Liputan6.com, Jakarta - Mubaligh muda asal Blitar Muhammad Iqdam Kholid atau Gus Iqdam secara tegas meminta kepada seluruh jemaah Sabilu Taubah atau yang akrab disebut ST Nyell memiliki prinsip agar hidup selalu dibimbing Allah.
"Prinsip ST Nyel, awan macul bumine Allah, wengi macul langite Allah. Wah gagah tenan lek ngono," kata Gus Iqdam dalam sebuah potongan pendek video yang diunggah akun TikTok @santriselawase.
Jika diartikan prinsip tersebut sebagai berikut, siang mencangkul buminya Allah, malam mencangkul langitnya Allah. Siang bekerja, malam berdoa, berdzikir.Â
Advertisement
Mencari rezeki pada siang hari sedangkan bermunajat di waktu malam.
Baca Juga
Â
Simak Video Pilihan Ini:
ST Nyel Harus Memprioritaskan Keluarga
Sebagai jemaah atau manusia pada umumnya jangan sampai siang tidur malam sholawatan. Namun keduanya menurut Gus Iqdam adalah satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan.
"Awan turu, bengi sholawatan, ngaji, apa kira duit akan mendatangimu?," kata Gus Iqdam.
Jika diartikan meski malam sholawatan dan mengaji, siang tidak boleh hanya dihabiskan dengan tidur-tiduran. Harus bekerja menurut gus muda ini.
Selain itu sebagai ST Nyel, Gus Iqdam berharap jemaah harus memprioritaskan keluarganya, perhatian anak istri. Kalau belum punya keluarga berbaktilah kepada orang tua.
Advertisement
Ini yang Tidak Disuka Gus Iqdam
"Saya ndak suka sama jemaah sok sokan militan, ikut ngaji kemana-mana tapi tidak bekerja," katanya, seperti dalam unggahan TikTok @mas.al_024.
Seperti diketahui, bekerja dalam perspektif agama Islam, bernilai ibadah sekaligus penuh kemuliaan, sebagai bentuk karya amal shaleh. Karena para pekerja telah melakukan aktivitas terbaiknya untuk kesuksesan dan kebahagiaan hidup baik di dunia maupun di akhirat.
Islam menempatkan bekerja sebagai ibadah untuk mencari rezeki dari Allah guna mencukupi kebutuhan hidupnya.
Selain itu Islam juga sangt memperhatikan birul walidain atau berbakti kepada orang tua. Kedua orangtua adalah manusia yang paling berjasa dan utama bagi diri seseorang.
Allah ta’ala telah memerintahkan dalam berbagai tempat di dalam Al-Qur’an agar berbakti kepada kedua orangtua. Allah menyebutkan berbarengan dengan pentauhidan-Nya.
Hak kedua orangtua merupakan hak terbesar yang harus dilaksanakan oleh setiap anak dalam hal berbakti. Hak kepada orang tua yang wajib ini dilakukan oleh anak semasa kedua orangtua hidup dan setelah meninggal.
Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul