liputan6.com, Jakarta - Selalu saja ada kisah menarik dalam kehidupan keseharian maupun saat pengajian mubaligh muda Muhammad Iqdam Kholid atau Gus Iqdam.
Misalnya, momen saat Gus Iqdam dibentak oleh petugas imigrasi sewaktu di Bandara. Diketahui, Gus Iqdam hendak terbang ke Taiwan untuk mengisi pengajian yang digelar para pekerja migran Indonesia (PMI) atau TKI.
Kisah Gus Iqdam ini tayang di Chanel YouTube BAABA ID, dengan judul "viral!! Cerita Gus Iqdam Dibentak Oleh Petugas Imigrasi Saat Mau ke Taiwan".
Advertisement
Gus Iqdam menceritakan peristiwa ini saat pengajian rutinan Senin malam di markas Sabilu Taubah Blitar. Gus Iqdam berkisah, dia dan rombongannya tiba-tiba 'dimental', oleh petugas imigrasi di Jakarta.
Baca Juga
Â
Simak Video Pilihan Ini:
Gus Iqdam Hafal Nama Pembentaknya
Gus Iqdam hafal betul nama petugas yang membentaknya, ia bernama Ahwan atau Aghwan.
"Semula lancar paspor distempel semua, tiba tiba ada satu petugas, Saya hafal betul namanya Ahwan atau Aghwan. Membentak bentak saya dan rombongan," ujar Gus Iqdam.
"Mau kemana ini? Saya jawab mau Ke Taiwan. Mau ngapain ke Taiwan," demikian kata Gus iqdam menirukan dialog dirinya dengan petugas imigrasi.
Advertisement
Gunakan Visa Kerja
Ia melanjutkan, dengan dibentak seperti itu para pendereknya semua bludrek atau kena mental. Danu, Jebor dan Lek Dahlan semua bludrek. Ditambah istri Gus Iqdam, Ning Nila, yang tiba-tiba duduk di lantai, kemungkinan karena kecapekan.
Sejurus kemudian Gus alumni Ponpes Al Falah Ploso ini berkisah jika dirinya dan rombongan menggunakan visa kerja, khawatir jika yang terjadi pada seniman Jawa Timur Cak Precil sampai dipenjara di Hongkong, terjadi pada dirinya.
Karena ditanya petugas imigrasi bernama Aghwan itu, Gus Iqdam menjawab ada kunjungan kerja. karena nyatanya dia akan kerja dan mendapatkan uang. mmaka menurutnya tepat jika jawabannya adalah kerja.
Setalah itu, masih dengan nada keras, menurutnya, masih ditanya 'Pulangnya kapan?'.
Gus Iqdam hanya membatin, "oalah wan wan," batin Gus Iqdam.
Dituduh Bolak-balik di Bandara
Hal yang tak masuk akal menurutnya, petugas dengan nada keras menanyakan jika dirinya kemarin sudah ke bandara.
"Kemarin kamu sudah ke sini kan kamu?" tanya petugas ke Gus Iqdam.
"Lah saya ya plonga plongo (bengong) saya menjawab, saya baru ke sini," ujarnya
Masih dengan dibentak, "Kemarin kamu ke sini?," kata petugas tersebut.
Kejadian itu membuat Gus Iqdam dongkol. Sedangkan pendereknya juga sudah bludrek semua. "Masa iya bolak-balik ke bandara, padahal baru sekali ini ke bandara menuju Taiwan," ucap dia.
Advertisement
Telpeon Orang Pusat
Kejadian konyol dalam kondisi tersebut pun terjadi lagi. Saat itu ada telpon dari Bu Indasa, ketua panitia di Taiwan, yang menanyakan posisi ada di mana.
Gus Iqdam menjawab dengan memotret ruangan tersebut dengan menambahkan kalimat masih ruwet di bandara. Dia tak tahu ada tanda larangan memotret di lokasi tersebut.
Maka itu, dia didatangi oleh petugas lainnya.Singkat cerita HP Gus Iqdam disita petugas untuk dicek isinya. Mungkin petugas melihat beberapa nomor orang penting di HP Gus Iqdam, maka petugas sedikit kendor.
Semua penderek masih dalam kondisi bingung, dan tidak bisa berbuat apa apa.
Tiba tiba, Gus Iqdam inisiatif meminta salah satu pendereknya untuk telepon, perintahnya Gus Iqdam begini, "Bor telepon orang pusat Bor,"
Ini lucu, karena Jebor tidak tahu siapa yang harus ditelepon, Gus Iqdam pun hanya sekedar memerintah tanpa memberikan informasi tambahan siapa yang dimaksud wong pusat itu.
Pecahlah tawa dalam pengajian rutinan tersebut.
Kalau Gak Jadi ke Taiwan Ngopi di Surabaya
Oleh petugas lainnya, Gus iqdam masih terteror, dengan ucapan, "Bagaimana jika tidak bisa ke Taiwan?".
Dasar Gus Iqdam, ia hanya membatin, "Gak jadi ke Taiwan ya malah alhamdulillah, bisa santai ngopi-ngopi di Surabaya,".
Drama teror hampir berakhir, Gus Iqdam akhirnya menelepon rekannya, tanpa disebut namanya. Dia mengatakan jika dirinya sedang bermasalah di bandara.
Sejurus kemudian utusan yang ditelepon tersebut ke bandara, dan selesailah drama tersebut.
"Tiba-tiba Jebor mempersilahkan kami untuk masuk. Lha Lek Dahlan bilang saya tadi sudah gregetan Gus. Oalah saudara Dahlan ini, orangnya sudah gak ada baru gregetan," kata Gus Iqdam, disahut dengan tawa seisi peserta pengajian.
Penulis: Nugroho Purbo
Â
Advertisement