Sukses

Wah ST Nyell Bakal Kecewa, Banyak Jadwal Pengajian Gus Iqdam Dicancel, Kenapa?

Ada masalah apa? Jadwal pengajian Gus Iqdam yang sudah tersusun rapi, mulai 2024 bakal banyak yang dicancel

Liputan6.com, Jakarta - Jamaah Sabilu Taubah, ST Nyell sepertinya banyak yang bakal kecewa berat. Pasalnya banyak jadwal pengajian Gus Iqdam yang dicancel alias dibatalkan.

Jadwal yang sudah tersusun hingga 2025 mulai 2024 bakal disortir. Dari daftar itu, banyak yang dicancel.

Pembatan ini tentu akan mengecewakan para 'garangan' yang selama ini mengidolakan dan setia menanti bertemu Gus Iqdam.

Pengumuman resmi ini dilakukan langsung oleh Gus Iqdam. Alasan utamanya adalah kondisi kesehatan.

Gus Iqdam tidak ingin memaksakan diri dengan selalu mendatangi pengajian, namun melalaikan kondisi kesehatannya sendiri.

"Ini minta maaf setelah saya umrah banyak yang akan saya sortir yang ngundang saya. Kalau masih seperti ini badan saya yang sakit. Saya minta maaf beberapa undangan akan saya gagalkan untuk istirahat," kata dai muda kelahiran Blitar ini, dalam tayangan TikTok akun @Garangan ST, yang dikutip Rabu 18 Oktober 2023.

 

Simak Video Pilihan Ini:

2 dari 4 halaman

Jangan Paksa Gus Iqdam, Nanti Malah Sakit

Gus muda ini menegaskan jangan sekali-kali saat dirinya sudah mengumumkan di sosial media tidak bisa hadir, namun tetap memaksa untuk hadir. Dia tidak amau ada pertikaian.

"Nanti marah, malah tidak baik untuk keduanya," ujarnya.

Kejadian pemaksaan semacam ini sudah terjadi berkali-kali. Dia mencontohkan belum selang satu hari ada yang telepon di depan rumahnya yang meminta jadwal pengajian, namun ditolak oleh Gus Iqdam.

Sebab jadwal sudah penuh hingga Februari 2025. Itupun juga karena sudah dihentikan.

"Tadi ada yang telepon, sudah di depan rumah, katanya pingin ngundang saya untuk ngaji di Jawa Tengah. Dia mengatakan ngundang karena ibunya, maunya pulang dapat jadwal. Padahal sudah saya katakan jadwal sudah sampai Februari 2025 penuh. Kalau kaya gini terus saya yang sakit," ujarnya.

3 dari 4 halaman

Gus Iqdam Minta Jebor Kurangi Jadwal, Sudah Tidak Kuat

Gus Iqdam bercerita, sering kali saat mendatangi pengajian, dia sampai harus beristirahat di minimarket untuk membeli minuman kesehatan dan menstabilkan fisiknya sebelum sampai ke tempat pengajian. Ini dilakukan untuk menjaga kesehatannya sebelum bertemu jemaah.

Saking capeknya, sampai-sampai Jebor yang mengatur jadwal pengajian Gus Iqdam di tengah perjalanan kena semprot. Gus Iqdam minta agar jadwal bagaimanapun caranya dikurangi.

"Aku wis nyerah Bor, jadwale dikurangi Bor piye caramu," kata Gus Iqdam.

"Tahun 2024 banyak yang saya sortir, banyak yang tak kurangi saya mohon maaf yang sebesar-besarnya, ngapunten ingkang katah. Njenengan badhe muring-muring monggo, ngelokno kulo nggih monggo. Kulo sampun kuesel tenan," ungkapnya.

4 dari 4 halaman

Bisa Tidur 2 Jam Setelah Maghrib di Kasur Itu Luar Biasa

Istirahat Gus Iqdam memang selalu kurang. Karena dalam satu hari bisa tiga atau empat bahkan lima tempat pengajian yang ia kunjungi.

Akibatnya waktu tidur dan bertemu dengan keluarga sangat minim. Bahkan ada video yang menunjukkkan saat dia mengaji dari mobil patwal karena sakit.

"Wau bubar maghrib saya bisa tidur dua jam itu luar biasa, saya sangat bersyukur sekali. Nyari waktu untuk istirahat di kasur itu susah banget, tidur biasanya  di atas kendaraan, di mobil, saat perjalanan," ujarnya.

Persoalan permintaan jemaah untuk foto itu luar biasa banyaknya. Sejak mulai bangun tidur, hingga tidak wajar, mulai berfoto kelompok, sendirian, selfie dan lainnya.

Gus Iqdam juga siap dihujat usai mengungumumkan pembatalan pengajianannya. Misalnya, disangka tidak mau bertemu jemaah dan lainnya.

Dia saat ini mementingkan kesehatan, karena masih banyak waktu untuk pengajian di masa mendatang.

"Kesehatan penting banget, ke depan masih ada hari esok yang perlu diperjuangkan, besok-besok ditunggu umat yang banyak," katanya.

Sekali lagi, ia memprediksi bakal muncul orang-orang yang menghujat dirinya, dengan alasan tidak mau ketemu jemaah dan lainnya. Bagi dirinya tidak masalah, ia siap menghadapinya.

Penulis: Niugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul