Sukses

Top 3 Islami: Kalimat Penyesalan di Hari Kiamat, Kenapa Negara Islam Diam Saja Saksikan Kekejaman Israel terhadap Palestina?

Sepekan terakhir, perhatian masyarakat dunia tersedot oleh serangan Israel ke Gaza, Palestina. Per Selasa (17/10/2023), nyaris 3.000 jiwa gugur sebagai syuhada

Liputan6.com, Jakarta - Sepekan terakhir, perhatian masyarakat dunia tersedot oleh serangan Israel ke Gaza, Palestina. Per Selasa (17/10/2023), nyaris 3.000 jiwa gugur sebagai syuhada akibat bombardir Israel.

Bencana kemanusiaan tampak di depan mata. Kekejaman Israel dipertontonkan secara terang-terangan.

Namun, kenapa banyak negara di dunia tak berbuat apa-apa? Bahkan negara-negara Islam kaya pun hanya diam saja.

Artikel ini menjadi salah satu paling populer di kanal Islami Liputan6.com, Selasa (17/10/2023). 

Artikel lain yang juga menyita perhatian yakni kalimat-kalimat penyesalan di hari kiamat dan cerita jemaah Gus Iqdam yang 'rungkad' gara-gara pacarnya ditikung dengan mie ayam. 

Selengkapnya, mari simak Top 3 Islami.

 

Simak Video Pilihan Ini:

2 dari 4 halaman

1. Kalimat-kalimat Penyesalan Manusia di Hari Kiamat yang Digambarkan Al-Qur’an

Penyesalan itu datangnya di akhir, kalau di awal namanya pendaftaran. Itulah petuah yang sering dikatakan untuk orang-orang yang merasa menyesal dengan perbuatannya.

Penyesalan sejatinya bukan karena seseorang melakukan atau tidak melakukan sesuatu. Penyesalan terjadi karena memilih melakukan yang salah, padahal ada yang benar.

Setiap orang mungkin pernah merasa menyesal dalam hidupnya. Entah karena soal pekerjaan, pendidikan, atau ketika berinteraksi dengan orang lain.

Pada dasarnya, orang yang menyesal akan berusaha memperbaiki perbuatannya. Ia tak ingin penyesalan itu terulang lagi di masa mendatang. 

Jika masih di dunia, penyesalan bisa dibalas dengan memperbaiki kesalahan yang telah diperbuatnya. Namun berbeda dengan penyesalan di hari kiamat. Di hari akhir orang akan benar-benar menyesal.

Pada hari kiamat pelaku kebaikan akan menyesal karena tak memperbanyak kebaikan. Sementara, pelaku keburukan akan menyesal dengan dosa-dosa dan kesalahan yang telah diperbuat semasa hidupnya di dunia.

Selengkapnya baca di sini

3 dari 4 halaman

2. Kenapa Banyak Negara Diam Saja Melihat Kejahatan Israel yang Terus Berulang?

Pakar Hubungan Internasional dari Universitas Andalas, Sumatera Barat Virtuous Setyaka menilai dunia memiliki momentum untuk mendesak Israel agar tidak lagi menjajah Palestina.

"Dalam perang itu, Israel banyak melanggar hukum atau tidak mengindahkan hukum perang internasional, karena itu bisa menjadi momentum bagi negara di dunia untuk mendesak Israel agar tidak lagi menjajah Palestina," katanya di Padang, Senin.​

Secara politik internasional, dukungan negara tertentu kepada negara lain itu sah-sah saja, namun harus dipahami bahwa kekejaman Israel dan penjajahan yang dilakukan Israel harus segera dihentikan oleh negara-negara di dunia terutama PBB.​

"Ada banyak alasan banyak negara di dunia cenderung tidak ikut campur dalam pusaran konflik Israel dan Palestina. Pertama, negara-negara di dunia memperhitungkan siapa Israel ini," kata pakar Hubungan Internasional itu, melansir Antara, Senin (16/10/2023).

Pertimbangan tersebut merujuk kepada kekuatan persenjataan serta teknologi mutakhir yang dimiliki Israel. Virtuous tidak menampik dukungan Amerika Serikat terhadap Zionis juga menjadi alasan bagi negara lain untuk tidak masuk ke konflik itu.

Selengkapnya baca di sini

4 dari 4 halaman

3. Cerita Jemaah ABG Gus Iqdam Lucu Poll, Pacare Ditikung Pakai Mie Ayam

Pendakwah muda asal Blitar Gus Iqdam dikenal begitu sabar menjadi pendengar yang baik bagi jemaahnya.

Bahkan dengan anak muda yang masih ABG sekalipun, ia mampu mendengarkan dengan baik. Seolah ia pun menjadi anak seumurannya.

Dialog Gus Iqdam remaja galau itu terlihat dalam unggahan TikTok pada akun @jalan_taubat11, yang dikutip Senin 16 Oktober 2023. Apa yang dibahas saat pengajian di markas Sabilu Taubah (ST) pusat tersebut?

Apa lagi kalau bukan asmara di kalangan ABG. Meski asmara anak-anak, Gus Iqdam mampu mengimbangi curhatan, dengan saling komentar layaknya teman dekat sedang ngobrol.

Selengkapnya baca di sini