Sukses

Curhat Rusmanto kepada Gus Iqdam, Cari ‘Dekengan Pusat’ untuk Perjuangkan Cintanya

Macam-macam masalah yang dihadapi para jemaahnya Gus Iqdam ini. Salah satunya adalah Rusmanto, jemaah asal Pekalongan yang pergi merantau ke Tangerang ini mengaku kalau dirinya memiliki persoalan atau masalah. Masalahnya yaitu hubungan cintanya tidak direstui oleh orang tua kekasihnya.

Liputan6.com, Pekalongan - Macam-macam saja kelakuan jemaah Gus Iqdam. Beragam pula masalah yang dihadapi para jemaahnya ini.

Salah satunya adalah Rusmanto, jemaah asal Pekalongan mengaku kalau dirinya memiliki persoalan atau masalah.

Masalahnya yaitu hubungan cintanya tidak direstui oleh orangtua kekasihnya. Kehadirannya di pengajian Gus Iqdam ini, salah satunya ingin memperoleh dekengan pusat untuk memperjuangkan cintanya.

Memang dari beberapa jemaahnya yang hadir di Majelis Ta’lim Sabilu Taubah ini lantaran sedang menghadapi masalah. Mereka berharap masalahnya akan selesai ketika telah bertemu dengan pemilik nama lengkap Muhammad Iqdam Kholid ini.  

Berdasarkan pantauan ceramah-ceramah Gus Iqdam yang viral di beberapa platform media sosial, seperti TikTok, YouTube, dan lain sebagainya, tidak jarang kita menemukan Gus Iqdam sedang berdialog dengan jemaahnya yang sedang membahas masalah yang ia hadapi.

 

Simak Video Pilihan Ini:

2 dari 4 halaman

Cari Dekengan Pusat untuk Memperjuangkan Cintanya

Sebagaimana seperti biasanya, sebelum ke inti permasalahan, Gus Iqdam terlebih dahulu menanyakan nama dan asal dari jemaahnya tersebut.

“Rumahnya mana mas,” tanya Gus Iqdam dikutip dari tayangan YouTube Gus Iqdam Terbaru, Sabtu (14/10)

“Pekalongan, lama merantau di Tangerang” jawabya.

“Kamu yang datang tadi malam jam…," tanya Gus Iqdam lagi.

“Jam 3," timpalnya

“Jam 3 naik gojek ini tiba-tiba pas saya kelur kamar tidak sengaja, manggil siapa datang gojek, “Pak mohon maaf ngantek niki, kamu siapa namanya tadi?" tanya Gus Iqdam.

“Rusmanto Abdi,” jawabnya.

Setelah menanyakan asal usul dan nama jemaah itu, Gus Iqdam kemudian menanyakan perihal alasannya menghadiri pengajiannya.

 “Kenapa kok ingin ke sini, ceritanya bagaimana Rusman?” tanya Gus Iqdam. 

3 dari 4 halaman

Nasihat Gus Iqdam

“Ceritanya saya lihat TikTok, dengar ceramah Gus Iqdam: Kehancuran Seorang Laki-laki itu karena Mempermainkan Wanita,” jawabnya.

“Jadi begini Gus, saya punya pasangan itu, sudah 6 tahun dijalani," ucap Rusman memulai ceritanya.

“Itu pasangan belum sah ya,” sergah Gus Iqdam.

“Iya, jadi sama orangtuanya itu tidak direstui Gus," Jawabnya.

“Wah berani-beraninya Man, anak mana itu, bilang ke aku Man!” kelakar Gus Iqdam menanggapi curhatnya.

“Jadi, putus nyambung, putus nyambung begitu," kata rasman meneruskan kisah asmaranya.

“Trus kamu pernah berusaha melamar?” tanya Gus Iqdam penasaran

“Pernah pas tahun 2019, saya datang ke rumahnya, “Pak, Bu, saya ingin serius dengan putri bapak dan ibu,”

Setelah panjang lebar berdialog dengan Gus Iqdam, Rusmanto pun menceritakan ikhwal ia dan kekasihnya untuk memperjuangkan cintanya itu.

"Saya bilang hubungan sudah terlalu lama, kita bagi tugas aja kamu pulang kampung ketemu orangtuamu minta restu orangtuamu, aku tak ke Blitar ketemu Gus Iqdam," kisahnya.

“Wah, piye, dia cari dekengan pusat, tenang Man!” jawab Gus Iqdam.

4 dari 4 halaman

Nasihat Gus Iqdam untuk Rusmanto

Lantas Rusmanto dengan agak sedikit gugup menanyakan jika cintanya tetap tidak mendapatkan restu orang tua kekasihnya.

“Gus saya mau nyanya Gus, seandainya jawabannya tetap tidak, apa yang saya lakukan Gus?” tanya Rusman menghiba.

Gus Iqdam menasehati Rusmanto untuk bersabar dan menerima dengan lapang dada atau legowo. Tentunya jika ini terjadi, memang itu bukan yang terbaik untuk dirinya.

“Bersabar dan menerima dengan lapang dada Man, artinya dia itu bukan yang terbaik untuk kamu Man," tutur Gus Iqdam.

"Berarti dilepas Gus,” timpal Rusman.

“Ya dilepas tidak apa-apa, karena sesuatu yang memang tidak pantas untuk kita ketika kita paksakan itu akhirnya akan menyakiti kita. Tidak hanya wanita apapun itu. Apapun itu yang kita paksakan yang tidak sesuai dengan jatah kemampuan kita itu akan menyakiti kita," kata Gus Iqdam menasehati.

"Walaupun itu jabatan, kamu memaksakan diri kamu memiliki jabatan tapi sebenarnya kamu itu tidak mampu dan memang tidak pantas. Oleh Allah itu memang tidak ditakdir untuk kamu, kamu paksakan ya menyakiti," imbuhnya.

Penulis : Khazim Mahrur / Madrasah Diniyah MIftahul HUda 1 Cingebul