Sukses

Yang Terjadi pada Orang Beriman dan Kafir di Padang Mahsyar Setelah Kiamat

Dalam proses penggiringan manusia ke Padang Mahsyar, Buya Yahya menyampaikan bahwa orang beriman akan mendapat petunjuk dari Allah SWT. Sebaliknya, orang yang tidak beriman dia akan berkumpul di Padang Mahsyar dalam keadaan buta, bisu, hingga tuli.

Liputan6.com, Jakarta - Setelah peristiwa kiamat yang menghancurkan alam semesta beserta isinya, seluruh manusia yang hidup dari zaman Nabi Adam hingga yang paling terakhir akan dibangkitkan kembali. Peristiwa ini disebut Yaumul Ba’ats.

Kemudian manusia digiring untuk berkumpul di Padang Mahsyar. Peristiwa ini dinamakan Yaumul Hasyr atau Mahsyar.

Ulama kharismatik KH Yahya Zainul Ma’arif alias Buya Yahya menjelaskan, hari dikumpulkannya umat manusia di hamparan luas Padang Mahsyar adalah untuk dilakukan perhitungan amal dan lain-lainnya. 

Pada hari besar itu manusia juga akan menerima catatan amal perbuatannya selama di dunia. Orang mukmin akan menerima catatan itu dengan tangan kanannya, sementara orang kafir dengan tangan kirinya. 

“Dari tempat tersebut (Padang Mahsyar) manusia akan digiringkan ke tempat masing-masing sesuai amalnya di dunia. Ahli surga masuk surga, ahli neraka masuk neraka,” kata Buya Yahya dikutip dari tayangan YouTube Al Bahjah TV, Senin (2/10/2023).

 

Saksikan Video Pilihan Ini:

2 dari 2 halaman

Seperti Bayi yang Baru Lahir

Dalam proses penggiringan manusia ke Padang Mahsyar, Buya Yahya menyampaikan bahwa orang beriman akan mendapat petunjuk dari Allah SWT. Sebaliknya, orang yang tidak beriman dia akan berkumpul di Padang Mahsyar dalam keadaan buta, bisu, hingga tuli.

Hal tersebut sebagaimana diterangkan dalam Al-Qur’an. Allah SWT berfirman dalam dalam QS Al-Isra ayat 97, yang artinya sebagai berikut.

Dan barang siapa diberi petunjuk oleh Allah, dialah yang mendapat petunjuk, dan barang siapa Dia sesatkan, maka engkau tidak akan mendapatkan penolong-penolong bagi mereka selain Dia. Dan Kami akan mengumpulkan mereka pada hari kiamat dengan wajah tersungkur, dalam keadaan buta, bisu, dan tuli. Tempat kediaman mereka adalah neraka Jahanam. Setiap kali nyala api Jahanam itu akan padam, Kami tambah lagi nyalanya bagi mereka.”

Mengutip sabda nabi yang diriwayatkan dari Sayyidah Aisyah RA, manusia digiring ke Padang Mahsyar dalam keadaan tidak mengenakan sandal, tidak mengenakan baju, dan tidak juga berkhitan. Manusia berkumpul di Padang Mahsyar seperti bayi yang baru dilahirkan.

“Lalu Sayyidah Aisyah bertanya, apakah lelaki dan perempuan bersamaan dan saling melihat ya Rasulullah? Rasulullah menjawab, wahai Aisyah dahsyatnya keadaan Padang Mahsyar menjadikan mereka tidak bisa saling memperhatikan. Di situlah orang ngurusi diri sendiri, sesorang lari dari saudaranya, ayah, dan ibunya,” demikian hadis yang dikutip Buya Yahya. Wallahu'alam.