Sukses

Cerita Orang Fasik Dibela Surat Tabarok, Tak Jadi Disiksa Munkar dan Nakir

Alquran Bisa Memberi Syafaat di Hari Kiamat

Liputan6.com, Jakarta - Tiba-tiba saja Surat Tabarok, salah surat dalam kitab suci Al-Quran, menjelma sesosok mahluk yang gagah berani. Dia menghadapi Munkar dan Nakir.

Surat tabarok mendebat dua malaikat pemeriksa amal manusia itu.

Peristiwa ini terjadi saat Munkar dan Nakir hendak menyiksa seorang hamba yang semasa hidup fasik yaitu selalu bermaksiat dan lalai akan perintah Tuhan.

Surat Tabarok membela orang itu, karena meski dia fasik akan tetapi orang itu hafal surat Tabarok. Maka, bila orang itu disiksa dan dipukuli oleh malaikat, maka surat Tabarok pun akan ikut merasakan sakitnya.

"Kalau kamu nyiksa dia, berarti nyiksa saya, Apakah kamu berani menyiksa kalamullah?," kata surat Tabarok

"Tentu saya tidak berani, Tapi, orang ini fasik, secara prosedur harus disiksa," jawab Munkar dan Nakir.

"Tapi saya d ihati orang itu, kalau dipukul pasti juga kena saya," kata Tabarok lagi.

Intinya, perdebatan ini buntu dan tak menemukan solusi. Mereka pun sepakat, menghadap Allah SWT untuk mendapat jalan keluar terbaik.

Simak Video Pilihan Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Syafaat Alquran

Menurut ulama ahli tafsir, KH Bahaudin Nursalim atau Gus Baha, kisah debat antara surat Tabarok dan Malaikat Munkar dan Nakir ini adalah dalam syarah atau penjelasan Kitab Tafsir Al-Jalalain di bab fadilah atau keutamaan Surat Tabarok.

Kisah itu, kata Gus Baha, mengandung dua makna penting. Pertama bahwa para malaikat pun terkena aturan ilmu fiqih dalam menjalankan tugasnya. Yang kedua adalah bahwa Al-Qur'an bisa memberi syafaat kepada orang-orang yang hafal Kitab Suci umat islam ini.

"Syafaat Quran itu bisa dua, bisa menyelematkan orang yang sudah masuk neraka. Atau mencegah orang masuk neraka," kata Pengasuh Pondok Pesantren LP3IA Narukan, Rembang ini.

Ending dari perdebatan Surat Tabarok dan Munkar dan Nakir, kata Gus Baha, adalah Allah mengukuti keinginan Surat Tabarok sehingga orang yang fasik tadi selamat dari siksaan Munkar dan Nakir.

"Innallaha la yuaddziba qolban wala qurana, Allah tidak akan menyiksa hati yang ada qurannya. Walhasil, Allah menerima alasan Surat Tabarok, sehingga orang yang fasek tadi selamat," kata Gus Baha.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.