Sukses

Apa itu Jam Kiamat atau ‘Doomsday Clock, Seberapa Akurat Ukur Waktu Kehancuran Bumi?

Jam kiamat atau doomsday.

Liputan6.com, Jakarta - Hari kiamat merupakan hari di mana seluruh kehidupan dunia ini hancur. Dalam Islam, kiamat adalah keniscayaan dan menjadi bagian dari keimanan.

Meski begitu, memang masih ada aliran agama dan keyakinan yang tidak mempercayainya.

Berbagai skenario kiamat telah ditelaah oleh para ilmuwan. Bahkan sempat ramai diperbincangkan perihal jam kiamat atau doomsday clock yang diciptakan oleh sekelompok ilmuwan.

Alat ini dimaksudkan untuk mengetahui gambaran seberapa dekat dunia ini akan menghadapi datangnya hari kiamat

Jam kiamat ini diatur oleh Bulletin of the Atomic Scientists yaitu kelompok ilmuwan Manhattan di Universitas Chicago. Mereka adalah orang-orang yang membantu membuat bom atom. 

Namun, sebenarnya jam kiamat ini ditujukan untuk melihat seberapa dekat umat manusia dengan kehancuran yang diakibatkan oleh teknologi-teknologi yang mereka ciptakan dan kembangkan sendiri. Lalu, bagaimana cara kerja jam kiamat ini? Berikut penjelasannya seperti yang telah dirangkum dari berbagai sumber.

 

Saksikan Video Pilihan ini:

2 dari 4 halaman

Hitungan Mundur Jam Kiamat

Pada tahun 1991, jarum jam kiamat memiliki durasi paling panjang dari tengah malam yakni selama 17 menit. Saat itu, pemerintahan Presiden Geene HW Bush menandatangani Perjanjian Pengurangan Senjata Strategis dengan Uni Soviet.

Pada tahun 2016, jam menghitung mundur tiga menit sebelum tengah malam sebagai akibat kesepakatan nuklir Iran dan kesepakatan iklim Paris. Pada periode 2020 hingga 2022, jam disetel pada 100 detik hingga tengah malam.

Keputusan untuk memajukan waktu 10 detik pada tahun ini sebagian besar disebabkan oleh invasi Rusia ke Ukraina dan meningkatnya risiko eskalasi nuklir.

Invasi itu dianggap sebagai ancaman berkelanjutan yang ditimbulkan oleh krisis iklim, serta runtuhnya norma dan institusi yang diperlukan untuk mengurangi risiko yang terkait dengan ancaman biologis seperti Covid-19.

3 dari 4 halaman

Akurasi Perhitungan

Jam kiamat diakui tidak dimaksudkan untuk mengukur ancaman nyata terhadap bumi. Buletin mengakui alat ini hanya untuk memicu percakapan dan mendorong keterlibatan publik dalam topik ilmiah seperti perubahan iklim dan pelucutan senjata nuklir.

Pada diskusi konferensi iklim COP26 di Glasgow, Inggris, 2021, mantan Perdana Menteri Boris Johnson mengutip jam kiamat ketika berbicara tentang krisis iklim yang sedang dihadapi dunia.

Bronson berharap orang-orang akan mendiskusikan apakah mereka setuju dengan keputusan Buletin dan melakukan pembicaraan yang bermanfaat tentang pendorong perubahan itu. Ia mengakui itu tidak mudah karena butuh kerja serius serta keterlibatan global di semua lapisan masyarakat.

Untuk membuat dampak positif pada perubahan iklim, ia menyarankan perubahan kebiasaan sehari-hari masyarakat. Misalnya, seberapa sering berjalan dibanding mengemudi, mengurangi makanan yang terbuang, hingga mendaur ulang dengan benar.

4 dari 4 halaman

Bagaimana Cara Membaca Jam Kiamat?

Meskipun mudah untuk menafsirkan jam kiamat yakni sebagai prediksi waktu yang tersisa umat manusia, pada kenyataannya armageddon atau kehancuran bumi sangat sulit untuk diprediksi. 

Hal ini juga tidak akan banyak berguna tentunya jika tidak ada niat dari diri sendiri untuk mencegah kehancuran bumi, ketimbang sekadar memprediksinya. Sehingga, cara membaca yang lebih masuk akal adalah bahwa jam kiamat dimaksudkan untuk menunjukkan tingkat risiko yang dihadapi umat manusia saat ini. 

Sampai saat ini, tidak ada yang tahu kapan kiamat terjadi, begitu juga  dengan jam kiamat. Hitungan mundur jam kiamat hanya didasarkan pada faktor-faktor yang bisa menjadi sebab kehancuran umat manusia. 

Dengan kata lain, jika faktor tersebut berkurang atau hilang sama sekali, hitungan mundur bisa jadi lebih jauh menuju tengah malam. Namun jika faktor tersebut bertambah atau semakin menguat, makan hitungan mundur jam kiamat akan semakin dekat dengan tengah malam.

Kesimpulannya, tidak ada hal atau peristiwa luar biasa yang akan terjadi akibat dari jam kiamat tersebut menunjukkan waktu tengah malam. Bahkan kelompok ilmuwan yang mengatur jam tersebut juga telah mengungkapkan bahwa alat ini tidak dimaksudkan untuk menakut-nakuti publik.