Sukses

Gerr... Gus Iqdam Bertemu TKW Taiwan Asal Cilacap, Janda 3 Kali

Ini momen saat Gus Iqdam di Taiwan saat tanya jawab dengan TKI asal Cilacap, penuh gelak tawa

Liputan6.com, Jakarta - Adalah Ibu Sartinah, yang sejak awal memberikan salam kepada sekitar 40 ribu jemaah pengajian Gus Iqdam di Taiwan.

Suaranya yang cetar membahana disambut tawa lantaran dialek 'ngapaknya'. Tingkah kocak Sartinah begitu mengundang tawa.

Sosok Sartinah ini menjadi salah satu jemaah yang diajak berdialog saat pengajian berlangsung. Dia juga sempat menangis karena kerinduan pada gus idolanya.

Pengajian di Taman Taichung Taiwan yang dihadiri pendakwah asal Blitar Muhammad Iqdam Kholid, Gus Iqdam ini dihadiri Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Taiwan menyedot perhatian publik, baik di Taiwan maupun di Indonesia, sedikitmya 40 ribu jamaah hadir kala itu, bahkan sehari sebelum acara banyak TKI yang berkumpul di tempat tersebut.

Ternyata Sartinah Tenaga Kerja Wanita (TKW) ini berasal dari Cilacap, dekat Nusakambangan rumahnya."Rumah saya di Indonesia, Cilacap, sebelah Nusakambangan Gus," ujarnya.

"Saya ngefans ke Gus Iqdam, Umi Nila, Gus Novel, dan Mbah Ibad, Gus," katanya.

 

Simak Video Pilihan Ini:

2 dari 5 halaman

Pengajian Ajang Curhat

Kisahnya Sartinah ini cukup menggelitik. Seperti biasa, pengajian Gus Iqdam ini memang sering menjadi ajang curhat jemaahnya; dari sekedar curhat, minta solusi atau sekedar minta doa.

Saat ditanya sudah berapa lama di Taiwan oleh Gus Iqdam, ia mengaku untuk keberangkatan yang kali ini baru 6 bulan. Sebelumnya ia pernah di Taiwan selama 6 tahun.

Tiba-tiba saja Sartinah mengatakan setelah bekerja di Taiwan sebelumnya, dia pulang ke Indonesia dan menikah dengan perjaka. Suaminya berusia lebih muda 7 tahun darinya.

Meledaklah tawa Gus Iqdam dan jemaah yang ada. "Oalah nah, nah kowe oleh joko to nah, wo ai ni terus yo," kata Gus Iqdam dengan nada bercanda.

3 dari 5 halaman

Rayuan Maut Sartinah agar Bisa Merantau ke Taiwan

Lalu Sartinah melanjutkan curhatnya. Awalnya dirinya sudah tidak boleh berangkat merantau ke Taiwan lagi oleh suami barunya itu. Namun ia merayu-rayu terus suaminya yang akhirnya 6 bulan lalu diizinkanlah ia berangkat.

"Majikan saya itu janda dua kali gus, sama saya baik banget saya disuruh berangkat lagi. Awalnya ndak boleh sama suami, tapi saya rayu-rayu terus akhirnya boleh sama suami gus," katanya.

Dengan nada bercanda, Gus Iqdam mengatakan, jika Sartinah dan majikannya sama-sama janda

Hal yang benar-benar mengagetkan Gus Iqdam adalah saat ditanya seneng apa tidak ketemu Gus Iqdam. Ini adalah kaget yang sesungguhnya.

"Seneng buanggggggeeeet Gus," kata Sartinah dengan nada tinggi dan teriak.

"Sayaa kageeet Sartinaah," jawab Gus Iqdam yang benar-benar kaget karena kerasnya suaranya yang keras.

4 dari 5 halaman

Orang Thailand Ngefans Gus Iqdam

Santrinah sudah lama ngefans dengan Gus Iqdam. Bahkan agar bisa berdekatan dengan Gus Iqdam saat pengajian ia rela berangkat pagi benar, dengan naik kereta menuju lokasi pengajian.

Dia rela berpisah kendaraan dengan teman-temannya.

Ada hal menarik lain. Sartinah cerita ada orang Vietnam juga ngefans sama Gus Iqdam.

Di tempat bekerja Sartinah yaitu di panti jompo ada beberapa rekan kerja yang jadi bestie yaitu orang Thailand dan Vietnam. Khusus orang Thailand ini ngfans berat dengan Gus Iqdam.

Sebelum mengakhiri cerita, Sartinah lagi-lagi membuat jemaah lain tertawa. Tiba-tiba Sartinah melontarkan kata jika dirinya sudah menjadi janda tiga kali. otomatis Gus Iqdam dan jemaah menyambutnya dengan gelegar tawa.

"Sartinah, aku jaluk tulung ini yang terakhir, jangan menikah lagi, sudah janda tiga kali," harap Gus Iqdam.

5 dari 5 halaman

TKI Hafal Pancasila

"Takdir, ini takdir Gus. Saya ada kata-kata Gus. Jangan pernah menyesal jika dirimu menikah berkali kali, tapi menyesallah jika menikah sekali gendakannya di mana-mana," ujar Sartinah.

Mengetes kecintaan lepada NKRI Gus Iqdam meminta perempuan yang menjadai tiga kali ini untuk menyebutkan Pancasila. Ternyata benr-benar hafal, dan bacaan Sartinah diikuti seluruh jamaah yang hadir.

Jelang selesai, keduanya bertukar hadiah. Biasanya hanya Gus Iqdam yang memberikan hadiah. Namun kali ini TKW inipun memberikan hadiah kepada Gus Iqdam.

Penulis: Nugroho Purbo