Sukses

Umat Nabi Muhammad SAW yang Diusir di Padang Mahsyar Setelah Kiamat

Meskipun begitu, di Padang Mahsyar setelah kiamat nanti bakal ada umat Nabi Muhammad SAW yang diusir. Mereka yang diusir karena sebab perbuatannya di dunia.

Liputan6.com, Jakarta - Nabi Muhammad SAW adalah utusan Allah SWT yang sangat peduli terhadap umatnya. Bahkan, Rasulullah SAW pernah menangis karena cinta umatnya.

Meskipun begitu, di Padang Mahsyar setelah kiamat nanti bakal ada umat Nabi Muhammad SAW yang diusir dari telaga Rasulullah SAW. Mereka yang diusir tentu karena sebab perbuatannya di dunia.

Siapakah umat Nabi Muhammad SAW yang bakal diusir di Alam Mahsyar nanti?

Terkait hal tersebut pernah dikisahkan oleh Abu Hurairah Radhiyallahu ‘Anhu sebagaimana diriwayatkan Bukhari dan Muslim. Pada suatu hari Rasulullah SAW mendatangi kuburan dan mengucapkan salam.

“Semoga keselamatan senantiasa menyertai kalian wahai penghuni kuburan dari kaum mukminin, dan kami insyaAllah pasti akan menyusul kalian,” ucapnya seperti dimuat Muslim.or.id, Rabu (18/10/2023).

Kemudian Nabi Muhammad SAW bersabda, “Aku sangat berharap untuk dapat melihat saudara-saudaraku.”

Ucapan nabi tersebut membuat para sahabat keheranan. Sahabat bertanya, “Bukankah kami adalah saudara-saudaramu wahai Rasulullah?”

“Kalian adalah sahabat-sahabatku, sedangkan saudara-saudaraku adalah umatku yang akan datang kelak,” jawab Rasulullah SAW.

 

Saksikan Video Pilihan Ini:

2 dari 3 halaman

Penyebab Umat Nabi Muhammad SAW Diusir di Padang Mahsyar

Para sahabat kembali bertanya, “Wahai rasulullah, bagaimana engkau dapat mengenali umatmu yang sampai saat ini belum terlahir?” 

Beliau berkata, “Menurut pendapat kalian, andai ada orang yang memiliki kuda yang di dahi dan ujung-ujung kakinya berwarna putih dan kuda itu berada di tengah-tengah kuda-kuda lainnya yang berwarna hitam legam, tidakkah orang itu dapat mengenali kudanya?”

Para sahabat menjawab, “Tentu saja orang itu dengan mudah mengenali kudanya.” 

Maka Rasulullah menimpali jawaban mereka dengan bersabda, “Sejatinya umatku pada hari kiamat akan datang dalam kondisi wajah dan ujung-ujung tangan dan kakinya bersinar pertanda mereka berwudhu semasa hidupnya di dunia.”

“Aku akan menanti umatku di pinggir telagaku di alam mahsyar. Dan ketahuilah bahwa akan ada dari umatku yang diusir oleh Malaikat. Sebagaimana seekor unta yang tersesat dari pemiliknya dan mendatangi tempat minum milik orang lain, sehingga ia pun diusir. Melihat sebagian orang yang memiliki tanda-tanda pernah berwudhu, maka aku memanggil mereka, “Kemarilah.” 

Namun para Malaikat yang mengusir mereka berkata, “Sejatinya mereka sepeninggalmu telah mengubah-ubah ajaranmu.”

Mendapat penjelasan semacam ini, maka Rasulullah berkata, “Menjauhlah, menjauhlah wahai orang-orang yang sepeninggalku mengubah-ubah ajaranku.” (Diriwayatkan oleh Al Bukhari dan Muslim). 

3 dari 3 halaman

Hikmah

Diusirnya di Padang Mahsyar tentu bukan keinginan umat Islam. Pada hari itu justru umatnya sangat mengharapkan keselamatan dari Nabi Muhammad SAW.

Agar tidak termasuk golongan umat Nabi Muhammad SAW yang diusir di Padang Mahsyar, Ustadz Muhammad Arifin Baderi berpesan agar menjaga kemurnian ajaran Rasulullah SAW dan mengamalkan dengan seutuhnya tanpa ditambahi atau dikurangi.

“Ya Allah jadikanlah kami orang-orang yang mendapat syafaat Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam pada hari kiamat kelak. Amiin,” tulisnya sebagaimana dimuat dalam laman Muslim.or.id. Wallahu'alam.