Sukses

Naskah Khutbah Jumat: 3 Nikmat Allah yang Kerap Dilupakan

Khutbah jumat ini mengangkat materi tentang tiga macam kenikmatan yang tidak disadari bahkan sering terlupakan oleh manusia.

Liputan6.com, Jakarta - Mensyukuri nikmat Allah merupakan suatu keharusan bagi seorang mukmin. Nikmat yang diberikan tak terhitung dan tak terhingga, baik itu nikmat lahir maupun batin.

Nikmat lahiriyah merupakan nikmat Allah yang dapat terlihat oleh panca indra manusia. Sedangkan, nikmat batiniyah adalah nikmat yang hanya dirasakan oleh hati.

وَاِنْ تَعُدُّوْا نِعْمَةَ اللّٰهِ لَا تُحْصُوْهَا ۗاِنَّ اللّٰهَ لَغَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ 

Artinya: “Dan jika kamu menghitung nikmat Allah, niscaya kamu tidak akan mampu menghitungnya. Sungguh, Allah benar-benar Maha Pengampun, Maha Penyayang” (QS. Ah-Nahl: 18)

Akan tetapi, manusia terkadang lalai sehingga tidak bersyukur atas nikmat yang dirasakan dalam hidup. Oleh karena itu, sebagai bahan renungan untuk kita bersama berikut merupakan teks khutbah jumat dengan judul “3 Nikmat Allah yang Sering Terlupakan”.

Materi khutbah ini dinukil dari laman dakwah.id dan disusun oleh Ustadz Abdul Halim Tri Hantoro. Semoga dapat menjadi tambahan jariyah yang kelak dapat dipetik manfaatnya.

 

2 dari 4 halaman

Khutbah Pertama

أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ، أشْهَدُ أنْ لاَ إِلٰه إلاَّ اللّٰهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ.

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ.

عِبَادَ اللهِ، أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ عَزَّ وَجَلَّ حَيْثُ قَالَ تَبَارَكَ وَتَعَالَى، أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ:

يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالْأَرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا

وَقَالَ: يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا

فَأِنّ أَصْدَقَ الْحَدِيْثِ كِتَابُ اللهِ، وَخَيْرَ الْهَدْىِ هَدْىُ مُحَمّدٍ صَلّى الله عَلَيْهِ وَسَلّمَ، وَشَرّ اْلأُمُوْرِ مُحْدَثَاتُهَا، وَكُلّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ وَكُلّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةً، وَكُلّ ضَلاَلَةِ فِي النّارِ. أَمَّا بَعْدُ: 

Jamaah sholat Jumat rahimakumullah,

Segala puji bagi Allah SWT, Dzat pemilik keutamaan dan kebaikan, yang telah memberi nikmat kepada semesta alam, dan yang menyeru manusia menuju Surga darussalam, kampung keselamatan.

Shalawat dan Salam semoga senantiasa tercurah kepada Rasulullah Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam, kepada keluarganya, sahabatnya, dan siapa saja yang mengikuti jalan beliau yang lurus dan yang mengajak kepada shirathal mustaqim hingga hari kiamat.

Saudara-saudaraku yang berbahagia, bertakwalah kepada Allah SWT semaksimal kemampuan kalian, berpegang teguhlah kalian kepada sunnah Nabi kalian, perbaikilah hubungan di antara kalian dan jagalah persatuan di antara kalian, sebagaimana firman-Nya,

وَتَزَوَّدُوا فَإِنَّ خَيْرَ الزَّادِ التَّقْوَىٰ وَاتَّقُونِ يَا أُولِي الْأَلْبَابِ

“Berbekallah, dan sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa dan bertakwalah kepada-Ku wahai orang-orang yang berakal.” (QS. Al-Baqarah: 197) 

Jamaah sholat Jumat rahimakumullah,

Sesungguhnya nikmat Allah SWT itu tak terbilang dan tak terhingga, baik itu nikmat lahiriah maupun nikmat batiniah.

Nikmat lahiriyah adalah nikmat Allah yang bisa dilihat oleh panca indera manusia seperti makanan, minuman, kendaraan, perhiasan, keturunan, pangkat.

Nikmat bathiniyah adalah nikmat yang hanya dirasa oleh hati seperti senang, sabar, tawakal, qanaah.

Allah SWT berfirman:

أَلَمْ تَرَوْا أَنَّ اللَّهَ سَخَّرَ لَكُمْ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ وَأَسْبَغَ عَلَيْكُمْ نِعَمَهُ ظَاهِرَةً وَبَاطِنَةً

“Tidakkah kamu perhatikan sesungguhnya Allah telah menundukkan untuk (kepentingan)-mu apa yang di langit dan apa yang di bumi dan menyempurnakan untukmu nikmat-Nya lahir dan batin.” (QS. Luqman: 20)

Dari Abu Umamah radhiyallahu ‘anhu bahwasanya Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

اَلْحَمْدُ للهِ كَثِيرًا طَيِّبًا مُبَارَكًا فِيهِ، ‌غَيْرَ ‌مَكْفِيٍّ ‌وَلَا ‌مُوَدَّعٍ وَلَا مُسْتَغْنًى عَنْهُ، رَبَّنَا

“Segala puji bagi Allah dengan pujian yang banyak, yang baik dan mengandung keberkahan di dalamnya, bukan pujian yang tidak dianggap dan tidak dibutuhkan oleh Rabb kami.” (HR. Al-Bukhari no. 5037)

Seorang Alim generasi tabi’in, Thalq bin Habib, mengomentari hadis di atas,

إِنَّ حَقَّ الله أَثْقَلُ مِنْ أَنْ يَقُوْمَ بِهِ الْعِبَادُ، وَإِنَّ نِعَمَ اللهِ أَكْثَرُ مِنْ أَنْ يُحْصِيْهَا الْعِبَادُ، وَلَكِنْ أَصْبِحُوا تَائِبِيْنَ، وَأَمْسُوْا تَائِبِيْنَ

“Sesungguhnya hak Allah lebih berat dibandingkan apa yang dikerjakan oleh para hamba, dan sesungguhnya nikmat-nikmat Allah terlalu banyak untuk dihitung oleh para hamba, tetapi hendaklah kalian menjadi orang-orang yang bertaubat pada pagi dan sore hari.”

Jamaah sholat Jumat rahimakumullah,

Ada tiga jenis nikmat Allah SWT yang mana ketika seorang hamba belum mendapatkannya, maka belumlah dia dikatakan sebagai orang yang mendapatkan kedamaian dan ketenangan hidup. Sebagaimana disebutkan dalam sebuah hadis dengan sanad hasan, bahwasanya Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

مَنْ أَصْبَحَ مِنْكُمْ ‌آمِنًا ‌فِي ‌سِرْبِهِ مُعَافًى فِي جَسَدِهِ عِنْدَهُ قُوتُ يَوْمِهِ فَكَأَنَّمَا حِيزَتْ لَهُ الدُّنْيَا

“Barang siapa di antara kalian di pagi hari merasakan aman di tengah-tengah keluarganya, sehat jasmaninya, memiliki kebutuhan pokok untuk sehari-harinya, maka seakan-akan kenikmatan dunia ada di tangannya.” (HR. Tirmizi no. 2268)

Hadis di atas merupakan pengingat akan nikmat-nikmat Allah yang sudah terbiasa didapatkan manusia akan tetapi kebanyakan tidak merasakan akan kemuliaannya dan bahkan mengabaikannya.

Apa Saja Nikmat Allah yang Sering Diabaikan Oleh Hamba-Nya?

Jamaah sholat Jumat rahimakumullah,

Nikmat Pertama: Nikmat Rasa Aman

Nikmat Allah yang sering diabaikan yang pertama adalah nikmat rasa aman.

Sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam ‌ ‌آمِنًا ‌فِي ‌سِرْبِهِ , artinya merasakan aman di tengah-tengah keluarganya.

Rasa aman adalah salah satu nikmat Allah SWT yang paling besar yang dikaruniakan kepada hamba-Nya setelah nikmat Iman dan Islam. Dan tidak akan merasakan kenikmatan hidup, orang yang kehilangan nikmat aman ini. Seperti orang-orang yang hidup di suatu Negara yang kehilangan rasa aman di dalamnya.

Atau seperti orang-orang yang yang hidup di tengah-tengah peperangan yang menghancurkan harta benda dan menghilangkan nyawa. Ia tidur di bawah gemuruh suara pesawat perang dan dentuman meriam. Bahkan salah seorang di antara mereka menangkupkan tangannya di atas jantungnya, menunggu kematian yang bisa saja mendatangi mereka setiap saat.

Allah SWT berfirman,

الَّذِينَ آمَنُوا وَلَمْ يَلْبِسُوا إِيمَانَهُمْ بِظُلْمٍ أُولَئِكَ لَهُمُ الْأَمْنُ وَهُمْ مُهْتَدُونَ

“Orang-orang yang beriman dan tidak mencampur adukkan iman mereka dengan kezaliman (syirik), mereka itulah orang-orang yang mendapat keamanan dan mereka itu adalah orang-orang yang mendapat petunjuk.” (QS. Al-An’am: 82)

Allah SWT menjanjikan keamanan bagi orang-orang yang beriman, apabila mereka merealisasikan tauhid, memurnikan keimanan, dan melakukan amal saleh.

Allah SWT berfirman,

وَعَدَ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنْكُمْ وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ لَيَسْتَخْلِفَنَّهُم فِي الأَرْضِ كَمَا اسْتَخْلَفَ الَّذِينَ مِنْ قَبْلِهِمْ وَلَيُمَكِّنَنَّ لَهُمْ دِينَهُمُ الَّذِي ارْتَضَى لَهُمْ وَلَيُبَدِّلَنَّهُمْ مِنْ بَعْدِ خَوْفِهِمْ أَمْنًا يَعْبُدُونَنِي لا يُشْرِكُونَ بِي شَيْئًا وَمَنْ كَفَرَ بَعْدَ ذَلِكَ فَأُوْلَئِكَ هُمُ الْفَاسِقُونَ

“Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kamu dan mengerjakan amal-amal yang saleh bahwa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa di bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang yang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah diridhai-Nya untuk mereka, dan Dia benar-benar akan menukar (keadaan) mereka, sesudah mereka berada dalam ketakutan menjadi aman sentosa. Mereka tetap menyembah-Ku dengan tiada mempersekutukan sesuatu apa pun dengan Aku. Dan barang siapa yang (tetap) kafir sesudah (janji) itu, maka mereka itulah orang-orang yang fasik.” (QS. An-Nur: 55)

Nikmat Kedua: Nikmat Sehat

Jamaah sholat Jumat rahimakumullah,

Nikmat Allah yang sering diabaikan yang kedua adalah nikmat sehat.

Sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam مُعَافًى فِي جَسَدِهِ (sehat jasmaninya). Maksudnya adalah selamat dari sakit dan penyakit baik secara lahir maupun batin.

Imam Ahmad rahimahullah meriwayatkan di dalam Musnad-nya dari hadis Anas radhiyallahu ‘anhu, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam pernah membaca doa:

اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنَ البَرَصِ، وَالْجُنُونِ، وَالْجُذَامِ، وَمِنْ سَيِّئِ الْأَسْقَامِ

“Ya Allah sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari penyakit belang, gila dan penyakit kusta serta dari sejelek-jeleknya penyakit.”

Dan Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam senantiasa memohon kepada Allah SWT keselamatan dalam agama, dunia, jiwa, keluarga, dan harta beliau setiap pagi dan sore.

Beliau shallallahu ‘alaihi wasallam memerintahkan para sahabatnya untuk membacanya juga. Imam Abu Dawud rahimahullah meriwayatkan dari hadis ‘Abdullah bin’Umar radhiyallahu ‘anhuma, dia berkata:

لَمْ يَكُنْ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَدَعُ هَؤُلَاءِ ‌الدَّعَوَاتِ، ‌حِينَ ‌يُمْسِي، ‌وَحِينَ يُصْبِحُ

“Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam tak pernah meninggalkan doa-doa ini ketika pagi dan sore:

اَللَّهُمَّ إِنَي أَسْأَلُكَ الْعَافِيَةَ فِي الدِّنْيَا وَاْلآخِرَةِ، اَللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ الْعَفْوَ وَالْعَافِيَةَ فِي دِيْنِي وَدُنْيَايَ وَأَهْلِي وَمَالِي، اَللَّهُمَّ اسْتُرْ عَوْرَاتِي وَآمِنْ رَوْعَاتِي، اَللَّهُمَّ احْفَظْنِي مِنْ بَيْنِ يَدَيَّ وَمِنْ خَلْفِي، وَعَنْ يَمِيْنِي وَعَنْ شِمَالِي، وَمِنْ فَوْقِي، وَأَعُوْذُ بِعِظَمَتِكَ مِنْ أَنْ أَغْتَالَ مِنْ تَحْتِي

Ya Allah, sesungguhnya Saya memohon kepada-Mu keselamatan di dunia dan di akhirat. Ya Allah, sesungguhnya saya memohon kepadamu ampunan dan keselamatan dalam agama dan dunia saya, keluarga, dan harta saya.Ya Allah, tutupilah kejelekan saya dan tentramkanlah hati saya. Ya Allah, lindungilah dari depan dan dari belakang saya, sebelah kanan dan kiri saya dari atas kepala saya, serta dengan keagungan-Mu aku berlindung dari upaya makar atas saya dari bawah saya. (HR. Abu Dawud no. 4412)

 

 

3 dari 4 halaman

Lanjutan Khutbah Pertama

Imam at-Tirmidzi di dalam Sunan-nya meriwayatkan sebuah hadis dari Mu’adz bin Rifa’ah dari bapaknya berkata:

“Abu Bakar radhiyallahu ‘anhu naik ke atas mimbar, kemudian beliau menangis lalu berkata: ‘Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam berdiri di atas mimbar pada tahun pertama lalu menangis, lalu beliau shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

اسْأَلُوا ‌اللَّهَ ‌العَفْوَ ‌وَالعَافِيَةَ، فَإِنَّ أَحَدًا لَمْ يُعْطَ بَعْدَ اليَقِينِ خَيْرًا مِنَ العَافِيَةِ

“Mintalah kepada Allah SWT ampunan dan keselamatan, karena sesungguhnya tidaklah seseorang dikaruniai sesuatu yang lebih baik setelah dikaruniai keyakinan (iman) dibandingkan dengan keselamatan.” (HR. At-Tirmizi No. 3481)

Dan Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam mengabarkan bahwa kebanyakan manusia melalaikan dan terpedaya dengan nikmat ini.

Imam al-Bukhari rahimahullah meriwayatkan dalam Shahih-nya dari hadis ‘Abdullah bin ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

نِعْمَتَانِ ‌مَغْبُونٌ فِيهِمَا كَثِيرٌ مِنَ النَّاسِ: الصِّحَّةُ وَالفَرَاغُ

“Dua kenikmatan yang kebanyakan manusia terpedaya dengan keduanya; nikmat sehat dan waktu luang.” (HR. Al-Bukhari no. 5933)

Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam telah memberikan bimbingan kepada umatnya untuk memanfaatkan kesehatannya sebelum datangnya sakit.

Imam al-Hakim rahimahullah meriwayatkan dalam Al-Mustadrak dari hadis Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

اغْتَنِمْ ‌خَمْسًا ‌قَبْلَ ‌خَمْسٍ.. وَذَكَرَ مِنْهَا، صِحَّتَكَ قَبْلَ سَقَمِكَ

“Manfaatkan lima perkara sebelum datang lima perkara, beliau menyebutkan di antaranya: Sehatmu sebelum datang sakitmu…” (HR. Hakim No. 7846)

Dan Ibnu ‘Umar radhiyallahu ‘anhuma, sebagaimana diriwayatkan dalam Shahih al-Bukhari berkata,

إِذَا أَمْسَيْتَ فَلَا تَنْتَظِرِ الصَّبَاحَ، وَإِذَا ‌أَصْبَحْتَ ‌فَلَا ‌تَنْتَظِرِ ‌المَسَاءَ، وَخُذْ مِنْ صِحَّتِكَ لِمَرَضِكَ، وَمِنْ حَيَاتِكَ لِمَوْتِكَ

“Jika kamu berada di sore hari jangan tunggu pagi hari, dan jika kamu berada di pagi hari jangan tunggu sore hari, gunakanlah kesehatanmu untuk (persiapan saat) sakitmu dan kehidupanmu untuk kematianmu.” (HR. Al-Bukhari No. 5937)

Dan orang-orang yang mengunjungi Rumah Sakit kaum muslimin, lalu melihat ujian yang menimpa saudara-saudaranya sesama muslim berupa penyakit kronis yang para dokter tidak sanggup mengobati sebagian penyakit-penyakit tersebut, niscaya dia akan memuji Allah ‘Azza wa Jalla setiap pagi dan sore atas nikmat sehat ini.

Maka sungguh Maha benar Allah SWT yang berfirman:

وَآَتَاكُمْ مِنْ كُلِّ مَا سَأَلْتُمُوهُ وَإِنْ تَعُدُّوا نِعْمَةَ اللَّهِ لَا تُحْصُوهَا إِنَّ الْإِنْسَانَ لَظَلُومٌ كَفَّارٌ

“Dan Dia telah memberikan kepadamu (keperluanmu) dan segala apa yang kamu mohonkan kepadanya. Dan jika kamu menghitung nikmat Allah, tidaklah dapat kamu menghinggakannya. Sesungguhnya manusia itu, sangat zalim dan sangat mengingkari (nikmat Allah).” (QS. Ibrahim: 34)

Nikmat Ketiga: Nikmat Kecukupan Rezeki

Nikmat Allah yang sering diabaikan yang ketiga adalah nikmat kecukupan rezeki.

Sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam عِنْدَهُ قُوتُ يَوْمِهِ , maknanya memiliki kebutuhan pokok untuk sehari-harinya.

Maksudnya adalah dia memiliki makanan yang cukup untuk dikonsumsi dan bisa menghidupinya dari makanan yang halal. Makanan adalah salah satu nikmat Allah SWT yang sangat besar. Allah SWT berfirman,

فَلْيَعْبُدُوا رَبَّ هَذَا الْبَيْتِ * الَّذِي أَطْعَمَهُم مِّن جُوعٍ وَآمَنَهُم مِّنْ خَوْفٍ

“Maka hendaklah mereka menyembah Tuhan Pemilik rumah ini (Ka’bah). Yang telah memberi makanan kepada mereka untuk menghilangkan lapar dan mengamankan mereka dari ketakutan.” (QS. Quraisy: 3-4)

Dan Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam senantiasa berlindung kepada Allah SWT dari kelaparan. Imam Muslim rahimahullah meriwayatkan di dalam kitab Shahih-nya dari hadis Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam berdoa,

اللهم ‌اجْعَلْ ‌رِزْقَ آلِ مُحَمَّدٍ قُوتًا

“Ya Allah, jadikanlah kecukupan rezeki pada keluarga Muhammad.” (HR. Muslim no. 5273)

Jamaah sholat Jumat rahimakumullah,

Dari penjelasan di atas jelaslah bahwa siapa saja yang terkumpul di dalam dirinya ketiga hal ini, maka pada hari itu seolah-olah dia memiliki dunia seluruhnya.

Dan sebenarnya pada kebanyakan manusia telah terkumpul ketiga hal ini dan bahkan mereka memiliki lebih banyak lagi dibandingkan dengan yang disebutkan dalam hadis ini, namun demikian mereka mengingkarinya dan meremehkan apa yang mereka rasakan dan apa yang mereka dapatkan.

Maka mereka sebagaimana yang Allah SWT firmankan,

يَعْرِفُونَ نِعْمَةَ اللَّهِ ثُمَّ يُنْكِرُونَهَا وَأَكْثَرُهُمُ الْكَافِرُونَ

“Mereka mengetahui nikmat Allah, kemudian mereka mengingkarinya dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang kafir.” (QS. An-Nahl: 83)

Allah SWT juga mengingatkan,

أَفَبِنِعْمَةِ اللَّهِ يَجْحَدُونَ

“Maka mengapa mereka mengingkari nikmat Allah?” (QS. An-Nahl: 71)

Dan obat dari penyakit ini adalah dengan melihat kepada orang-orang yang tidak mendapatkan kenikmatan ini, atau yang tidak mendapatkan sebagian dari nikmat ini, sebagaimana yang diwasiatkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam di dalam hadis yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim rahimahumallah dari hadis Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu bahwasanya Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

انْظُرُوا إِلَى مَنْ أَسْفَلَ مِنْكُمْ، وَلَا تَنْظُرُوا إِلَى مَنْ هُوَ فَوْقَكُمْ، ‌فَهُوَ ‌أَجْدَرُ أَنْ لَا تَزْدَرُوا نِعْمَةَ اللهِ

“Lihatlah orang yang lebih rendah (kenikmatannya) darimu dan janganlah melihat kepada yang lebih banyak (kenikmatannya) darimu agar kamu tidak mencela nikmat yang Allah anugerahkan kepadamu.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)

Jamaah sholat Jumat rahimakumullah,

Demikian materi khutbah Jumat tentang 3 nikmat Allah yang sering diabaikan oleh kebanyakan saudara-saudara kita, atau bahkan termasuk diri kita.

Semoga penjelasan pada khutbah Jumat siang hari ini menjadi sebuah nasihat antar sesama kita. Saling mengingatkan, saling menasihati dalam iman dan takwa. Hingga kita benar-benar yakin dapat istiqamah di atas jalan-Nya, dan benar-benar sadar ketika berada di jalan selain-Nya untuk kemudian kembali ke jalan yang lurus hingga ajal menjemput.

أَقُوْلُ قَوْلِيْ هذا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ مِنْ كُلِّ ذَنْبٍ، فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ

4 dari 4 halaman

Khutbah II

اَلْحَمْدُ للهِ، اَلْحَمْدُ للهِ الَّذِيْ مَنَّ عَلَيْنَا بِشَرِيْعَةِ الْإِسْلَامِ، وَبِتَيْسِيْرِ الصِّيَامِ وَالْقِيَامِ، وَأَشْهَدُ ألَّا إلهَ إلَّا الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، ذُوْ الْجَلَالِ وَالْإِكْرَامِ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ، صَلَّى الله وَسَلَّمَ وَبَارَكَ عَلَيْهِ، وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَأَتْبَاعِهِمْ، وَسَلَّمَ تَسْلِيْمًا كَثِيْرًا.

فَقَالَ تَعَالىَ اِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِي يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ

اللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالمسْلِمَاتِ وَالمؤْمِنِيْنَ وَالمؤْمِنَاتِ الأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالأَمْوَاتِ إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعْوَةِ

اللهم أعِزَّ الإسلامَ وَالْمُسْلِمِيْنَ، اللهم أعِزَّ الْإِسْلَامَ وَالْمُسْلِمِيْنَ، اللهم أعِزَّ الْإِسْلَامَ وَالْمُسْلِمِيْنَ، وَاجْعَلْ هَذَا الْبَلَدَ آمِنًا مُطْمَئِنًا، وَسَائِرَ بِلَادِ الْمُسْلِمِيْنَ،

رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا

رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلِإِخْوَانِنَا الَّذِينَ سَبَقُونَا بِالْإِيمَانِ وَلَا تَجْعَلْ فِي قُلُوبِنَا غِلًّا لِلَّذِينَ آمَنُوا رَبَّنَا إِنَّكَ رَءُوفٌ رَحِيمٌ

رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُونَ * وَسَلَامٌ عَلَى الْمُرْسَلِينَ * وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ

Saksikan Video Pilihan ini: