Liputan6.com, Jakarta - Setiap memasuki Rabiul Awal umat Islam menggelar acara Maulid Nabi Muhammad SAW. Acara tersebut diselenggarakan dalam rangka memperingati kelahiran manusia mulia, Rasulullah SAW.
Nabi Muhammad SAW lahir pada 12 Rabiul Awal tahun Gajah. Hingga saat ini kelahiran Nabi Muhammad SAW selalu diperingati oleh umat Islam seluruh dunia dengan berbagai cara pengemasannya.
Umumnya, pada peringatan Maulid Nabi dibacakan risalah dan kisah-kisah teladan Rasululullah SAW dalam kitab maulid. Kitab maulid antara lain Maulid Diba', Banzarji, Simtuddruror, dan lainnya.
Advertisement
Baca Juga
Tujuan memperingati Maulid Nabi agar semakin mencintai Rasulullah SAW sekaligis meneladani akhlah-akhlaknya. Dengan perayaan Maulid Nabi kita dapat mengenal lebih dekat dengannya.
Sebagai muslim tentu harus memuliakan Maulid Nabi Muhammad SAW. Namun memang masih banyak orang Islam yang belum sadar akan hal ini.
Salah satu cara untuk mengajak umat Islam memuliakan Maulid Nabi Muhammad AAW sekaligus meneladani akhlaknya adalah melalui khutbah Jumat. Berikut naskah khutbah Jumat terkait hal tersebut yang dikutip dari situs NU Ponorogo.
Khutbah I
الحمدُ للهِ الذِي أَرْسَلَ رَسُولَهُ بِالْهُدَى وَدِيْنِ اْلحَقِّ لِيُظْهِرَهُ عَلَى الدِّيْنِ كُلِّهِ وَلَوْ كَرِهَ اْلمُشْرِكُوْنَ أَشْهَدُ أنْ لَااِلَهَ إلااللهُ وَحْدَهُ لاشرِيْكَ لَهُ اْلحَقُّ اْلمَلِكُ اْلمُبِينُ وَأَشْهَدُ أَنّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ رَسُولٌ عَلَيْهِ مَا عَنِتُّمْ حَرِيْصٌ عَلَيْكُمْ بِاْلُمْؤمِنِينَ رَؤُوفٌ بِاْلمُؤمِنِينَ صَلاَةُ اللهِ وَسَلاَمُهُ عَلَى سَيّدِنَا مُحَمّدٍ وَعَلىَ أَلِهِ وَأَصْحَاِبِه وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إلَى يَوْمِ يُبْعَثُوْنَ
أمَّا بَعْدُ فَيَا أَيُّهَا الحَاضِرُونَ إتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إلَّا وَأنتُمْ مُسْلِمُون
Hadirin jamaah Jum'ah ingkang minulyo
Marilah bersama kita meningkat Taqwa kepada Allah, dengan menjalankan semua perintah-perintahNYA dan menjauhi segala larangan-laranganNYA. Hanya dangan Taqwa dan Iman yang benar yang sahih, kita akan menjadi manusia yang Sa’adah fiddaroin, (beruntung di dunia dan di akhirat).
Hadirin jamaah Jumah ingkang minulyo
Perlu diketahui bersama bahwa hari ini, Jum’at 29 September 2023 bertepatan dengan tanggal 13 Rabiul Awal 1445 H / bulan Maulid yakni bulan dimana Nabi Kita Muhammad SAW dilahirkan. Nabi yang telah mengeluarkan kita dari kemusyrikan, Nabi yang telah memberi pentunjuk terhadap jalan yang benar, prilaku-prilaku yang terpuji, sifat-sifat yang elok dan satu-satunya Nabi yang bisa memberi Syafaatul Udzma kelak di hari kiamat, dimana tiada seorangpun yang dapat memberi pertolongan kecuali Nabi Kita Muhammad SAW.
Sebagai umat yang baik, sebagai umat yang selalu membutuhkan syafaat Nabi baik di dunia maupun di akhirat, sudah sepatutnya kita introspeksi, apa saja petunjuk-petunjuk Nabi yang telah kita lakukan? Apa saja sunah-sunah Nabi yang telah kita kerjakan? Prilaku Nabi yang mana, yang telah dapat kita tiru, padahal Allah telah bersabda pada surat al-Hasyr ayat 7 yang berbunyi:
وَمَا أتَاكُمْ الرَّسُولُ فَخُذُوهُ وَمَا نَهَاكُمْ عَنْهُ فَانتَهُوْا
“Apapun yang datang dari Rosul, ambillah, amalkan, dan apapun yang telah dicegah dan ditinggalkan Rosul, jauhilah”
Hadirin, ayat ini dengan jelas memberi pengertian kepada kita bahwa apapun yang diajarkan Nabi pada kita, apapun yang dilakukan oleh Nabi maka sebagai umatnya kita diperintahkan Allah untuk ikut melakukannya, ikut mengamalkannya dan sebaliknya, apapun yang Nabi tidak melakukan bahkan Nabi melarang melakukannya maka kita diperintahkan Allah agar meninggalkan dan tidak mengerjakannya.
Lantas, apa saja yang dapat kita contoh dari prilaku-prilaku Nabi? jawabnya banyak sekali. Seluruh kitab-kitab Hadits, mulai dari kitab hadits terkecil hingga terbesar, semuanya memuat prilaku, ucapan dan ketetapan-ketetapan Nabi. Semua prilaku, semua sisi-sisi dalam kehidupan telah dicontohkan oleh nabi, mulai dari hal-hal sepele yang bersifat pribadi dan harian hingga hal yang besar, menyangkut bangsa dan Negara Nabi telah dicontohkana oleh Nabi.
Salah satu contoh kecil, berkenaan dengan bagaimana tata-cara hidup bermasyarakat, Nabi telah memberi petunjuk dengan mengatakan:
مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللهِ وَاْليَوْمَ الأخِرَ فَاليُكْرِمْ جَارَهُ
“Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari Qiyamat maka Muliakan Tetangga”
Dawuh Nabi ini dengan jelas memberi pengertian bahwa siapapun yang beriman kepada Allah dan percaya dengan adanya hari qiyamat maka diperintahkan Allah agar memuliakan tetangga. Memuliakan tetangga bukan karena atas nama servis melainkan atas nama perintah Allah.
Hadirin Jamaah Jum’ah Yang Dimuliakan Allah
Perlu diketahui bahwa Mengerjakan apa yang telah dikerjakan Nabi, melaksanakan apa yang diperintahkan Nabi, sebagaimana keterangan di atas, merupakan wujud dari cinta kepada Nabi. Dalam Islam, Cinta Nabi tidak cukup hanya dengan ucapan lisan saja namun cinta nabi adalah dengan cara mengamalkan apa yang diperintahkan dan dikerjakan Nabi. Hal ini didawuhkan langsung oleh Nabi sebagaimana berikut (hadist Marfu’):
مَنْ أَحْيَا سُنَّتِي فَقَدْ أَحَبَّنِي وَمَنْ أَحَبَّنِي كَانَ مَعِي فِي اْلجَنَّةِ
“Barangsiapa mengerjakan sunah-sunahku maka dia mencintaiku dan barang siapa mencintaiku maka dia bersamaku di surga”.
Advertisement
Lanjutan Khutbah I
Jamaah Jumah yang berbahagia, Cinta Nabi, selain dengan cara mengamalkan sunah-sunahnya dan perintah-perintahnya, cinta Nabi dapat diekspresikan pula dengan cara banyak membaca shalawat pada Nabi. Bahkan Nabi telah bersabda:
مَنْ كَانَ أَكْثَرُهُمْ عَليَّ صَلَاةً كَانَ أَقْرَبُهُمْ مِنِّي مَنْزِلَةً
“Barangsiapa paling banyak membaca sholawatnya kepadaku niscaya dia adalah orang paling dekat dengan aku.”
Di dalam Hadist lain Nabi juga dawuh:
أَوْلَى النَّاسِ بِيْ يَوْمَ اْلقِيَامَةِ أكْثَرُهُمْ عَليَّ صَلَاةً
“Manusia yang paling berhak menerima syafaatku di hari qiyamat adalah orang yang paling banyak membaca shalawatnya padaku”.
Hadirin yang diramati Allah
Sebagai penutup khutbah ini, dan sebagai wujud cinta pada kanjeng Nabi, mari, kita melaksanakan dan mengamalkan apa yang telah didawuhkan dan dicontohkan oleh Khulafaurrosyidin yakni Sahabat Abu Bakar, Umar Ustman dan Ali dalam hal memuliakan Maulid Nabi Muhammad SAW.
Dalam kitabاَلنِّعْمَةُ اْلكُبْرَى عَلَى اْلعَالَمِ yang dikarang oleh ulama terkenal yaitu Imam Ibnu Hajar al–Haitami, halaman 7 sampai 8 dipun disebutkan bahwa:
قال أبو بكر الصديق رضي الله عنه مَنْ أَنْفَقَ دِرْهَمًا عَلَى قِرَاءَةِ مَوْلِدِ النَّبِي صلى الله عليه وسلم كَانَ رَفِيْقِي فِي الجَنَّةِ
Sahabat Abu Bakar berkata: “Barangsiapa berinfaq satu dirham untuk pembacaan Maulid Nabi Muhammad SAW maka dia akan menjadi temanku di surga”.
وقال عمر رضي الله عنه مَنْ عَظَّمَ مَوْلِدِ النبيِّ صلى الله عليه وسلم فَقَدْ أَحْيَا اْلإِسْلَامَ
Sahabat Umar berkata: “Barangsiapa memuliakan Maulid Nabi Muhammad SAW maka sama halnya dengan telah menghidupkan agama Islam”
وقال عثمان رضي الله عنه مَنْ أَنْفَقَ دِرْهَمًا عَلَى قِرَاءَةِ مَوْلِدِ النبِي صلى الله عليه وسلم فَكأنَّمَا شَهِدَ غَزْوَةِ بَدْرٍ وَحُنَيْنٍ
Sahabat ‘Ustman berkata: “Barangsiapa berinfaq satu Dirham untuk pembacaan Maulid Nabi Muhammad SAW maka seakan-akan dia telah ikut perang Badar dan perang Hunain”.
وقال عليٌّ رضي الله عنه مَنْ عَظّمَ مَوْلِدِ النبِي صلى الله عليه وسلم وَكَانَ سَبَبًا لِقِرَاءَتِهِ لَايَخْرُجُ مِنَ الدُنْيَا إِلّا بِالإِيْمَانِ ويَدْخُلُ اْلجَنَّةَ بِغَيْرِ حِسَابٍ
Sayidina ‘Ali Kw dawuh: “Barangsiapa memuliakan hari kelahiran Nabi Muhammad SAW dan menjadi sebab dibacanya sejarah kelahiran Nabi maka dia tidak akan meninggal kecuali dalam kondisi beriman dan masuk surga tanpa hisab”.
بَارَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ بالقرأنِ العَظِيمِ وَنَفَعنِي وَإِيَاكم بِمَا فيهِ مِنَ الذِكْرِ اْلحَكيمِ وَتَقَبَّلَ اللهُ مِنَا ومِنْكُمْ تِلَاوَتَهُ إنّهُ هو السميعُ العليم أعوذ بالله من الشيطان الرجيم قُلْ إِنْ كُنْتُمْ تُحِبُّونَ اللهَ فَاتَبِعُونِي يُحْبِبْكُمُ اللهُ ويَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكم واللهُ غفورٌ رحيمُ .
Khutbah II
اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهْ، وَنَعُوذُ بِالِلّٰهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللّٰهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ اِلَّاللّٰه وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ لَانَبِيَ بَعْدَهُ. أَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَاَصْحَابِهِ اَجْمَعِيْنَ.أَمَّا بَعْدُ. فَيَا عِبَادَ الِلّٰهِ! اِتَّقُوْا اللّٰهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ.
قَالَ اللّٰهُ تَعاَلَى فِى كِتَابِهِ الْكَرِيْمِ: أَعُوْذُ بِالِلّٰهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ. بِسۡمِ ٱلِلّٰهِ ٱلرَّحۡمَٰنِ ٱلرَّحِيْمِ. إِنَّ اللّٰهَ وَمَلَآئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِى يَآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. أَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّد عَبْدِكَ وَرَسُوْلِكَ كَمَا صَلَّيْتَ عَلٰى اِبْرَاهِيْمَ وَبَارِكْ عَلٰى مُحَمَّدٍ وَعَلٰى اٰلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلٰى اِبْرَاهِيْمَ وَعَلٰى اٰلِ اِبْرَاهِيْمَ فِى الْعَالَمِيْنَ اِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ.
أَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ وَالْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ اَلْاَحْيَآءِ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ. أَللّٰهُمَّ اِنَّانَسْأَلُكَ سَلَامَةً فِى الدِّيْنِ، وَعَافِيَةً فِى الْجَسَدِوَزِيَادَةً فِى الْعِلْمِ وَبَرَكَةً فِى الرِّزْقِ وَتَوْبَةَ قَبْلَ الْمَوْتِ وَرَحْمَةًعِنْدَالْمَوْتِ وَمَغْفِرَةً بَعْدَالْمَوْتِ، أَللّٰهُمَّ هَوِّنْ عَلَيْنَا فِيْ سَكَرَاتِ الْمَوْتِ وَالنَّجَاةَ مِنَ النَّارِ وَالْعَفْوَ عِنْدَ الْحِسَابِ. أَللّٰهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ وَالزَّلاَزِلَ وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ اْلفِتَنِ وَاْلمِحَنِ، مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ، عَنْ بَلَدِنَا اِنْدُونِيْسِيَّا خَآصَّةً وَسَائِرِ اْلبُلْدَانِ الْمُسْلِمِيْنَ عَآمَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ. رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.
عِبَادَالِلّٰهِ ! إِنَّ اللّٰهَ يَأْمُرُنَا بِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِي اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشآءِ وَالْمُنْكَرِ وَاْلبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ وَاذْكُرُوا اللّٰهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ الِلّٰهِ اَكْبَرْ.
Saksikan Video Pilihan Ini:
Advertisement