Liputan6.com, Jakarta - Umat Islam bersuka cita menyambut Maulid Nabi. Hari kelahiran Nabi Muhammad SAW diperingati dengan beragam acara.
Baca Juga
Advertisement
Momen spesial ini sebaiknya digunakan pula untuk mengenal, mencintai dan meneladani Nabi Muhammad SAW.
Redaksi menyajikan naskah khutbah Jumat mengenai bagaimana memaknai Maulid Nabi Muhammad SAW.
Khutbah Jumat ini disusun oleh KH Ahmad Misbah, Ketua LDNU Tangsel dengan judul 'Khutbah Jumat: Suka Cita Sambut Maulid Nabi Muhammad', dikutip dari laman banten.nu.or.id.
Semoga bermanfaat.
Khutbah I
إنَّ الْحَمْدَ لِلّهِ, نَحْمَدُهُ, وَنَسْتَعِينُهُ, وَنَسْتَغْفِرُهُ, وَنَعُوذُ بِاللّهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا, وَسَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللّهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ, وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ, أَشْهَدُ أَنْ لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لَاشَرِيْكَ لَهُ، شَهَادَةَ مَنْ هُوَ خَيْرٌ مَّقَامًا وَأَحْسَنُ نَدِيًّا. وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا محَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الْمُتَّصِفُ بِالْمَكَارِمِ كِبَارًا وَصَبِيًّا. اَللَّهُمَّ فَصَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَانَ صَادِقَ الْوَعْدِ وَكَانَ رَسُوْلاً نَبِيًّا، وَعَلى آلِه وَصَحْبِه الَّذِيْنَ يُحْسِنُوْنَ إِسْلاَمَهُمْ وَلَمْ يَفْعَلُوْا شَيْئًا فَرِيًّا، أَمَّا بَعْدُ، فَيَا أَيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ رَحِمَكُمُ اللهُ، اُوْصِيْنِيْ نَفْسِيْ وَإِيَّاكُمْ بِتَقْوَى اللهِ، فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ.
قَالَ اللهُ تَعَالى : أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ وَمَا آتَاكُمُ الرَّسُولُ فَخُذُوهُ وَمَا نَهَاكُمْ عَنْهُ فَانتَهُوا وَاتَّقُوا اللّهَ إِنَّ اللّهَ شَدِيدُ الْعِقَابِ
Hadirin Sidang Jumat yang dimuliakan Allah
Pertama sekali marilah kita bersyukur ke hadirat Allah yang telah memberikan berjuta kenikmatan kepada kita sekalian, sehingga masih bisa melaksanakan Shalat Jumat di masjid yang mulia ini.
Shalawat serta salam, semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammad yang telah membimbing kita menuju dunia yang terang dan jelas, yaitu addinul Islam. Semoga kita selalu mencintainya dan bershalawat kepadanya sehingga kita diakui sebagai umatnya yang mendapatkan syafaatnya di hari akhir nanti, amin.
Hadirin Sidang Jumat yang dimuliakan Allah
Selaku khatib kami mengajak kepada hadirin sekalian dan diri kami pribadi, marilah kita selalu berusaha meningkatkan keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah dengan terus berusaha menjalankan seluruh perintah-Nya dan menjauhi semua larangan-Nya. Semoga Allah selalu memberikan bimbingan dan kekuatan kepada kita sehingga kita selau dalam keimanan dan ketakwaan kepada-Nya. Amin.
Hadirin Sidang Jumat yang dimuliakan Allah
Hari ini kita telah berada di bulan Rabiul Awal. Bulan Maulid Nabi. Bulan kelahiran Nabi. Pada Rabiul Awal, dari tahun ke tahun, sejak pertama kali perayaan Maulid ini dilakukan pada awal abad ketujuh hijriyah, umat Islam di berbagai belahan dunia merayakannya dengan penuh kegembiraan dan suka cita. Semoga kita dapat merayakan Maulid Nabi dengan gembira dan menggembirakan serta menumbuhkan cinta kita kepada nabi Muhammad SAW. Amin.
Hadirin jamaah Jumat rahimakumullah
Maulid Nabi adalah momentum penting bagi kita untuk mengingat kembali panutan hidup kita. Menjadikan beliau sebagai satu-satunya sosok pegangan, model perilaku dan suri teladan (uswah) dalam semua aspek kehidupan.
Sungguh dalam diri Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam terdapat suri teladan dalam berkeluarga, bermasyarakat dan bernegara. Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:
لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِمَنْ كَانَ يَرْجُو اللّهَ وَالْيَوْمَ الْآخِرَ وَذَكَرَ اللّهَ كَثِيرًا
’’Sungguh telah ada pada diri Rasulullah itu suri teladan yang baik bagi kalian, (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) Hari Akhir serta banyak menyebut Allah,’’ (QS al-Ahzab [33]: 21)
Hadirin jamaah Jumat rahimakumullah
Setelah kita mengetahui pentingnya Maulid, kemudian apa saja yang kita lakukan dalam momentum Maulid Nabi Muhammad SAW.
Pertama, meneladani perilaku Nabi Muhammad
Nabi Muhammad SAW adalah manusia pilihan Allah yang diturunkan ke bumi dengan perintah memperbaiki perilaku manusia yang rusak dan tidak beradab sehingga masih banyak yang berbuat kemungkaran, kemusyrikan maupun perbuatan kezaliman. Kehadiran Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dengan Islamnya di tengah-tengah umat manusia adalah untuk mengatur seluruh aspek kehidupan. Baik dalam lingkup akidah, ibadah, muamalah hingga siyasah (politik).
Meneladani Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam bukan hanya dalam aspek akidah, spiritual, moral dan sosial saja. Sebab jika demikian, hal itu sama saja mengerdilkan sosok beliau.
Perhatikan, beliau juga memberikan teladan kepemimpinan dalam bernegara, berpolitik dalam dan luar negeri, menjalankan pemerintahan, menerapkan hukum dan menyelesaikan persengketaan. Allah ta’ala berfirman:
وَمَا آتَاكُمُ الرَّسُولُ فَخُذُوهُ وَمَا نَهَاكُمْ عَنْهُ فَانتَهُوا وَاتَّقُوا اللّهَ إِنَّ اللّهَ شَدِيدُ الْعِقَابِ
’’Apa saja yang Rasul berikan kepada kalian, terimalah. Apa saja yang dia larang atas kalian, tinggalkanlah. Bertakwalah kalian kepada Allah. Sungguh Allah amat keras hukuman-Nya.’’ (QS. al-Hasyr [59]: 7)
Hadirin jamaah Jumat rahimakumullah
Kedua, menjalankan petunjuk dan nasihat Nabi
Nabi Muhammad diutus ke dunia untuk menyempurnakan akhlak yang mulia, sebagaimana disampaikan dalam hadits Nabi riwayat Baihaqi, mengandung arti bahwa kebanyakan manusia di masa itu banyak berbuat dosa dan ahlaknya rusak.
Rasulullah hadir sebagai pembawa rahmat sekaligus pembawa risalah perbaikan umat. Oleh karena itu, hal penting yang harus dijalankan adalah menjalankan petunjuk-petunjuknya serta mengikuti nasihat-nasihatnya. Allah berfirman:
وَمَا أَرْسَلْنَا مِنْ رَسُولٍ إِلَّا لِيُطَاعَ بِإِذْنِ اللّهِ
’’Tidaklah Kami mengutus kamu (Muhammad) melainkan untuk ditaati dengan izin Allah.’’ (QS an-Nisâ` [4]: 64)
Ketiga, perbanyak membaca shalawat
Memperbanyak membaca shalawat, seperti Shalawat Nariyah atau shalawat lainnya sebagai bentuk penghormatan kepada Nabi Muhammad. Sekaligus doa untuk Nabi meskipun nabi tidak memerlukan doa kita semua. Di samping itu, bershalawat merupakan satu bentuk rasa cinta kepada Nabi karena orang yang mencintai sesuatu dia akan banyak menyebutnya, mengingatnya dan bahkan mendoaakannya.
Harapan orang yang mencintai siapa pun dan apa pun dia akan berada dekat dengan yang dicintainya. Begitu juga ketika mengingat Nabi dengan bershalawat yang banyak tentunya berharap akan bersama Nabi di surga nanti. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW tentang keutamaan orang yang bershalawat atas dirinya.
أَوْلَى النَّاسِ بِى يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَكْثَرُهُمْ عَلَىَّ صَلاَةً
“Manusia yang paling berhak bersamaku pada hari kiamat ialah yang paling banyak membaca shalawat kepadaku.” (HR Tirmidzi)
Keempat, beribadah puasa sunnah
Rasulullah SAW selalu memperingati hari lahirnya dengan berpuasa pada Senin. Selain itu, disunnahkan puasa Kamis. Amalan puasa sunnah lainnya juga diajarkan Rasulullah SAW, yaitu mengerjakan puasa ayyamul bidl. Puasa ayyamul bidl merupakan salah satu ibadah puasa sunnah yang dianjurkan untuk dikerjakan umat Muslim. Dikerjakan setiap tangal 13, 14, dan 15 qamariyah pada kalender Hijriyah.
Amalan ini telah dicontohkan Rasulullah SAW semasa hidupnya. Keutamaan seseorang Muslim yang mengerjakan ibadah sunnah ini akan dicatat seperti orang yang berpuasa sepanjang tahun. Di sampaing akan mendapatkan manfaat yang dari puasa, yaitu sehat jiwa raganya.
يَا أَبَا ذَرٍّ إِذَا صُمْتَ مِنَ الشَّهْرِ ثَلاَثَةَ أَيَّامٍ فَصُمْ ثَلاَثَ عَشْرَةَ وَأَرْبَعَ عَشْرَةَ وَخَمْسَ عَشْرَةَ
"Jika engkau ingin berpuasa tiga hari setiap bulannya, maka berpuasalah pada tanggal 13, 14, dan 15 (dari bulan Hijriyah),’’ (HR Tirmidzi, No 761)
Kelima, menumbuhkan rasa cinta kepada Nabi Muhammad SAW
Orang yang mencintai Allah pastinya dia akan selalu tunduk dan patuh kepada Allah. Tunduk kepada aturan-aturannya dan patuh kepada perintah dan larangan-Nya. Semakin baik ketundukan dan cintanya, maka akan semakin baik pula takwanya. ’’Orang yang paling baik takwanya adalah orang yang paling mulia di sisi Allah.’’ (QS Al-Hujurot: 13)
Di sisi lain cinta kepada Allah itu tidak berarti atau tidak sah dan tidak resmi mendapat pengakuan Allah manakala tidak dibarengi cinta kepada Nabi Muhammad SAW. Oleh kaena itu, siap apun yang mencintai Allah harus membarengi cintanya kepada nabi Muhammad SAW. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya mencintai nabi dalam berbagai kesempatan dan waktu serta tempat agar cintanya kepada Allah bisa diterima Sang Maha Pemberi Cinta. Allah berfirman:
قُلْ اِنْ كُنْتُمْ تُحِبُّوْنَ اللّٰهَ فَاتَّبِعُوْنِيْ يُحْبِبْكُمُ اللّٰهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ ۗ وَاللّٰهُ غَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ
“Katakanlah (Muhammad), “Jika kamu mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mencintaimu dan mengampuni dosa-dosamu. Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang.” (QS Ali Imran/3: 31)
Demikian khutbah yang singkat ini, semoga bermanfaat.
بَارَكَ الله لِي وَلَكُمْ فِي اْلقُرْآنِ اْلعَظِيْمِ وَنَفَعَنِي وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنْ آيَةِ وَذِكْرِ الْحَكِيْمِ. أَقُوْلُ قَوْلِي هَذَا فَأسْتَغْفِرُ اللهَ العَظِيْمَ إِنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ الرَّحِيْم
Advertisement
Khutbah II
اَلْحَمْدُ للهِ عَلىَ إِحْسَانِهِ وَالشُّكْرُ لَهُ عَلىَ تَوْفِيْقِهِ وَاِمْتِنَانِهِ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ اِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِى إلى رِضْوَانِهِ. اللهُمَّ صَلِّ عَلى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وِعَلى اَلِه وَأَصْحَابِه وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كِثيْرًا
أَمَّا بَعْدُ فَياَ اَيُّهَا النَّاسُ اِتَّقُوااللهَ فِيْمَا أَمَرَ وَانْتَهُوْا عَمَّا نَهَى وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ وَثَـنَى بِمَلآ ئِكَتِهِ الْمُسَبِّحَةِ بِقُدْسِهِ وَقَالَ تَعاَلى إِنَّ اللهَ وَمَلآئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلى النَّبِى يآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اللهُمَّ صَلِّ عَلى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلِّمْ وَعَلَى آلِ سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ وَعَلى اَنْبِيآئِكَ وَرُسُلِكَ وَمَلآئِكَةِ اْلمُقَرَّبِيْنَ وَارْضَ اللّهُمَّ عَنِ اْلخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ أَبِى بَكْرٍ وَعُمَر وَعُثْمَان وَعَلي وَعَنْ بَقِيَّةِ الصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَتَابِعِي التَّابِعِيْنَ لَهُمْ بِاِحْسَانٍ اِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ وَارْضَ عَنَّا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ
اَللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ اَلاَحْيآء مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ اللهُمَّ أَعِزَّ اْلإِسْلاَمَ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَاْلمُشْرِكِيْنَ وَانْصُرْ عِبَادَكَ اْلمُوَحِّدِيَّةَ وَانْصُرْ مَنْ نَصَرَ الدِّيْنَ وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ اْلمُسْلِمِيْنَ وَ دَمِّرْ أَعْدَاءَ الدِّيْنِ وَاعْلِ كَلِمَاتِكَ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ. اللهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ وَالزَّلاَزِلَ وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ اْلفِتْنَةِ وَاْلمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا اِنْدُونِيْسِيَّا خآصَّةً وَسَائِرِ اْلبُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عآمَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ. رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. رَبَّنَا ظَلَمْنَا اَنْفُسَنَا وَاإنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ اْلخَاسِرِيْنَ.
عِبَادَاللهِ ! إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِي اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشآءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْي يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ وَاذْكُرُوا اللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرْ
Tim Rembulan
Simak Video Pilihan Ini: