Sukses

3 Tanda Kiamat Kubra yang Sudah Ada Kata Buya Yahya

Kiamat akan terjadi setelah tanda-tandanya mulai tampak terlihat. Tanda-tanda kiamat terdiri dari sugra dan kubra. Tanda kiamat kubra akan menjadi tanda terjadinya hari akhir atau kiamat besar, di mana alam semesta dan isinya akan hancur.

Liputan6.com, Jakarta - Kiamat akan terjadi setelah tanda-tandanya mulai tampak terlihat. Tanda-tanda kiamat terdiri dari sugra dan kubra. Tanda kiamat kubra akan menjadi tanda terjadinya hari akhir atau kiamat besar, di mana alam semesta dan isinya akan hancur.

Tanda terjadinya kiamat kubra sudah banyak disebutkan dalam Al-Qur’an maupun hadis nabi. Tanda-tanda ini sejatinya menjadi perhatian sekaligus peringatan kepada umat Islam agar mempersiapkan diri sebelum kiamat tiba.

Salah satu keterangan yang menyebutkan tanda-tanda kiamat adalah hadis riwayat Muslim. Hadis ini menjabarkan sepuluh tanda terjadinya kiamat kubra berdasarkan sabda Nabi Muhammad SAW. 

Tanda-tanda kiamat kubra dalam hadis tersebut yakni munculnya kabut (dukhan), munculnya Dajjal, munculnya binatang (ad-Dabbah), terbitnya matahari dari barat, turunnya Isa bin Maryam AS, Ya'juj dan Ma'juj, gerhana di timur, gerhana di barat, gerhana di jazirah Arab, dan munculnya api dari Yaman.

Menurut Pengasuh LPD Al Bahjah Cirebon, KH Yahya Zainul Ma’arif alias Buya Yahya, dari sepuluh tanda kiamat kubra itu ada tiga di antaranya yang sudah. Apa saja tanda kiamat kubra yang sudah ada?

“Di antara tanda-tandanya adalah keluarnya Dajjal, kemudian Ya’juj dan Ma'juj, Sayyidina Isa turun. Semuanya ini hari ini sudah ada,” katanya dikutip dari tayangan YouTube Buya Yahya.

“Tanda kiamat yang lainnya belum, kalau tiga ini sudah ada,” tegas Buya Yahya.

 

Saksikan Video Pilihan Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Membangun Keimanan

Buya Yahya menerangkan, dalam hadis sahih Dajjal dibelenggu di sebuah tempat dan hanya Allah yang tahu. Begitu pun Ya’juj dan Ma’juj, saat ini berada di sebuah tempat yang sudah ditutup dan tidak bisa keluar.

“Setiap hari dia (Ya’juj dan Ma’juj) ingin menghancurkan benteng tersebut. Setiap sudah mau selesai sudah masuk waktu sore atau malam, sudah habis waktunya. Kemudian pemimpinnya berkata, ‘lanjutkan besok’. Besok pagi sudah kembali lagi utuh,” ungkap Buya Yahya.

Menurut Buya Yahya, yang perlu dibangun adalah masalah keimanan. Umat Islam tak perlu bertanya atau mencari tahu lebih detail terkait lokasi Dajjal dan Ya’juj. 

“Kita gak bisa menjelajah. Bumi aja yang katanya bisa dilihat dari satelit kelihatan bulat kita gak bisa menjelajah. Buktinya ada pesawat hilang saja gak bisa ngejar. Jangan sok tahu kita bisa menjelajah semua bumi,” katanya. Wallahu’alam.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.